Desain dan Implementasi Duplekser dengan Metoda Pseudo-Interdigital untuk Uplink dan Downlink LTE

Duplekser merupakan perangkat yang dapat mengisolasi receiver dari transmitter saat keduanya saling berbagi antena yang sama, digunakan agar komunikasi bisa berjalan secara full duplex. Ada dua metode transmisi duplex yaitu frequency division duplex (FDD) dan time division duplex (TDD). FDD merupaka...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Enceng Sulaeman, Yaya Sulaeman, Asep Yudi Hercuadi
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute of Sciences 2016-06-01
Series:Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi
Subjects:
Online Access:http://www.jurnalet.com/jet/article/view/30
Description
Summary:Duplekser merupakan perangkat yang dapat mengisolasi receiver dari transmitter saat keduanya saling berbagi antena yang sama, digunakan agar komunikasi bisa berjalan secara full duplex. Ada dua metode transmisi duplex yaitu frequency division duplex (FDD) dan time division duplex (TDD). FDD merupakan teknik duplex yang menggunakan dua frekuensi yang berbeda untuk melakukan komunikasi dalam dua arah, sedangkan TDD menggunakan frekuensi tunggal dan frekuensi tersebut digunakan oleh semua kanal untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data. Gabungan dua bandpass filter dengan metoda pseudo-interdigital untuk aplikasi LTE (long term evolution). Metode ini lebih unggul dibandingkan duplekser dengan metoda hybrid. Duplekser bekerja pada FDD LTE band ke-7 yaitu frekuensi uplink 2500-2570 MHz dan downlink 2620-2690 MHz. Dari hasil pengukuran diperoleh sebagai berikut: nilai frekuensi center pada uplink 2639 MHz dan pada downlink 2659 MHz, insertion loss pada uplink 1,561 dB dan downlink 1,74 dB, bandwidth ±70 MHz, isolasi 23,03 dB, serta nilai return loss 23,5 dB pada uplink dan downlink 23,45 dB.
ISSN:1411-8289
2527-9955