PEMANFAATAN SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DALAM PEMBUATAN SIROP ISOTONIS UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI PADA OLAHRAGAWAN DAN PEKERJA BERAT

Produksi singkong relatif berlimpah di beberapa wilayah tertentu di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal, karena belum banyak industri yang mengolah komoditas ini menjadi produk lain yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian pengolahan singkong menjadi produk sebagai sirop minuman isotonik dan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dewi Sabita Slamet, J. Krisdinamurtirin, Almasjhuri Almasjhuri, Heru Yuniati, Darwin Karyadi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik 2012-11-01
Series:Penelitian Gizi dan Makanan
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2209
Description
Summary:Produksi singkong relatif berlimpah di beberapa wilayah tertentu di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal, karena belum banyak industri yang mengolah komoditas ini menjadi produk lain yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian pengolahan singkong menjadi produk sebagai sirop minuman isotonik dan pemacu efisiensi metabolisme energi telah dilakukan untuk pemanfaatannya yang lebih tepat guna. Cara pengolahan yaitu melalui hidrolisa asam dan enzim, dan ditambahkan garam isotonik. Setelah diuji organoleptik terhadap rasa, warna dan aromanya, minuman tersebut dicobakan kepada 10 orang karyawan biasa berolahraga secara tetap serta teratur dan kepada 10 orang pekerja berat. Uji efektifitas jasmani dari sirop tersebut yaitu dengan naik turun banku cara Harvard, selama lima menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karyawan, skor uji naik turun bangku cara Harvard berturut-turut antara I (air putih), II (sirop enzim), III (sirop enzim), dan IV (sirop gula sacharida) adalah 68.3, 78.6, 84.6, 84.4 yang secara statistik perbedaannya tidak bermakna. Sedangkan pada golongan pekerja berat, skor uji naik turun bangku Harvard secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara I (sirop enzim) 62.7 dengan II (sirop asam) 91.2, juga antara III (air putih) 106.9 dengan IV (sirop gula sacharose) 128.3. Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa perlu penelitian lanjutan dengan menggunakan subjek (n) yang lebih banyak.
ISSN:0125-9717
2338-8358