Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarkliwon di Kota Surakarta bertujuan untuk mengetahui kerentanan penduduk, pemukiman dan infrastruktur dan kapasitas penduduk. Measuremants kerentanan yang menggunakan skala lokal yang melibatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Metode...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Jaswadi Jaswadi, R. Rijanta, Mohammad Pramono Hadi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2016-10-01
Series:Majalah Geografi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13420
id doaj-cb888465ec284ae4863b11bd24837845
record_format Article
spelling doaj-cb888465ec284ae4863b11bd248378452020-11-24T23:53:27ZindUniversitas Gadjah MadaMajalah Geografi Indonesia0215-17902540-945X2016-10-0126211914910.22146/mgi.1342010110Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota SurakartaJaswadi Jaswadi0R. Rijanta1Mohammad Pramono Hadi2Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaFakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaFakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarkliwon di Kota Surakarta bertujuan untuk mengetahui kerentanan penduduk, pemukiman dan infrastruktur dan kapasitas penduduk. Measuremants kerentanan yang menggunakan skala lokal yang melibatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Metode yang digunakan untuk determinine kerentanan sosial yang mencetak dan pembobotan faktor yang berpengaruh. Analisis kerentanan fisik bangunan menggunakan ketinggian banjir dan bahan bangunan. Kapasitas diidentifikasi dari populasi beresiko berdasarkan kesiapan banjir, adaptasi, kerjasama antar kelompok masyarakat ketika banjir terjadi. Tingkat kapasitas populasi yang terdiri dari pernyataan kapasitas dan persepsi diukur menggunakan Skala Likert. Hasil analisis berdasarkan 113 rumah tangga menunjukkan bahwa rumah tangga dengan tingkat rendah kerentanan sosial adalah 17%, kerentanan moderat 66% dan kerentanan yang tinggi 17%. Berdasarkan kerentanan fisik bangunan, bangunan tipe 6, semen-berlantai berdinding kayu lapis, adalah jenis bangunan yang paling rentan. Sedangkan, bangunan ketik 4 dan 5, semen berdinding ubin berlantai semen dan, yang jenis bangunan yang tidak rentan. Tingkat kapasitas dan persepsi penduduk kelas menengah, baik yang terletak di daerah rawan bencana tinggi, sedang, rendah dan tidak rentan, tidak memiliki perbedaan. ABSTRACT This research was conducted in Pasarkliwon sub district in Surakarta City aimed to determine the vulnerability of population, settlements and infrastructure and the capacity of the population.  Vulnerability measuremants were using local scale  involving people living in flood prone areas. Methods used to determinine  social vulnerability were scoring and weighting of the influential factors. Analysis of the physical vulnerability of buildings using the height of  floodwaters and the building materials. Capacity identified from population at risk based on flood preparedness, adaptation, cooperation among community groups when floods occured. Population capacity level consisting of  statement of capacity and the perception was measured using Likert Scale. The result of  analysis based on 113 households shows that household with low level of social vulnerability was 17%, moderate vulnerability 66% and high vulnerability 17%. Based on physical vulnerability of buildings, building type 6, cement-floored walled plywood, is the most vulnerable building types. Whereas, buildings type 4 and 5, cement-walled tile-floored and cement, were types of building that were not vulnerable. Capacity and perception levels of middle-class inhabitants, either located in disaster prone areas of high, medium, low and not prone, have  no difference.https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13420kerentanan pendudukresiko banjirSurakartathe vulnerability of the populationthe risk of floodingSurakarta
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Jaswadi Jaswadi
R. Rijanta
Mohammad Pramono Hadi
spellingShingle Jaswadi Jaswadi
R. Rijanta
Mohammad Pramono Hadi
Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
Majalah Geografi Indonesia
kerentanan penduduk
resiko banjir
Surakarta
the vulnerability of the population
the risk of flooding
Surakarta
author_facet Jaswadi Jaswadi
R. Rijanta
Mohammad Pramono Hadi
author_sort Jaswadi Jaswadi
title Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
title_short Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
title_full Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
title_fullStr Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
title_full_unstemmed Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
title_sort tingkat kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko banjir di kecamatan pasarkliwon kota surakarta
publisher Universitas Gadjah Mada
series Majalah Geografi Indonesia
issn 0215-1790
2540-945X
publishDate 2016-10-01
description ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarkliwon di Kota Surakarta bertujuan untuk mengetahui kerentanan penduduk, pemukiman dan infrastruktur dan kapasitas penduduk. Measuremants kerentanan yang menggunakan skala lokal yang melibatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Metode yang digunakan untuk determinine kerentanan sosial yang mencetak dan pembobotan faktor yang berpengaruh. Analisis kerentanan fisik bangunan menggunakan ketinggian banjir dan bahan bangunan. Kapasitas diidentifikasi dari populasi beresiko berdasarkan kesiapan banjir, adaptasi, kerjasama antar kelompok masyarakat ketika banjir terjadi. Tingkat kapasitas populasi yang terdiri dari pernyataan kapasitas dan persepsi diukur menggunakan Skala Likert. Hasil analisis berdasarkan 113 rumah tangga menunjukkan bahwa rumah tangga dengan tingkat rendah kerentanan sosial adalah 17%, kerentanan moderat 66% dan kerentanan yang tinggi 17%. Berdasarkan kerentanan fisik bangunan, bangunan tipe 6, semen-berlantai berdinding kayu lapis, adalah jenis bangunan yang paling rentan. Sedangkan, bangunan ketik 4 dan 5, semen berdinding ubin berlantai semen dan, yang jenis bangunan yang tidak rentan. Tingkat kapasitas dan persepsi penduduk kelas menengah, baik yang terletak di daerah rawan bencana tinggi, sedang, rendah dan tidak rentan, tidak memiliki perbedaan. ABSTRACT This research was conducted in Pasarkliwon sub district in Surakarta City aimed to determine the vulnerability of population, settlements and infrastructure and the capacity of the population.  Vulnerability measuremants were using local scale  involving people living in flood prone areas. Methods used to determinine  social vulnerability were scoring and weighting of the influential factors. Analysis of the physical vulnerability of buildings using the height of  floodwaters and the building materials. Capacity identified from population at risk based on flood preparedness, adaptation, cooperation among community groups when floods occured. Population capacity level consisting of  statement of capacity and the perception was measured using Likert Scale. The result of  analysis based on 113 households shows that household with low level of social vulnerability was 17%, moderate vulnerability 66% and high vulnerability 17%. Based on physical vulnerability of buildings, building type 6, cement-floored walled plywood, is the most vulnerable building types. Whereas, buildings type 4 and 5, cement-walled tile-floored and cement, were types of building that were not vulnerable. Capacity and perception levels of middle-class inhabitants, either located in disaster prone areas of high, medium, low and not prone, have  no difference.
topic kerentanan penduduk
resiko banjir
Surakarta
the vulnerability of the population
the risk of flooding
Surakarta
url https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13420
work_keys_str_mv AT jaswadijaswadi tingkatkerentanandankapasitasmasyarakatdalammenghadapirisikobanjirdikecamatanpasarkliwonkotasurakarta
AT rrijanta tingkatkerentanandankapasitasmasyarakatdalammenghadapirisikobanjirdikecamatanpasarkliwonkotasurakarta
AT mohammadpramonohadi tingkatkerentanandankapasitasmasyarakatdalammenghadapirisikobanjirdikecamatanpasarkliwonkotasurakarta
_version_ 1725469641342451712