JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS
Disaster has always been one of the topics of media attention. There are many sensitive issues that encourage the emergence of a special study in the field of journalism, related to disaster journalism. Disaster journalism in this research is intended as any journalism principle used by Jawa Pos and...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Mercu Buana Jakarta
2016-05-01
|
Series: | Jurnal Visi Komunikasi |
Subjects: | |
Online Access: | http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/1686 |
id |
doaj-cdcfc49ac10748fd9c739591407c06f1 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-cdcfc49ac10748fd9c739591407c06f12020-11-24T22:58:09ZindUniversitas Mercu Buana JakartaJurnal Visi Komunikasi1412-30372581-23352016-05-01151627810.22441/jvk.v15i1.16861421JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPASFinsensius Yuli Purnama0Yuli Nugraheni1Stefanie Andreas2Prodi Ilmu Komunikasi UKWMSProdi Ilmu Komunikasi UKWMSProdi Ilmu Komunikasi UKWMSDisaster has always been one of the topics of media attention. There are many sensitive issues that encourage the emergence of a special study in the field of journalism, related to disaster journalism. Disaster journalism in this research is intended as any journalism principle used by Jawa Pos and Kompas related to disaster. It contains two dimensions in disaster journalism that is process dimension and result dimension. This research focuses on the result dimension of AirAsia QZ8501 aircraft crash report that occurred on December 28, 2014. There are four principles that should be used by media in covering disaster: accuracy principle, humanist principle especially victim voice principle, commitment principle towards rehabilitation, and control and advocacy principle . By using content analysis method, the result of this research shows that the principle of disaster journalism applied by Jawa Pos is the principle of accuracy and humanist. While the principle of disaster journalism applied by Kompas is the principle of accuracy only. Bencana selalu menjadi salah satu topik yang mendapat sorotan media. Terdapat banyak isu sensitif yang mendorong munculnya sebuah kajian khusus di bidang jurnalistik, terkait dengan jurnalisme bencana. Jurnalisme bencana dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai prinsip jurnalisme apa saja yang digunakan oleh Jawa Pos dan Kompas terkait bencana. Terkandung dua dimensi dalam jurnalisme bencana yaitu dimensi proses dan dimensi hasil. Penelitian ini berfokus pada dimensi hasil yaitu berita kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang terjadi pada 28 Desember 2014. Terdapat empat prinsip yang harus digunakan media dalam meliput bencana: prinsip akurasi, prinsip humanis khususnya prinsip suara korban, prinsip komitmen menuju rehabilitasi, serta prinsip kontrol dan advokasi. Dengan menggunakan metode analisis isi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip jurnalisme bencana yang diterapkan Jawa Pos adalah prinsip akurasi dan humanis. Sedangkan prinsip jurnalisme bencana yang diterapkan Kompas adalah prinsip akurasi saja.http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/1686Disaster Journalism, AirAsia, Jawa Pos, Kompas |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Finsensius Yuli Purnama Yuli Nugraheni Stefanie Andreas |
spellingShingle |
Finsensius Yuli Purnama Yuli Nugraheni Stefanie Andreas JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS Jurnal Visi Komunikasi Disaster Journalism, AirAsia, Jawa Pos, Kompas |
author_facet |
Finsensius Yuli Purnama Yuli Nugraheni Stefanie Andreas |
author_sort |
Finsensius Yuli Purnama |
title |
JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS |
title_short |
JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS |
title_full |
JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS |
title_fullStr |
JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS |
title_full_unstemmed |
JURNALISME BENCANA DALAM PEMBERITAAN KECELAKAAN AIRASIA QZ8501 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS |
title_sort |
jurnalisme bencana dalam pemberitaan kecelakaan airasia qz8501 pada surat kabar jawa pos dan kompas |
publisher |
Universitas Mercu Buana Jakarta |
series |
Jurnal Visi Komunikasi |
issn |
1412-3037 2581-2335 |
publishDate |
2016-05-01 |
description |
Disaster has always been one of the topics of media attention. There are many sensitive issues that encourage the emergence of a special study in the field of journalism, related to disaster journalism. Disaster journalism in this research is intended as any journalism principle used by Jawa Pos and Kompas related to disaster. It contains two dimensions in disaster journalism that is process dimension and result dimension. This research focuses on the result dimension of AirAsia QZ8501 aircraft crash report that occurred on December 28, 2014. There are four principles that should be used by media in covering disaster: accuracy principle, humanist principle especially victim voice principle, commitment principle towards rehabilitation, and control and advocacy principle . By using content analysis method, the result of this research shows that the principle of disaster journalism applied by Jawa Pos is the principle of accuracy and humanist. While the principle of disaster journalism applied by Kompas is the principle of accuracy only.
Bencana selalu menjadi salah satu topik yang mendapat sorotan media. Terdapat banyak isu sensitif yang mendorong munculnya sebuah kajian khusus di bidang jurnalistik, terkait dengan jurnalisme bencana. Jurnalisme bencana dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai prinsip jurnalisme apa saja yang digunakan oleh Jawa Pos dan Kompas terkait bencana. Terkandung dua dimensi dalam jurnalisme bencana yaitu dimensi proses dan dimensi hasil. Penelitian ini berfokus pada dimensi hasil yaitu berita kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang terjadi pada 28 Desember 2014. Terdapat empat prinsip yang harus digunakan media dalam meliput bencana: prinsip akurasi, prinsip humanis khususnya prinsip suara korban, prinsip komitmen menuju rehabilitasi, serta prinsip kontrol dan advokasi. Dengan menggunakan metode analisis isi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip jurnalisme bencana yang diterapkan Jawa Pos adalah prinsip akurasi dan humanis. Sedangkan prinsip jurnalisme bencana yang diterapkan Kompas adalah prinsip akurasi saja. |
topic |
Disaster Journalism, AirAsia, Jawa Pos, Kompas |
url |
http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/1686 |
work_keys_str_mv |
AT finsensiusyulipurnama jurnalismebencanadalampemberitaankecelakaanairasiaqz8501padasuratkabarjawaposdankompas AT yulinugraheni jurnalismebencanadalampemberitaankecelakaanairasiaqz8501padasuratkabarjawaposdankompas AT stefanieandreas jurnalismebencanadalampemberitaankecelakaanairasiaqz8501padasuratkabarjawaposdankompas |
_version_ |
1725648254143561728 |