JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)

Dalam suatu masyarakat tidak terdapat adanya keseragaman bahasa, meskipun dalam masyarakat bahasa yang monolingual (masyarakat hanya menggunakan satu macam bahasa dalam segala kegiatan hidup). Dengan demikian jelas bahwa bahasa itu tidak monolitik, tidak hanya ada dalam satu bentuk, malainkan dalam...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Moh. Hafid Effendy
Format: Article
Language:Arabic
Published: Center of Language Development, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura 2011-11-01
Series:Okara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Online Access:http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/okara/article/view/510
id doaj-cb3c4fc5165047be9740726c818d2cd9
record_format Article
spelling doaj-cb3c4fc5165047be9740726c818d2cd92021-01-02T13:16:17ZaraCenter of Language Development, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) MaduraOkara: Jurnal Bahasa dan Sastra1907-624X2442-305X2011-11-015210.19105/ojbs.v5i2.510509JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)Moh. Hafid EffendyDalam suatu masyarakat tidak terdapat adanya keseragaman bahasa, meskipun dalam masyarakat bahasa yang monolingual (masyarakat hanya menggunakan satu macam bahasa dalam segala kegiatan hidup). Dengan demikian jelas bahwa bahasa itu tidak monolitik, tidak hanya ada dalam satu bentuk, malainkan dalam berbagai bentuk. Bahasa yang masih ada di dalam ruang lingkup sistem bahasa yang sama (langue) itu disebut varian-varian bahasa. Fenomena bahasa selain bisa diamati sebagai fenomena sistem atau stuktur bahasa bisa diamati sebagai fenomena sosial. Sebagai fenomena sosial, pemakaian bahasa dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor situasional. Melalui kajian empiris inilah bahwa penggunaan jargon berbahasa Madura pada tindak tutur masyarakat nelayan dapat dikatakan cukup banyak, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa perbedaan diksi pada tindak tutur antara masyarakat nelayan dengan masyarakat umum. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor sosial, letak geografis, dan banyak dipengaruhi oleh adanya masyarakat nelayan pendatang dari luar pulau Madura, yaitu pendatang dari sekitar Jawa Timur yang sama-sama nelayan.http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/okara/article/view/510
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Moh. Hafid Effendy
spellingShingle Moh. Hafid Effendy
JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)
Okara: Jurnal Bahasa dan Sastra
author_facet Moh. Hafid Effendy
author_sort Moh. Hafid Effendy
title JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)
title_short JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)
title_full JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)
title_fullStr JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)
title_full_unstemmed JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris)
title_sort jargon bahasa madura pada masyarakat nelayan pantura (sebuah kajian empiris)
publisher Center of Language Development, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
series Okara: Jurnal Bahasa dan Sastra
issn 1907-624X
2442-305X
publishDate 2011-11-01
description Dalam suatu masyarakat tidak terdapat adanya keseragaman bahasa, meskipun dalam masyarakat bahasa yang monolingual (masyarakat hanya menggunakan satu macam bahasa dalam segala kegiatan hidup). Dengan demikian jelas bahwa bahasa itu tidak monolitik, tidak hanya ada dalam satu bentuk, malainkan dalam berbagai bentuk. Bahasa yang masih ada di dalam ruang lingkup sistem bahasa yang sama (langue) itu disebut varian-varian bahasa. Fenomena bahasa selain bisa diamati sebagai fenomena sistem atau stuktur bahasa bisa diamati sebagai fenomena sosial. Sebagai fenomena sosial, pemakaian bahasa dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor situasional. Melalui kajian empiris inilah bahwa penggunaan jargon berbahasa Madura pada tindak tutur masyarakat nelayan dapat dikatakan cukup banyak, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa perbedaan diksi pada tindak tutur antara masyarakat nelayan dengan masyarakat umum. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor sosial, letak geografis, dan banyak dipengaruhi oleh adanya masyarakat nelayan pendatang dari luar pulau Madura, yaitu pendatang dari sekitar Jawa Timur yang sama-sama nelayan.
url http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/okara/article/view/510
work_keys_str_mv AT mohhafideffendy jargonbahasamadurapadamasyarakatnelayanpanturasebuahkajianempiris
_version_ 1724354004503232512