Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
Bulu babi (Diadema setosum) merupakan biota perairan yang memiliki nilai gizi tinggi. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh bulu babi memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktivitas antibakteri dari ekstrak duri, badan dan g...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
UIN Sunan Gunung Djati
2018-11-01
|
Series: | Jurnal Biodjati |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati/article/view/2410 |
id |
doaj-cffec2cce0a44a35a0b35ac4e2ad3420 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-cffec2cce0a44a35a0b35ac4e2ad34202020-11-25T02:44:10ZengUIN Sunan Gunung DjatiJurnal Biodjati2541-42082548-16062018-11-013218319210.15575/biodjati.v3i2.24101979Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureusIda Indrawati0Tri Rahayu Hidayat1Nia Rossiana2Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UniversitasDepartemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PadjadjaranDepartemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PadjadjaranBulu babi (Diadema setosum) merupakan biota perairan yang memiliki nilai gizi tinggi. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh bulu babi memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktivitas antibakteri dari ekstrak duri, badan dan gonad Bulu Babi. Metode penelitian yaitu metode eksploratif dan dianalisis secara deskriptif, melalui tahapan ekstraksi dengan pelarut etanol dan uji sensitivitas dengan metode difusi Kirby-bauer. Bulu babi diperoleh dari Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia. Dari ketiga ekstrak bulu babi, ekstrak gonad memiliki aktivitas antibakteri tertinggi pada konsentrasi 80% dengan zona hambat 8,5 mm terhadap bakteri Escherichia coli dan konsentrasi 80% dengan zona hambat 14 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dan didapatkan 3 isolat bakteri dari duri bulu babi dan isolat yang didapatkan adalah koloni putih kekuningan termasuk basil gram positif, koloni putih termasuk basil gram positif dan basil gram negatif serta koloni kekuningan yang termasuk basil pendek gram positif. Isolat 1 lebih efektif terhadap S. aureus dengan zona hambat 11 mm. Isolat 2 lebih efektif terhadap E. coli dengan zona hambat 11 mm. Isolat 3 memiliki zona hambat yang hampir sama antara kedua bakteri uji.http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati/article/view/2410Bulu Babi (Diadema setosum), antibakteri, zona hambat, Escherichia coli, Staphylococcus aureus |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ida Indrawati Tri Rahayu Hidayat Nia Rossiana |
spellingShingle |
Ida Indrawati Tri Rahayu Hidayat Nia Rossiana Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Jurnal Biodjati Bulu Babi (Diadema setosum), antibakteri, zona hambat, Escherichia coli, Staphylococcus aureus |
author_facet |
Ida Indrawati Tri Rahayu Hidayat Nia Rossiana |
author_sort |
Ida Indrawati |
title |
Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus |
title_short |
Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus |
title_full |
Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus |
title_fullStr |
Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus |
title_full_unstemmed |
Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus |
title_sort |
antibakteri dari bulu babi (diadema setosum) terhadap escherichia coli dan staphylococcus aureus |
publisher |
UIN Sunan Gunung Djati |
series |
Jurnal Biodjati |
issn |
2541-4208 2548-1606 |
publishDate |
2018-11-01 |
description |
Bulu babi (Diadema setosum) merupakan biota perairan yang memiliki nilai gizi tinggi. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh bulu babi memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktivitas antibakteri dari ekstrak duri, badan dan gonad Bulu Babi. Metode penelitian yaitu metode eksploratif dan dianalisis secara deskriptif, melalui tahapan ekstraksi dengan pelarut etanol dan uji sensitivitas dengan metode difusi Kirby-bauer. Bulu babi diperoleh dari Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia. Dari ketiga ekstrak bulu babi, ekstrak gonad memiliki aktivitas antibakteri tertinggi pada konsentrasi 80% dengan zona hambat 8,5 mm terhadap bakteri Escherichia coli dan konsentrasi 80% dengan zona hambat 14 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dan didapatkan 3 isolat bakteri dari duri bulu babi dan isolat yang didapatkan adalah koloni putih kekuningan termasuk basil gram positif, koloni putih termasuk basil gram positif dan basil gram negatif serta koloni kekuningan yang termasuk basil pendek gram positif. Isolat 1 lebih efektif terhadap S. aureus dengan zona hambat 11 mm. Isolat 2 lebih efektif terhadap E. coli dengan zona hambat 11 mm. Isolat 3 memiliki zona hambat yang hampir sama antara kedua bakteri uji. |
topic |
Bulu Babi (Diadema setosum), antibakteri, zona hambat, Escherichia coli, Staphylococcus aureus |
url |
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati/article/view/2410 |
work_keys_str_mv |
AT idaindrawati antibakteridaribulubabidiademasetosumterhadapescherichiacolidanstaphylococcusaureus AT trirahayuhidayat antibakteridaribulubabidiademasetosumterhadapescherichiacolidanstaphylococcusaureus AT niarossiana antibakteridaribulubabidiademasetosumterhadapescherichiacolidanstaphylococcusaureus |
_version_ |
1724767091265896448 |