PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi (pendugaan) umur simpan sirup (sirup temulawak madu dan ekstrak ikan gabus) berdasarkan parameter total padatan terlarut, pH dan jumlah mikroorganisme. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengka...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: I Komang Suwita, Yohanes Kristianto, Firdha Yuniar Purwaningsih
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan 2012-11-01
Series:AGROMIX
Online Access:https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/768
id doaj-cda23da702dd45708901550b29214f30
record_format Article
spelling doaj-cda23da702dd45708901550b29214f302020-11-25T03:21:36ZengFaculty of Agriculture, University of Yudharta PasuruanAGROMIX2085-241X2599-30032012-11-013210.35891/agx.v3i2.768768PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10I Komang Suwita0Yohanes Kristianto1Firdha Yuniar Purwaningsih2Politeknik Kesehatan Kemenkes MalangPoliteknik Kesehatan Kemenkes MalangPoliteknik Kesehatan Kemenkes MalangPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi (pendugaan) umur simpan sirup (sirup temulawak madu dan ekstrak ikan gabus) berdasarkan parameter total padatan terlarut, pH dan jumlah mikroorganisme. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 3 taraf perlakuan yaitu suhu penyimpanan sirup pada 5o C (P0), 25o C (P1), dan 35o C (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan maka nilai total padatan terlarut sirup semakin menurun dari rata–rata 63,43%Brix menjadi rata–rata 57%Brix. Nilai pH menunjukkan semakin meningkat yaitu rata–rata berkisar 5,31-6,6. Sedangkan jumlah mikroorganisme menunjukkan semakin lama penyimpanan, jumlah total mikroorganisme sirup semakin meningkat yaitu 2,6x101 hingga 7,6x102 koloni/g. Estimasi umur simpan sirup dengan menggunakan model Arrhenius didapatkan umur simpan sirup yang disimpan pada suhu 5o C (9 hari), 25o C (3 hari) dan 35o C (1 hari). Sedangkan estimasi umur simpan dengan menggunakan model Q10 untuk sirup yang disimpan pada suhu beku yang diasumsikan sebagai suhu penyimpanan untuk pendistribusian produk didapatkan masa kadaluarsa produk sirup pada suhu -5o C (18 hari) dan suhu 0o C (12 hari). Secara statistik, penyimpanan sirup pada minggu pertama pada suhu 5o C, 25o C, 35o C memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,000) terhadap total padatan. Demikian juga, suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,001) terhadap pH sirup. Namun laju peningkatan jumlah total mikroorganisme pada sirup, baik pada minggu kedua (P=0,382), minggu ketiga (p=0,419) dan keempat (p=0,256). masing–masing secara statistik tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/768
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author I Komang Suwita
Yohanes Kristianto
Firdha Yuniar Purwaningsih
spellingShingle I Komang Suwita
Yohanes Kristianto
Firdha Yuniar Purwaningsih
PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10
AGROMIX
author_facet I Komang Suwita
Yohanes Kristianto
Firdha Yuniar Purwaningsih
author_sort I Komang Suwita
title PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10
title_short PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10
title_full PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10
title_fullStr PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10
title_full_unstemmed PENDUGAAN UMUR SIMPAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), MADU DAN EKSTRAK IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) DENGAN MODEL ARRHENIUS DAN MODEL Q10
title_sort pendugaan umur simpan sirup temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb), madu dan ekstrak ikan gabus (ophiocephalus striatus) dengan model arrhenius dan model q10
publisher Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan
series AGROMIX
issn 2085-241X
2599-3003
publishDate 2012-11-01
description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi (pendugaan) umur simpan sirup (sirup temulawak madu dan ekstrak ikan gabus) berdasarkan parameter total padatan terlarut, pH dan jumlah mikroorganisme. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 3 taraf perlakuan yaitu suhu penyimpanan sirup pada 5o C (P0), 25o C (P1), dan 35o C (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan maka nilai total padatan terlarut sirup semakin menurun dari rata–rata 63,43%Brix menjadi rata–rata 57%Brix. Nilai pH menunjukkan semakin meningkat yaitu rata–rata berkisar 5,31-6,6. Sedangkan jumlah mikroorganisme menunjukkan semakin lama penyimpanan, jumlah total mikroorganisme sirup semakin meningkat yaitu 2,6x101 hingga 7,6x102 koloni/g. Estimasi umur simpan sirup dengan menggunakan model Arrhenius didapatkan umur simpan sirup yang disimpan pada suhu 5o C (9 hari), 25o C (3 hari) dan 35o C (1 hari). Sedangkan estimasi umur simpan dengan menggunakan model Q10 untuk sirup yang disimpan pada suhu beku yang diasumsikan sebagai suhu penyimpanan untuk pendistribusian produk didapatkan masa kadaluarsa produk sirup pada suhu -5o C (18 hari) dan suhu 0o C (12 hari). Secara statistik, penyimpanan sirup pada minggu pertama pada suhu 5o C, 25o C, 35o C memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,000) terhadap total padatan. Demikian juga, suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,001) terhadap pH sirup. Namun laju peningkatan jumlah total mikroorganisme pada sirup, baik pada minggu kedua (P=0,382), minggu ketiga (p=0,419) dan keempat (p=0,256). masing–masing secara statistik tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.
url https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/768
work_keys_str_mv AT ikomangsuwita pendugaanumursimpansiruptemulawakcurcumaxanthorrhizaroxbmadudanekstrakikangabusophiocephalusstriatusdenganmodelarrheniusdanmodelq10
AT yohaneskristianto pendugaanumursimpansiruptemulawakcurcumaxanthorrhizaroxbmadudanekstrakikangabusophiocephalusstriatusdenganmodelarrheniusdanmodelq10
AT firdhayuniarpurwaningsih pendugaanumursimpansiruptemulawakcurcumaxanthorrhizaroxbmadudanekstrakikangabusophiocephalusstriatusdenganmodelarrheniusdanmodelq10
_version_ 1724613776364273664