INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005
Pasar obligasi dan reksadana relatif masih baru di pasar keuangan Indonesia. Namun demikian, perkembangan kedua pasar tersebut cukup menjanjikan baik dari sisi jenis instrumen yang ditawarkan, jumlah investor maupun nilai investasi yang ditanamkan. Pada periode Agustus – Desember 2005 lalu, kedua pa...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Bank Indonesia
2007-02-01
|
Series: | Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan |
Online Access: | https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/151 |
id |
doaj-d332bfee4b5c4c4f9a8b8c188bc00447 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-d332bfee4b5c4c4f9a8b8c188bc004472020-11-25T01:10:20ZindBank IndonesiaBulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan1410-80462460-91962007-02-019127 – 7427 – 7410.21098/bemp.v9i1.151151INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005Rifki IsmalPasar obligasi dan reksadana relatif masih baru di pasar keuangan Indonesia. Namun demikian, perkembangan kedua pasar tersebut cukup menjanjikan baik dari sisi jenis instrumen yang ditawarkan, jumlah investor maupun nilai investasi yang ditanamkan. Pada periode Agustus – Desember 2005 lalu, kedua pasar tersebut mendapat tekanan yang cukup berat dan hampir menumbangkan perusahaan-perusahaan sekuritas besar karena besarnya jumlah likuiditas yang ditarik investor (redemption). Paper ini mencoba menganalisa kejadian yang menimpa pasar obligasi dan reksadana tersebut baik sumber tekanan yang utamanya adalah berasal dari faktor makroekonomi dan faktor pasar, besarnya dampak redemption sampai ke langkah-langkah penyelamatan yang ditempuh pemerintah (Bank Indonesia, Bapepam, dll) Ke depannya, para pelaku pasar termasuk para investor harus lebih mendapat edukasi yang benar dan positif mengenai investasi di pasar obligasi maupun reksadana. Selain itu, regulator juga diharapkan dapat mematangkan perkembangan kedua pasar melalui peraturan-peraturan yang mendukung termasuk proses komunikasi peraturan-peraturan tersebut kepada seluruh pihak terkait di pasar obligasi maupun reksadana. Keywords: ITF, BI rate, hedge bond, guaranteed deposit, NAV, core inflation JEL Classification: E44, G11https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/151 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Rifki Ismal |
spellingShingle |
Rifki Ismal INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005 Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan |
author_facet |
Rifki Ismal |
author_sort |
Rifki Ismal |
title |
INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005 |
title_short |
INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005 |
title_full |
INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005 |
title_fullStr |
INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005 |
title_full_unstemmed |
INDONESIAN BOND MARKET: REDEMPTION IN AUGUST – DECEMBER 2005 |
title_sort |
indonesian bond market: redemption in august – december 2005 |
publisher |
Bank Indonesia |
series |
Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan |
issn |
1410-8046 2460-9196 |
publishDate |
2007-02-01 |
description |
Pasar obligasi dan reksadana relatif masih baru di pasar keuangan Indonesia. Namun demikian, perkembangan kedua pasar tersebut cukup menjanjikan baik dari sisi jenis instrumen yang ditawarkan, jumlah investor maupun nilai investasi yang ditanamkan. Pada periode Agustus – Desember 2005 lalu, kedua pasar tersebut mendapat tekanan yang cukup berat dan hampir menumbangkan perusahaan-perusahaan sekuritas besar karena besarnya jumlah likuiditas yang ditarik investor (redemption).
Paper ini mencoba menganalisa kejadian yang menimpa pasar obligasi dan reksadana tersebut baik sumber tekanan yang utamanya adalah berasal dari faktor makroekonomi dan faktor pasar, besarnya dampak redemption sampai ke langkah-langkah penyelamatan yang ditempuh pemerintah (Bank Indonesia, Bapepam, dll)
Ke depannya, para pelaku pasar termasuk para investor harus lebih mendapat edukasi yang benar dan positif mengenai investasi di pasar obligasi maupun reksadana. Selain itu, regulator juga diharapkan dapat mematangkan perkembangan kedua pasar melalui peraturan-peraturan yang mendukung termasuk proses komunikasi peraturan-peraturan tersebut kepada seluruh pihak terkait di pasar obligasi maupun reksadana.
Keywords: ITF, BI rate, hedge bond, guaranteed deposit, NAV, core inflation
JEL Classification: E44, G11 |
url |
https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/151 |
work_keys_str_mv |
AT rifkiismal indonesianbondmarketredemptioninaugustdecember2005 |
_version_ |
1725175368328937472 |