GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA

Negara Indonesia sejatinya merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bentangan pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke menyimpang kekayaan yang beraneka ragam dengan keunikannya masing-masing. Kondisi buruk bangsa Indonesia sekarang ini lantas menimbulkan pertanyaan, mengapa kekayaan sumber d...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Rose Fitria Lutfiana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI 2016-04-01
Series:Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
Online Access:http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/1620
id doaj-d02127b7fed942209bd1f50be7b3bb15
record_format Article
spelling doaj-d02127b7fed942209bd1f50be7b3bb152020-11-24T20:43:29ZindUniversitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPIJurnal Pendidikan Ilmu Sosial0854-52512540-76942016-04-01232688110.17509/jpis.v23i2.16201299GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIARose Fitria Lutfiana0Universitas Pendidikan IndonesiaNegara Indonesia sejatinya merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bentangan pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke menyimpang kekayaan yang beraneka ragam dengan keunikannya masing-masing. Kondisi buruk bangsa Indonesia sekarang ini lantas menimbulkan pertanyaan, mengapa kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah tidak mampu membawa kebaikan bagi negeri bahkan malah diiringi oleh penderitaan-penderitaan? Masalah di atas sungguh pelik dan harus segera ditemukan akar penyebab masalahnya. Tujuannya adalah agar negara Indonesia tidak terpuruk dan menjadi negara yang gagal. Sangat ironis jika memang benar ketakutan itu akan terjadi dimana negara yang kaya SDA tapi miskin prestasi, ibarat pepatah mengatakan mati kelaparan di lumbung padi. Tulisan ini menghadirkan sebuah asumsi bahwa akar dari semua permasalahan ini adalah globalisasi ekonomi yang kini telah membelenggu Indonesia sebagai negara berkembang. Indonesia terjebak arus globalisasi yang menenggelamkan secara perlahan ke dalam jurang kehancuran. Globalisasi disebarkan melalui agen-agen tersebut dengan mempropagandakan “nirwana” bagi negara-negara yang baru bangkit, termasuk juga Indonesia. Namun hingga kini janji itu tidak menemui kenyataan, bahkan sebaliknya bagai virus yang menggerogoti  tubuh negara-negara berkembang. Karena pada dasarnya globalisasi hanyalah kedok ekspansi kapitalisme global yang terus mencari mangsa baru. Kehancuran akibat korosi globalisasi merupakan krisis sejarah dominasi dan eksploitasi manusia atas manusia lain. Salah satu produk dari ekspansi globalisasi ekonomi adalah banyaknya undang-undang yang berbau neoliberal. Secara eksplisit UU tersebut memfasilitasi perusahaan internasional untuk turut mencari keuntungan di Indonesia. Sejak tahun 1999 sampai 2012 terdapat setidaknya 39 UU yang berorientasi sangat liberal. Salah satu konsekuensi kebijakan terbuka terhadap modal asing adalah meningkatnya penguasaan dalam sektor agraria. Pada tahun 2011 investasi asing di dominasi 4 negara: Singapura, Amerika Serikat, Jepang dan Inggris meliputi tambang, listrik, gas, air, transportasi, tanaman pangan dan perkebunan. Kata kunci: globalisasi, ekonomi, neoliberal, Sumber Daya Alamhttp://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/1620
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Rose Fitria Lutfiana
spellingShingle Rose Fitria Lutfiana
GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
author_facet Rose Fitria Lutfiana
author_sort Rose Fitria Lutfiana
title GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA
title_short GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA
title_full GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA
title_fullStr GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA
title_full_unstemmed GLOBALISASI EKONOMI, UU NEOLIBERAL DAN MASA DEPAN KEKAYAAN SDA INDONESIA
title_sort globalisasi ekonomi, uu neoliberal dan masa depan kekayaan sda indonesia
publisher Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI
series Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
issn 0854-5251
2540-7694
publishDate 2016-04-01
description Negara Indonesia sejatinya merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bentangan pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke menyimpang kekayaan yang beraneka ragam dengan keunikannya masing-masing. Kondisi buruk bangsa Indonesia sekarang ini lantas menimbulkan pertanyaan, mengapa kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah tidak mampu membawa kebaikan bagi negeri bahkan malah diiringi oleh penderitaan-penderitaan? Masalah di atas sungguh pelik dan harus segera ditemukan akar penyebab masalahnya. Tujuannya adalah agar negara Indonesia tidak terpuruk dan menjadi negara yang gagal. Sangat ironis jika memang benar ketakutan itu akan terjadi dimana negara yang kaya SDA tapi miskin prestasi, ibarat pepatah mengatakan mati kelaparan di lumbung padi. Tulisan ini menghadirkan sebuah asumsi bahwa akar dari semua permasalahan ini adalah globalisasi ekonomi yang kini telah membelenggu Indonesia sebagai negara berkembang. Indonesia terjebak arus globalisasi yang menenggelamkan secara perlahan ke dalam jurang kehancuran. Globalisasi disebarkan melalui agen-agen tersebut dengan mempropagandakan “nirwana” bagi negara-negara yang baru bangkit, termasuk juga Indonesia. Namun hingga kini janji itu tidak menemui kenyataan, bahkan sebaliknya bagai virus yang menggerogoti  tubuh negara-negara berkembang. Karena pada dasarnya globalisasi hanyalah kedok ekspansi kapitalisme global yang terus mencari mangsa baru. Kehancuran akibat korosi globalisasi merupakan krisis sejarah dominasi dan eksploitasi manusia atas manusia lain. Salah satu produk dari ekspansi globalisasi ekonomi adalah banyaknya undang-undang yang berbau neoliberal. Secara eksplisit UU tersebut memfasilitasi perusahaan internasional untuk turut mencari keuntungan di Indonesia. Sejak tahun 1999 sampai 2012 terdapat setidaknya 39 UU yang berorientasi sangat liberal. Salah satu konsekuensi kebijakan terbuka terhadap modal asing adalah meningkatnya penguasaan dalam sektor agraria. Pada tahun 2011 investasi asing di dominasi 4 negara: Singapura, Amerika Serikat, Jepang dan Inggris meliputi tambang, listrik, gas, air, transportasi, tanaman pangan dan perkebunan. Kata kunci: globalisasi, ekonomi, neoliberal, Sumber Daya Alam
url http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/1620
work_keys_str_mv AT rosefitrialutfiana globalisasiekonomiuuneoliberaldanmasadepankekayaansdaindonesia
_version_ 1716819730086494208