PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Kecamatan Pakong memiliki  potensi  di  bidang  pertanian  tanaman perkebunan yaitu kelapa dan tembakau. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pamekasan,  pada  tahun 2016, tanaman tembakau di Kecamatan Pakong menduduki peringkat ketiga  luas panen dan produksi  terbesar setelah Kecamatan Waru dan Kecamata...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Kustiawati Ningsih
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan 2017-09-01
Series:AGROMIX
Subjects:
Online Access:https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/789
id doaj-c8421143e68a4657abdd9549cd5cfe44
record_format Article
spelling doaj-c8421143e68a4657abdd9549cd5cfe442020-11-25T01:20:25ZengFaculty of Agriculture, University of Yudharta PasuruanAGROMIX2085-241X2599-30032017-09-018210812110.35891/agx.v8i2.789789PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIMKustiawati NingsihKecamatan Pakong memiliki  potensi  di  bidang  pertanian  tanaman perkebunan yaitu kelapa dan tembakau. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pamekasan,  pada  tahun 2016, tanaman tembakau di Kecamatan Pakong menduduki peringkat ketiga  luas panen dan produksi  terbesar setelah Kecamatan Waru dan Kecamatan Pagentenan dengan  luas panen 368 ha dan produksi  sebesar 193,15 ton. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Pakong memiliki potensi dalam usahatani tembakau dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani.Tembakau Madura merupakan pendapatan petani yang cukup besar di daerah Kabupaten Pamekasan khususnya di Kecamatan Pakong. Perkembangannya yang di pengaruhi oleh cuaca secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi dan pendapatan petani tembakau Madura sehingga diperlukan penelitian bagaimana dampak perubahan cuaca atau iklim terhadap produksi dan pendapatan petani tembakau Madura. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap produksi dan pendapatan petani tembakau Madura. Metode analisis data menggunakan analisis biaya usahatani tembakau Madura, analisis penerimaan usahatani tembakau Madura, analisis pendapatan usahatani tembakau Madura serta analisis uji beda rata-rata menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim terhadap biaya usahatani tembakau menyebabkan biaya usahatani menurun dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari Rp. 3.327.100,- menjadi Rp. 3.137.881,5,- . demikian juga dengan penerimaan usahatani tembakau Madura juga mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari Rp 12.126.370,- menjadi Rp 9.296.700,-. Sehingga secara langsung pendapatan usahatani tembakau Madura juga mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari Rp. 8.799.270,- menjadi Rp. 6.158.818,5,-. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa dari 41 petani responden, 40 diantaranya mengalami penurunan pendapatan, dan 1 petani responden mengalami peningkatan dikarenakan petani tetap melakukan penanaman pada bulan Mei walaupun pada tahun 2016 intensitas curah hujan tinggi, sedangkan yang tetap tidak ada.https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/789tembakau madura, produksi, pendapatan, perubahan iklim
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Kustiawati Ningsih
spellingShingle Kustiawati Ningsih
PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
AGROMIX
tembakau madura, produksi, pendapatan, perubahan iklim
author_facet Kustiawati Ningsih
author_sort Kustiawati Ningsih
title PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
title_short PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
title_full PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
title_fullStr PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
title_full_unstemmed PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU MADURA : SEBUAH KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
title_sort produksi dan pendapatan petani tembakau madura : sebuah kajian dampak perubahan iklim
publisher Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan
series AGROMIX
issn 2085-241X
2599-3003
publishDate 2017-09-01
description Kecamatan Pakong memiliki  potensi  di  bidang  pertanian  tanaman perkebunan yaitu kelapa dan tembakau. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pamekasan,  pada  tahun 2016, tanaman tembakau di Kecamatan Pakong menduduki peringkat ketiga  luas panen dan produksi  terbesar setelah Kecamatan Waru dan Kecamatan Pagentenan dengan  luas panen 368 ha dan produksi  sebesar 193,15 ton. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Pakong memiliki potensi dalam usahatani tembakau dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani.Tembakau Madura merupakan pendapatan petani yang cukup besar di daerah Kabupaten Pamekasan khususnya di Kecamatan Pakong. Perkembangannya yang di pengaruhi oleh cuaca secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi dan pendapatan petani tembakau Madura sehingga diperlukan penelitian bagaimana dampak perubahan cuaca atau iklim terhadap produksi dan pendapatan petani tembakau Madura. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap produksi dan pendapatan petani tembakau Madura. Metode analisis data menggunakan analisis biaya usahatani tembakau Madura, analisis penerimaan usahatani tembakau Madura, analisis pendapatan usahatani tembakau Madura serta analisis uji beda rata-rata menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim terhadap biaya usahatani tembakau menyebabkan biaya usahatani menurun dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari Rp. 3.327.100,- menjadi Rp. 3.137.881,5,- . demikian juga dengan penerimaan usahatani tembakau Madura juga mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari Rp 12.126.370,- menjadi Rp 9.296.700,-. Sehingga secara langsung pendapatan usahatani tembakau Madura juga mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari Rp. 8.799.270,- menjadi Rp. 6.158.818,5,-. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa dari 41 petani responden, 40 diantaranya mengalami penurunan pendapatan, dan 1 petani responden mengalami peningkatan dikarenakan petani tetap melakukan penanaman pada bulan Mei walaupun pada tahun 2016 intensitas curah hujan tinggi, sedangkan yang tetap tidak ada.
topic tembakau madura, produksi, pendapatan, perubahan iklim
url https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/789
work_keys_str_mv AT kustiawatiningsih produksidanpendapatanpetanitembakaumadurasebuahkajiandampakperubahaniklim
_version_ 1725134281088434176