Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi
Abstract : This paper discovered that religious experience was based on individual recognition of his Lord, called fitrah (QS. al-A’rāf [7]: 172). The intensity of recognition of Lord, however, is different for anyone depending on their capacity. Religious experience of the believer is finding the g...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra
2016-06-01
|
Series: | Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.sadra.ac.id/index.php/kanzphilosophia/article/view/192 |
id |
doaj-c8285265b0704b02b0c0116c4f236cad |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-c8285265b0704b02b0c0116c4f236cad2020-11-24T21:05:51ZaraSekolah Tinggi Filsafat Islam SadraKanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism2442-54512407-10562016-06-01619311710.20871/kpjipm.v6i1.192110Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘ArabiIkhlas Budiman0Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra, JakartaAbstract : This paper discovered that religious experience was based on individual recognition of his Lord, called fitrah (QS. al-A’rāf [7]: 172). The intensity of recognition of Lord, however, is different for anyone depending on their capacity. Religious experience of the believer is finding the guidance (QS. at-Taghābun [64]: 11), while for the muttaqī is receiving the Furqān (QS. al-Anfāl [18]: 29). Religious experience of the mujāhid is achieving the guidance to go through the paths (QS. al-‘Ankabūt [29]: 69). The author researched the interpretation of the verses of religious experience particularly in Ibn Arabī’s commentaries, Raḥmah min al-Raḥmān fī Tafsīr wa Isyārāt al-Qur`ān: Min Kalām asy-Syaikh al-Akbar Muḥy ad-Dīn Ibn al-‘Arabī and al-Futūḥāt al-Makkiyyah. This article analysis 4 verses of Qur’an which has correlation with the discussion of religious experience. Through this work, it is clear that the religious experience is consequence of the primordial covenant between human and the Lord. Key words : Religious experience, primordial nature, ineffability Abstrak : Artikel ini menemukan pengalaman religius yang didasarkan pada pengakuan setiap individu akan Tuhannya yang disebut dengan fitrah (QS. al-A’rāf [7]: 172). Intensitas pengakuan terhadap Tuhan memiliki perbedaan pada setiap individu sesuai dengan kapasitas setiap individu. Pengalaman religius orang yang beriman adalah mendapat petunjuk (QS. al-Taghābun [64]: 11), pengalaman religius orang yang bertakwa adalah mendapat furqān (QS. al-Anfāl [18]: 29), dan pengalaman religius orang yang bermujahadah adalah mendapat petunjuk jalan (QS. al-‘Ankabūt [29]: 69). Batasan artikel penelitian ini adalah pada kitab Ibn ‘Arabi Raḥmah min al-Raḥmān fī Tafsīr wa Isyārāt al-Qur`ān: Min Kalām al-Syaikh al-Akbar Muḥy ad-Dīn Ibn al-‘Arabī dan al-Futūḥāt al-Makkiyyah dengan menganalisis 4 ayat al-Qur’an yang memiliki ikatan tentang pembahasan mengenai pengalaman religius. Melalui kitab ini nampak bahwa pengalaman religius adalah konsekuensi dari perjanjian primordial manusia dengan Tuhan. Kata kunci : Pengalaman religius, fitrah, al-Furqān, tidak bisa diungkapkanhttp://journal.sadra.ac.id/index.php/kanzphilosophia/article/view/192Pengalaman religiusfitrahal-Furqāntidak bisa diungkapkan |
collection |
DOAJ |
language |
Arabic |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ikhlas Budiman |
spellingShingle |
Ikhlas Budiman Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism Pengalaman religius fitrah al-Furqān tidak bisa diungkapkan |
author_facet |
Ikhlas Budiman |
author_sort |
Ikhlas Budiman |
title |
Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi |
title_short |
Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi |
title_full |
Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi |
title_fullStr |
Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi |
title_full_unstemmed |
Pengalaman Religius Dalam Tafsir Ibnu ‘Arabi |
title_sort |
pengalaman religius dalam tafsir ibnu ‘arabi |
publisher |
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra |
series |
Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism |
issn |
2442-5451 2407-1056 |
publishDate |
2016-06-01 |
description |
Abstract : This paper discovered that religious experience was based on individual recognition of his Lord, called fitrah (QS. al-A’rāf [7]: 172). The intensity of recognition of Lord, however, is different for anyone depending on their capacity. Religious experience of the believer is finding the guidance (QS. at-Taghābun [64]: 11), while for the muttaqī is receiving the Furqān (QS. al-Anfāl [18]: 29). Religious experience of the mujāhid is achieving the guidance to go through the paths (QS. al-‘Ankabūt [29]: 69). The author researched the interpretation of the verses of religious experience particularly in Ibn Arabī’s commentaries, Raḥmah min al-Raḥmān fī Tafsīr wa Isyārāt al-Qur`ān: Min Kalām asy-Syaikh al-Akbar Muḥy ad-Dīn Ibn al-‘Arabī and al-Futūḥāt al-Makkiyyah. This article analysis 4 verses of Qur’an which has correlation with the discussion of religious experience. Through this work, it is clear that the religious experience is consequence of the primordial covenant between human and the Lord.
Key words : Religious experience, primordial nature, ineffability
Abstrak : Artikel ini menemukan pengalaman religius yang didasarkan pada pengakuan setiap individu akan Tuhannya yang disebut dengan fitrah (QS. al-A’rāf [7]: 172). Intensitas pengakuan terhadap Tuhan memiliki perbedaan pada setiap individu sesuai dengan kapasitas setiap individu. Pengalaman religius orang yang beriman adalah mendapat petunjuk (QS. al-Taghābun [64]: 11), pengalaman religius orang yang bertakwa adalah mendapat furqān (QS. al-Anfāl [18]: 29), dan pengalaman religius orang yang bermujahadah adalah mendapat petunjuk jalan (QS. al-‘Ankabūt [29]: 69). Batasan artikel penelitian ini adalah pada kitab Ibn ‘Arabi Raḥmah min al-Raḥmān fī Tafsīr wa Isyārāt al-Qur`ān: Min Kalām al-Syaikh al-Akbar Muḥy ad-Dīn Ibn al-‘Arabī dan al-Futūḥāt al-Makkiyyah dengan menganalisis 4 ayat al-Qur’an yang memiliki ikatan tentang pembahasan mengenai pengalaman religius. Melalui kitab ini nampak bahwa pengalaman religius adalah konsekuensi dari perjanjian primordial manusia dengan Tuhan.
Kata kunci : Pengalaman religius, fitrah, al-Furqān, tidak bisa diungkapkan |
topic |
Pengalaman religius fitrah al-Furqān tidak bisa diungkapkan |
url |
http://journal.sadra.ac.id/index.php/kanzphilosophia/article/view/192 |
work_keys_str_mv |
AT ikhlasbudiman pengalamanreligiusdalamtafsiribnuarabi |
_version_ |
1716767715794878464 |