TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT
Tulisan ini bertujuan menggambarkan bagaimana strategi petani Keramba Jaring Apung (selanjutnya disebut KJA) di Kawasan Danau Maninjau Provinsi Sumatera Barat dalam menghadapi tubo yaitu peristiwa kematian ikan secara massal di Danau Maninjau akibat keracunan. Pendekatan ekologi budaya digunakan un...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2021-04-01
|
Series: | Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/646 |
id |
doaj-cb59dda9041541ffab0bbe86bec1560d |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-cb59dda9041541ffab0bbe86bec1560d2021-05-04T02:25:27ZindBalai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPatanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya2085-99372598-12422021-04-01131354910.30959/patanjala.v13i1.646364TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARATSILVIA DEVI0ROIS LEONARD ARIOS1BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA SUMATERA BARAT JL. RAYA BELIMBING NO. 16 A KURANJI PADANGBALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA SUMATERA BARAT JL. RAYA BELIMBING NO. 16 A KURANJI PADANGTulisan ini bertujuan menggambarkan bagaimana strategi petani Keramba Jaring Apung (selanjutnya disebut KJA) di Kawasan Danau Maninjau Provinsi Sumatera Barat dalam menghadapi tubo yaitu peristiwa kematian ikan secara massal di Danau Maninjau akibat keracunan. Pendekatan ekologi budaya digunakan untuk menganalisis dan menjawab permasalahan penelitian. Penelitian menggunakan metode kualitatitf dengan pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa petani KJA menghadapi peristiwa tubo sebagai proses alam yang harus diterima sehingga mereka harus beradaptasi agar kehidupan ekonomi mereka dapat bertahan. Adaptasi petani KJA didasarkan pada pemahaman mereka terhadap lingkungan, tubo, teknologi yang ada, dan nilai-nilai religi yang mereka miliki. Dengan pendekatan ekologi budaya petani KJA mampu menghadapi perubahan alam dan teknologi sehingga mereka dapat tetap bertahan. This work was intended to draw the strategy of the floating net cage farmers (Keramba Jaring Apung, KJA) in the Lake Maninjau in West Sumatera to deal with the ‘tubo’, a mass death of fish as a result of poison-laced bait. To analyze and answer the research question, therefore the research employed the cultural ecology approach. The research also used the qualitative method with the data collection by literature study, interviews, and observations. The study revealed that the farmers accepted the ‘tubo’ inevitably as a natural fact. As the consequence of it, they couldn’t help but adapted in order to survive economically. The adaptation process is based on their understanding of the environment, the ‘tubo’, the existing technology, and their religious values. They were able to adapt to natural and technological changes because of the ecological and cultural approaches they applied. As a result, they were able to survivehttp://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/646tubo, ekologi budaya, petani kja, umbalan |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
SILVIA DEVI ROIS LEONARD ARIOS |
spellingShingle |
SILVIA DEVI ROIS LEONARD ARIOS TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya tubo, ekologi budaya, petani kja, umbalan |
author_facet |
SILVIA DEVI ROIS LEONARD ARIOS |
author_sort |
SILVIA DEVI |
title |
TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT |
title_short |
TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT |
title_full |
TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT |
title_fullStr |
TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT |
title_full_unstemmed |
TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT |
title_sort |
tubo dalam perspektif ekologi budaya petani keramba jaring apung di kawasan danau maninjau propinsi sumatera barat |
publisher |
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
series |
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya |
issn |
2085-9937 2598-1242 |
publishDate |
2021-04-01 |
description |
Tulisan ini bertujuan menggambarkan bagaimana strategi petani Keramba Jaring Apung (selanjutnya disebut KJA) di Kawasan Danau Maninjau Provinsi Sumatera Barat dalam menghadapi tubo yaitu peristiwa kematian ikan secara massal di Danau Maninjau akibat keracunan. Pendekatan ekologi budaya digunakan untuk menganalisis dan menjawab permasalahan penelitian. Penelitian menggunakan metode kualitatitf dengan pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa petani KJA menghadapi peristiwa tubo sebagai proses alam yang harus diterima sehingga mereka harus beradaptasi agar kehidupan ekonomi mereka dapat bertahan. Adaptasi petani KJA didasarkan pada pemahaman mereka terhadap lingkungan, tubo, teknologi yang ada, dan nilai-nilai religi yang mereka miliki. Dengan pendekatan ekologi budaya petani KJA mampu menghadapi perubahan alam dan teknologi sehingga mereka dapat tetap bertahan.
This work was intended to draw the strategy of the floating net cage farmers (Keramba Jaring Apung, KJA) in the Lake Maninjau in West Sumatera to deal with the ‘tubo’, a mass death of fish as a result of poison-laced bait. To analyze and answer the research question, therefore the research employed the cultural ecology approach. The research also used the qualitative method with the data collection by literature study, interviews, and observations. The study revealed that the farmers accepted the ‘tubo’ inevitably as a natural fact. As the consequence of it, they couldn’t help but adapted in order to survive economically. The adaptation process is based on their understanding of the environment, the ‘tubo’, the existing technology, and their religious values. They were able to adapt to natural and technological changes because of the ecological and cultural approaches they applied. As a result, they were able to survive |
topic |
tubo, ekologi budaya, petani kja, umbalan |
url |
http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/646 |
work_keys_str_mv |
AT silviadevi tubodalamperspektifekologibudayapetanikerambajaringapungdikawasandanaumaninjaupropinsisumaterabarat AT roisleonardarios tubodalamperspektifekologibudayapetanikerambajaringapungdikawasandanaumaninjaupropinsisumaterabarat |
_version_ |
1721481982230134784 |