“Kafirlah Hukumnya Orang yang Menyembah Tuhan yang Tiga Itu”: Menampik Tuduhan Terkait Problem Doktrin Tritunggal

Tritunggal adalah sebuah doktrin yang amat mendasar dalam iman Kristen. Sekalipun kata “tritunggal” tidak pernah muncul dalam Alkitab, kebenarannya mewarnai sepanjang penulisan Kitab Suci. Walaupun demikian, bukan berarti kebenaran ini diterima begitu saja oleh semua manusia. Dalam konteks Indonesi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Yudi Jatmiko
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Teologi SAAT 2021-06-01
Series:Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Subjects:
Online Access:https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/412
Description
Summary:Tritunggal adalah sebuah doktrin yang amat mendasar dalam iman Kristen. Sekalipun kata “tritunggal” tidak pernah muncul dalam Alkitab, kebenarannya mewarnai sepanjang penulisan Kitab Suci. Walaupun demikian, bukan berarti kebenaran ini diterima begitu saja oleh semua manusia. Dalam konteks Indonesia, yang notabene mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam, ide tentang satu Allah tetapi tiga dan tiga tetapi satu sangat bernuansa politeisme. Kaum muslim sangat menjunjung tinggi konsep monoteisme. Berpijak pada kebenaran monoteisme ini, bagi mereka, ide tentang Tritunggal bukan hanya aneh, tetapi juga harus ditolak dengan keras. Mengamati kedua fakta di atas, penulis melihat perlunya sebuah pembelaan apologetis terhadap tuduhan tersebut. Tulisan ini berusaha untuk memaparkan tuduhan kaum muslim berkaitan dengan problem teologis dan logis konsep Allah Tritunggal serta menyajikan sebuah pembelaan apologetis yang memadai. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan sebuah pembelaan apologetis yang obyektif dengan keyakinan bahwa doktrin Tritunggal bersifat monoteistik (pembelaan teologis) dan, walaupun jauh melampaui akal manusia yang terbatas, Tritunggal tidak irasional (pembelaan logis).            Trinity is a fundamental doctrine in the Christian faith. Though the word “trinity” never appears in the Bible, its truth is displayed throughout the entire writing of the Scripture. However, it does not mean that all people accept this truth. In the Indonesian context, whose major population is Islam, the idea of one God but three and three but one is very polytheistic. Muslims highly regard the concept of monotheism. Standing on this monotheistic truth, to them, the idea of Trinity is not just simply weird but must also be vigorously rejected. Observing the above two facts, the author sees the need for apologetic defense from those accusations. This article exerts to describes allegations concerning the theological and logical problems of the Trinity as well as providing adequate apologetic defense. This article aims to present an objective apologetic defense in the belief that the doctrine of Trinity is monotheistic (theological defense), and even though far surpassing the limited human reasoning, Trinity is not irrational (logical defense).
ISSN:1411-7649
2684-9194