RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN

Penelitian ini membahas perspektif wacana dan hubungan gender dalam Al-Qur’an, terutama di wilayah publik politikdengan menggunakan kisah objek formal, Ratu Balqis di Kerajaan Saba’ di Qs. al-Naml (27): 29-44.Menerapkan semiotika yang memberi arti dan maknayang mampu merekonstruksi pemahaman yang te...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Fathurrosyid Fathurrosyid
Format: Article
Language:Indonesian
Published: STAIN Kudus 2016-03-01
Series:PALASTReN: Jurnal Studi Gender
Online Access:http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Palastren/article/view/986
id doaj-bf3880dab1104b41b51e76e8eaa92c1f
record_format Article
spelling doaj-bf3880dab1104b41b51e76e8eaa92c1f2020-11-24T23:22:23ZindSTAIN KudusPALASTReN: Jurnal Studi Gender1979-60562477-52152016-03-016224527610.21043/palastren.v6i2.986937RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’ANFathurrosyid FathurrosyidPenelitian ini membahas perspektif wacana dan hubungan gender dalam Al-Qur’an, terutama di wilayah publik politikdengan menggunakan kisah objek formal, Ratu Balqis di Kerajaan Saba’ di Qs. al-Naml (27): 29-44.Menerapkan semiotika yang memberi arti dan maknayang mampu merekonstruksi pemahaman yang telah terkesan kaku dan eksklusif pada kisah Ratu Balqis.Melalui pemahaman semiotik, hubungan antara pria dan wanita mengacu pada simbol kesetaraan gender di antara mereka. Dalam konteks ayat-ayat ini Ratu Balqis ternyata menjadi simbol feminis sejati dengan menjelaskanketaatan dan penyerahan dirinya hanya untuk Allah swt,bukan untuk Nabi Sulaiman. Karena keduanya adalah hamba Allah swt yang tidak boleh mengklaim dirinya superior, sementara yang lain ditekan sebagai inferior.Keterlibatan Nabi Sulaiman dalam pengakuan Balqi sadalah hanya sebagai aktor dan mediator yang membuat mereka mengadopsi teologi monotheisme. kata kunci: Semiotika, Al-Qur’an, Ratu Balqis, Gender.   This study tried to dismantle the discourse and genderrelations perspective of the Qur’an, especially in thepublic-political region by using formal object tale, of Queen Balqis in the Kingdom of Saba’ on Qs. al-Naml(27):29 - 44. Applying semiotics that signed meaning andsignificance was able to reconstruct the understanding which has been impressed rigid, exclusive and misogynicon the story of Queen Balqis. Through a semiotic understanding, relationships between men and women refer to the gender equality symbols between them. Inthe context of these verses, Queen Balqis turned outto be a true feminist symbol through clarifying herobedience and submission only to Allah swt, not toProphet Solomon. Because both are the servants of Allahswt that should not be claiming to be the superior, whileothers are suppressed as the inferior. The involvement of Prophet Solomon in Balqis’ confession was merely as theactor and mediator that made them adopting a theology of monotheism. Keywords: Semiotics, Al-Qu’an, Queen Balqis, Genderhttp://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Palastren/article/view/986
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Fathurrosyid Fathurrosyid
spellingShingle Fathurrosyid Fathurrosyid
RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN
PALASTReN: Jurnal Studi Gender
author_facet Fathurrosyid Fathurrosyid
author_sort Fathurrosyid Fathurrosyid
title RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN
title_short RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN
title_full RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN
title_fullStr RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN
title_full_unstemmed RATU BALQIS DALAM NARASI SEMIOTIKA AL QUR’AN
title_sort ratu balqis dalam narasi semiotika al qur’an
publisher STAIN Kudus
series PALASTReN: Jurnal Studi Gender
issn 1979-6056
2477-5215
publishDate 2016-03-01
description Penelitian ini membahas perspektif wacana dan hubungan gender dalam Al-Qur’an, terutama di wilayah publik politikdengan menggunakan kisah objek formal, Ratu Balqis di Kerajaan Saba’ di Qs. al-Naml (27): 29-44.Menerapkan semiotika yang memberi arti dan maknayang mampu merekonstruksi pemahaman yang telah terkesan kaku dan eksklusif pada kisah Ratu Balqis.Melalui pemahaman semiotik, hubungan antara pria dan wanita mengacu pada simbol kesetaraan gender di antara mereka. Dalam konteks ayat-ayat ini Ratu Balqis ternyata menjadi simbol feminis sejati dengan menjelaskanketaatan dan penyerahan dirinya hanya untuk Allah swt,bukan untuk Nabi Sulaiman. Karena keduanya adalah hamba Allah swt yang tidak boleh mengklaim dirinya superior, sementara yang lain ditekan sebagai inferior.Keterlibatan Nabi Sulaiman dalam pengakuan Balqi sadalah hanya sebagai aktor dan mediator yang membuat mereka mengadopsi teologi monotheisme. kata kunci: Semiotika, Al-Qur’an, Ratu Balqis, Gender.   This study tried to dismantle the discourse and genderrelations perspective of the Qur’an, especially in thepublic-political region by using formal object tale, of Queen Balqis in the Kingdom of Saba’ on Qs. al-Naml(27):29 - 44. Applying semiotics that signed meaning andsignificance was able to reconstruct the understanding which has been impressed rigid, exclusive and misogynicon the story of Queen Balqis. Through a semiotic understanding, relationships between men and women refer to the gender equality symbols between them. Inthe context of these verses, Queen Balqis turned outto be a true feminist symbol through clarifying herobedience and submission only to Allah swt, not toProphet Solomon. Because both are the servants of Allahswt that should not be claiming to be the superior, whileothers are suppressed as the inferior. The involvement of Prophet Solomon in Balqis’ confession was merely as theactor and mediator that made them adopting a theology of monotheism. Keywords: Semiotics, Al-Qu’an, Queen Balqis, Gender
url http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Palastren/article/view/986
work_keys_str_mv AT fathurrosyidfathurrosyid ratubalqisdalamnarasisemiotikaalquran
_version_ 1725568188640395264