PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM)
Current wood preservation technology practices both in physical and natural processing are simply done through immersing wood in flowing water or burying wood into the soil / mud within a certain period of time. This physical preservation method intends to eliminate any nutritional food content (esp...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Lambung Mangkurat
2017-10-01
|
Series: | Jurnal Hutan Tropis |
Subjects: | |
Online Access: | http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/4053 |
id |
doaj-c178cedf43ed4e97b2ace28a563eff2b |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-c178cedf43ed4e97b2ace28a563eff2b2020-11-24T23:30:48ZindUniversitas Lambung MangkuratJurnal Hutan Tropis2337-77712337-79922017-10-0151313610.20527/jht.v5i1.40533652PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM)Kurdiansyah Kurdiansyah0Fakultas Kehutanan Universitas Lambung MangkuratCurrent wood preservation technology practices both in physical and natural processing are simply done through immersing wood in flowing water or burying wood into the soil / mud within a certain period of time. This physical preservation method intends to eliminate any nutritional food content (esp. starch) or eliminate any odor or flavor favored by fungal spoilage or wood-destroying insects. This simple and inexpensive natural preservation method shows adequate result. The experiment uses Completely Randomized Design to determine treatment effect of burying wood in mud to starch concentration changes in wood. Treatment duration up to 8 weeks results show no changes in starch concentration. Even so, burying wood in mud does not prove ineffectiveness in preventing wood-boring beetle invasion. Other theories show that burying wood in mud changes the odor and flavor of starch (amylum). Changes of any odor and/or flavor of starch cease lyctus to feed on stach (amylum), consequently making wood safer or preserved against wood-boring beetle (lyctus) invasion. Teknologi pengawetan kayu secara fisik atau secara alami tidaklah sulit, yaitu dengan cara merendam kayu dalam air mengalir atau melakukan penguburan kayu kedalam tanah/lumpur dalam jangka waktu tertentu. Pengawetan secara fisik ini dimaksudkan untuk menghilangkan kandungan zat makanan (pati) atau merubah bau dan rasa yang disukai oleh cendawan pembusuk atau serangga perusak kayu. Teknologi pengawetan secara alami ini sangat sederhana dan murah dan hasilnya cukup memadai, Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yaitu lamanya penguburan dalam lumpur terhadap perubahan kandungan zat pati (amylum) dalam kayu. Lamanya penguburan kayu dalam lumpur hingga 8 minggu tidak mempengaruhi jumlah kandungan zat pati (amylum) dalam kayu. Namun demikian bukan berarti bahwa penguburan kayu dalam lumpur tidak efektif dalam mencegah serangan bubuk kayu (lyctus), karena menurut beberapa teori menyatakan bahwa penguburan kayu dalam lumpur akan dapat merubah bau dan rasa dari zat pati (amylum) tersebut. Dengan berubahnya bau dan rasa dari zat pati, maka kemungkinan besar lyctus tidak suka untuk memakan zat pati (amylum) tersebut, sehingga kayu akan aman atau awet terhadap serangan bubuk kayu lyctus.http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/4053Mixed Meranti Wood (MM)natural preservationstarch (amylum)Kayu meranti campuran (MC)pengawetan alamizat pati (amilum) |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Kurdiansyah Kurdiansyah |
spellingShingle |
Kurdiansyah Kurdiansyah PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM) Jurnal Hutan Tropis Mixed Meranti Wood (MM) natural preservation starch (amylum) Kayu meranti campuran (MC) pengawetan alami zat pati (amilum) |
author_facet |
Kurdiansyah Kurdiansyah |
author_sort |
Kurdiansyah Kurdiansyah |
title |
PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM) |
title_short |
PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM) |
title_full |
PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM) |
title_fullStr |
PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM) |
title_full_unstemmed |
PENGARUH LAMANYA PENGUBURAN KAYU MERANTI CAMPURAN (MC) DALAM LUMPUR TERHADAP KANDUNGAN ZAT PATI (AMYLUM) |
title_sort |
pengaruh lamanya penguburan kayu meranti campuran (mc) dalam lumpur terhadap kandungan zat pati (amylum) |
publisher |
Universitas Lambung Mangkurat |
series |
Jurnal Hutan Tropis |
issn |
2337-7771 2337-7992 |
publishDate |
2017-10-01 |
description |
Current wood preservation technology practices both in physical and natural processing are simply done through immersing wood in flowing water or burying wood into the soil / mud within a certain period of time. This physical preservation method intends to eliminate any nutritional food content (esp. starch) or eliminate any odor or flavor favored by fungal spoilage or wood-destroying insects. This simple and inexpensive natural preservation method shows adequate result. The experiment uses Completely Randomized Design to determine treatment effect of burying wood in mud to starch concentration changes in wood. Treatment duration up to 8 weeks results show no changes in starch concentration. Even so, burying wood in mud does not prove ineffectiveness in preventing wood-boring beetle invasion. Other theories show that burying wood in mud changes the odor and flavor of starch (amylum). Changes of any odor and/or flavor of starch cease lyctus to feed on stach (amylum), consequently making wood safer or preserved against wood-boring beetle (lyctus) invasion.
Teknologi pengawetan kayu secara fisik atau secara alami tidaklah sulit, yaitu dengan cara merendam kayu dalam air mengalir atau melakukan penguburan kayu kedalam tanah/lumpur dalam jangka waktu tertentu. Pengawetan secara fisik ini dimaksudkan untuk menghilangkan kandungan zat makanan (pati) atau merubah bau dan rasa yang disukai oleh cendawan pembusuk atau serangga perusak kayu. Teknologi pengawetan secara alami ini sangat sederhana dan murah dan hasilnya cukup memadai, Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yaitu lamanya penguburan dalam lumpur terhadap perubahan kandungan zat pati (amylum) dalam kayu. Lamanya penguburan kayu dalam lumpur hingga 8 minggu tidak mempengaruhi jumlah kandungan zat pati (amylum) dalam kayu. Namun demikian bukan berarti bahwa penguburan kayu dalam lumpur tidak efektif dalam mencegah serangan bubuk kayu (lyctus), karena menurut beberapa teori menyatakan bahwa penguburan kayu dalam lumpur akan dapat merubah bau dan rasa dari zat pati (amylum) tersebut. Dengan berubahnya bau dan rasa dari zat pati, maka kemungkinan besar lyctus tidak suka untuk memakan zat pati (amylum) tersebut, sehingga kayu akan aman atau awet terhadap serangan bubuk kayu lyctus. |
topic |
Mixed Meranti Wood (MM) natural preservation starch (amylum) Kayu meranti campuran (MC) pengawetan alami zat pati (amilum) |
url |
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/4053 |
work_keys_str_mv |
AT kurdiansyahkurdiansyah pengaruhlamanyapenguburankayumeranticampuranmcdalamlumpurterhadapkandunganzatpatiamylum |
_version_ |
1725540299621531648 |