Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs
Tulisan ini berlatarbelakangi oleh temuan-temuan Ricklefs tentang sejarah Islamisasi Jawa yang karenanya merupakan objek materialnya, yaitu manusia Jawa sejauh ditemukan oleh penelitian Ricklefs. Temuan tersebut akan dijadikan objek formal bagi penelitian kefilsafatan ini, yaitu: bagaimanakah gambar...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
State Islamic Institute of Ponorogo
2016-12-01
|
Series: | Kodifikasia |
Online Access: | https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/806 |
id |
doaj-c075ce45eac84a589df43e15a09ee521 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-c075ce45eac84a589df43e15a09ee5212020-11-25T00:29:30ZaraState Islamic Institute of PonorogoKodifikasia1907-63712527-92542016-12-0110110.21154/kodifikasia.v10i1.806669Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan RicklefsAhmad Faruk0IAIN PonorogoTulisan ini berlatarbelakangi oleh temuan-temuan Ricklefs tentang sejarah Islamisasi Jawa yang karenanya merupakan objek materialnya, yaitu manusia Jawa sejauh ditemukan oleh penelitian Ricklefs. Temuan tersebut akan dijadikan objek formal bagi penelitian kefilsafatan ini, yaitu: bagaimanakah gambaran manusia Jawa dalam sejarah Islamisasi manusia Jawa dan bagaimanakah refleksi filsafat manusia (antropologi metafisik) terhadap temuan tersebut? Dengan pendekatan filsafat antropologi metafisik, tulisan ini menemukan bahwa [1] deskripsi tentang manusia Jawa dalam sejarah Islamisasinya menurut Ricklefs digambarkan dalam tiga kecenderungan atau kategori: pertama, [a] sinkretik-mistis [b] polarisasi masyarakat [c] intensifikasi keagamaan. Sementara [2] Refleksi antropologis metafisik atas temuan tersebut menemukan arti yang lebih dasariah, yaitu terjadinya peristiwa-peristiwa itu sendiri. “Aku bersama yang-lain” merupakan “sejarah konkret” dan real yang sedang berjalan dan dihayati. Manusia Jawa menyejarah; artinya manusia Jawa itu – sebagaimana manusia lainnya dari manapun – bersifat historis. Tidak ada sejarah di luar atau di samping manusia Jawa. Sejarah itu tak lain ialah manusia-yang-berkembang sendiri; sejarah dilaksanakan manusia. Motor ketiga perkembangan kecenderungan dan relasi oponensial yang digambarkan Ricklefs tersebut adalah “otonomi-di-dalam-korelasi”. Namun sebenarnya bukan dasar untuk perkembangan. Perkembangan dan historisitas hanya dapat diterima sebagai fakta belaka. Kemungkinannya hanya dapat diketahui dari adanya; dan tidak memiliki dasar yang lebih mendalam lagi di dalam manusia.https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/806 |
collection |
DOAJ |
language |
Arabic |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ahmad Faruk |
spellingShingle |
Ahmad Faruk Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs Kodifikasia |
author_facet |
Ahmad Faruk |
author_sort |
Ahmad Faruk |
title |
Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs |
title_short |
Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs |
title_full |
Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs |
title_fullStr |
Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs |
title_full_unstemmed |
Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs |
title_sort |
manusia jawa dalam islamisasi jawa refleksi filsafat antropologi metafisik terhadap temuan ricklefs |
publisher |
State Islamic Institute of Ponorogo |
series |
Kodifikasia |
issn |
1907-6371 2527-9254 |
publishDate |
2016-12-01 |
description |
Tulisan ini berlatarbelakangi oleh temuan-temuan Ricklefs tentang sejarah Islamisasi Jawa yang karenanya merupakan objek materialnya, yaitu manusia Jawa sejauh ditemukan oleh penelitian Ricklefs. Temuan tersebut akan dijadikan objek formal bagi penelitian kefilsafatan ini, yaitu: bagaimanakah gambaran manusia Jawa dalam sejarah Islamisasi manusia Jawa dan bagaimanakah refleksi filsafat manusia (antropologi metafisik) terhadap temuan tersebut? Dengan pendekatan filsafat antropologi metafisik, tulisan ini menemukan bahwa [1] deskripsi tentang manusia Jawa dalam sejarah Islamisasinya menurut Ricklefs digambarkan dalam tiga kecenderungan atau kategori: pertama, [a] sinkretik-mistis [b] polarisasi masyarakat [c] intensifikasi keagamaan. Sementara [2] Refleksi antropologis metafisik atas temuan tersebut menemukan arti yang lebih dasariah, yaitu terjadinya peristiwa-peristiwa itu sendiri. “Aku bersama yang-lain” merupakan “sejarah konkret” dan real yang sedang berjalan dan dihayati. Manusia Jawa menyejarah; artinya manusia Jawa itu – sebagaimana manusia lainnya dari manapun – bersifat historis. Tidak ada sejarah di luar atau di samping manusia Jawa. Sejarah itu tak lain ialah manusia-yang-berkembang sendiri; sejarah dilaksanakan manusia. Motor ketiga perkembangan kecenderungan dan relasi oponensial yang digambarkan Ricklefs tersebut adalah “otonomi-di-dalam-korelasi”. Namun sebenarnya bukan dasar untuk perkembangan. Perkembangan dan historisitas hanya dapat diterima sebagai fakta belaka. Kemungkinannya hanya dapat diketahui dari adanya; dan tidak memiliki dasar yang lebih mendalam lagi di dalam manusia. |
url |
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/806 |
work_keys_str_mv |
AT ahmadfaruk manusiajawadalamislamisasijawarefleksifilsafatantropologimetafisikterhadaptemuanricklefs |
_version_ |
1725330884774592512 |