Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus, salah satunya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Penelitian bertujuan untuk mendapatka...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: St Masithah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Tadulako 2020-06-01
Series:Ghidza
Subjects:
Online Access:http://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/21
id doaj-d2104db2d4cd460fb7f724aeb6a73218
record_format Article
spelling doaj-d2104db2d4cd460fb7f724aeb6a732182021-01-06T07:16:23ZindUniversitas TadulakoGhidza2622-76222615-28512020-06-0132525410.22487/ghidza.v3i2.2121Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji MakassarSt Masithah0Program Studi S1 Gizi, STIKES Salewangang MarosBayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus, salah satunya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran kejadian BBLR di RSUD Labuang Baji Makassar. Metode penelitian adalah penelitian survei dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Dari total populasi sebanyak 427 orang, diperoleh sampel sebanyak 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kelompok umur ibu <20 dan >35 tahun (risiko tinggi) sebanyak 65 orang (54,1%) dan pada kelompok umur 20-35 tahun (risiko rendah) sebanyak 55 orang (45,83%), paritas 1-3 (risiko rendah) sebanyak 45 orang (37,5%) dan pada paritas >3 (risiko tinggi) sebanyak 75 orang (62,5%), status ekonomi tinggi (UMR >1.440.000/bulan) sebanyak 30 orang (25%) dan status ekonomi rendah (UMR <1440.000/bulan) sebanyak 90 orang (75%). Kesimpulan yaitu umur ibu, paritas, dan status ekonomi merupakan faktor-faktor risiko terjadinya BBLRhttp://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/21bayiberat badan lahir rendahfaktor risiko
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author St Masithah
spellingShingle St Masithah
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
Ghidza
bayi
berat badan lahir rendah
faktor risiko
author_facet St Masithah
author_sort St Masithah
title Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
title_short Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
title_full Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
title_fullStr Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
title_full_unstemmed Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
title_sort kejadian bayi berat lahir rendah di rumah sakit umum daerah labuang baji makassar
publisher Universitas Tadulako
series Ghidza
issn 2622-7622
2615-2851
publishDate 2020-06-01
description Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus, salah satunya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran kejadian BBLR di RSUD Labuang Baji Makassar. Metode penelitian adalah penelitian survei dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Dari total populasi sebanyak 427 orang, diperoleh sampel sebanyak 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kelompok umur ibu <20 dan >35 tahun (risiko tinggi) sebanyak 65 orang (54,1%) dan pada kelompok umur 20-35 tahun (risiko rendah) sebanyak 55 orang (45,83%), paritas 1-3 (risiko rendah) sebanyak 45 orang (37,5%) dan pada paritas >3 (risiko tinggi) sebanyak 75 orang (62,5%), status ekonomi tinggi (UMR >1.440.000/bulan) sebanyak 30 orang (25%) dan status ekonomi rendah (UMR <1440.000/bulan) sebanyak 90 orang (75%). Kesimpulan yaitu umur ibu, paritas, dan status ekonomi merupakan faktor-faktor risiko terjadinya BBLR
topic bayi
berat badan lahir rendah
faktor risiko
url http://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/21
work_keys_str_mv AT stmasithah kejadianbayiberatlahirrendahdirumahsakitumumdaerahlabuangbajimakassar
_version_ 1724347557965987840