Teknik Wawancara Dalam Studi Etnoarkeologi

Dalam konteks etnoarkeologi data yang dibutuhkan adalah informasi sebanyak-banyaknya tentang konsep, dan persepsi, oleh karena itu ditekankan pada penjaringan data lewat informan bukan pada responden. Dua hal tersebut sangat penting, karena mempunyai implikasi yang sangat berbeda. Informan adalah o...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Hari Lelono
Format: Article
Language:English
Published: Balai Arkeologi Yogyakarta 2000-05-01
Series:Berkala Arkeologi
Subjects:
Online Access:http://localhost:8888/upgrade3306/index.php/berkalaarkeologi/article/view/802
Description
Summary:Dalam konteks etnoarkeologi data yang dibutuhkan adalah informasi sebanyak-banyaknya tentang konsep, dan persepsi, oleh karena itu ditekankan pada penjaringan data lewat informan bukan pada responden. Dua hal tersebut sangat penting, karena mempunyai implikasi yang sangat berbeda. Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi seluas-Iuasnya berdasarkan pada persepsi budaya yang dimiliki. Sedangkan, responden adalah orang yang memberi respon kepada peneliti, sehingga data yang diperoleh adalah sesuai dengan angan-angan/konsep yang dimiliki oleh peneliti. Sementara itu, data yang dibutuhkan adalah untuk menjembatani budaya materi yang ditinggalkan (material culture) data tersebut berupa keterangan-keterangan, sehingga akan lebih tepat kalau menggunakan informan. Syarat-syarat sebagai informan yang baik di dalam penelitian ada ketentuan yang harus dipenuhi. Memang, idealnya ketentuan yang akan di bahas di bawah memenuhi seluruh persayaratan, tetapi jika tidak terpenuhi seluruhnya tidak mengurangi validitas dari data/ informasi yang diperlukan.
ISSN:0216-1419
2548-7132