Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2
Penelitian material untuk sensor gas ini menggunakan bahan dasar TiO2 dan zat pelarut H2SO4 pekat 98% . Metode pembentuk sol-gel dilakukan dengan sampel di stiring menggunakan magnetic stirrer selama 2,5 jam, kecepatan 600, 700 dan 800 rpm dengan temperatur 200 º C hingga terbentuk gel. Drying dil...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
2014-03-01
|
Series: | Jurnal Teknik ITS |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/5602 |
id |
doaj-bbc7b75e225143819a3128503ddee5fd |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-bbc7b75e225143819a3128503ddee5fd2020-11-24T23:42:20ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392014-03-01311115Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2Della Dewi Ratnasari0h Purwaningsih1Institut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaPenelitian material untuk sensor gas ini menggunakan bahan dasar TiO2 dan zat pelarut H2SO4 pekat 98% . Metode pembentuk sol-gel dilakukan dengan sampel di stiring menggunakan magnetic stirrer selama 2,5 jam, kecepatan 600, 700 dan 800 rpm dengan temperatur 200 º C hingga terbentuk gel. Drying dilakukan selama 1 jam dengan temperatur 350 º C, proses kalsinasi selama 1 jam temperatur 500 ºC. Proses selanjutnya serbuk TiO2 dikompaksi dengan tekanan 200 bar agar terbentuk padatan / pellet. Sintering dilakukan pada temperatur 700 ºC selama 1 jam. Karakterisasi material dilakukan dengan alat uji Scanning Electron microscope (SEM) dan X-ray diffraction (XRD) untuk menganalisa perubahan struktur mikro & fase material keramik TiO2. Berdasarkan hasil pengujian difraksi sinar–x (XRD), variasi stiring 600 rpm, 700 rpm & 800 rpm telah merubah fase anatase (raw material) menjadi unstabil fase orthohombik (TiOSO4). Sintering pada temperatur 700 ͦ C telah menyebabkan unstabil fase TiOSO4 menjadi stabil fase TiO2 anatase. Sintesa sol-gel stiring 700 rpm dan 800 rpm dilanjutkan sintering 700 ͦ C menyebabkan reduksi kation Titanium. Berdasarkan hasil SEM, proses sol-gel dapat mereduksi raw material menjadi 130 nm pada kecepatan stiring 700 rpm temperatur operasi 200 ͦ C selama 150 menit.http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/5602sensor gas TiO2sol-gelsinteringstiringSEMXRD |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Della Dewi Ratnasari h Purwaningsih |
spellingShingle |
Della Dewi Ratnasari h Purwaningsih Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 Jurnal Teknik ITS sensor gas TiO2 sol-gel sintering stiring SEM XRD |
author_facet |
Della Dewi Ratnasari h Purwaningsih |
author_sort |
Della Dewi Ratnasari |
title |
Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 |
title_short |
Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 |
title_full |
Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 |
title_fullStr |
Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 |
title_full_unstemmed |
Pengaruh Variasi Kecepatan Stiring & Temperatur Sintering Terhadap Perubahan Struktur Mikro & Fase Material Sensor Gas Tio2 |
title_sort |
pengaruh variasi kecepatan stiring & temperatur sintering terhadap perubahan struktur mikro & fase material sensor gas tio2 |
publisher |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) |
series |
Jurnal Teknik ITS |
issn |
2301-9271 2337-3539 |
publishDate |
2014-03-01 |
description |
Penelitian material untuk sensor gas ini menggunakan bahan dasar TiO2 dan zat pelarut H2SO4 pekat 98% . Metode pembentuk sol-gel dilakukan dengan sampel di stiring menggunakan magnetic stirrer selama 2,5 jam, kecepatan 600, 700 dan 800 rpm dengan temperatur 200 º C hingga terbentuk gel. Drying dilakukan selama 1 jam dengan temperatur 350 º C, proses kalsinasi selama 1 jam temperatur 500 ºC. Proses selanjutnya serbuk TiO2 dikompaksi dengan tekanan 200 bar agar terbentuk padatan / pellet. Sintering dilakukan pada temperatur 700 ºC selama 1 jam. Karakterisasi material dilakukan dengan alat uji Scanning Electron microscope (SEM) dan X-ray diffraction (XRD) untuk menganalisa perubahan struktur mikro & fase material keramik TiO2. Berdasarkan hasil pengujian difraksi sinar–x (XRD), variasi stiring 600 rpm, 700 rpm & 800 rpm telah merubah fase anatase (raw material) menjadi unstabil fase orthohombik (TiOSO4). Sintering pada temperatur 700 ͦ C telah menyebabkan unstabil fase TiOSO4 menjadi stabil fase TiO2 anatase. Sintesa sol-gel stiring 700 rpm dan 800 rpm dilanjutkan sintering 700 ͦ C menyebabkan reduksi kation Titanium. Berdasarkan hasil SEM, proses sol-gel dapat mereduksi raw material menjadi 130 nm pada kecepatan stiring 700 rpm temperatur operasi 200 ͦ C selama 150 menit. |
topic |
sensor gas TiO2 sol-gel sintering stiring SEM XRD |
url |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/5602 |
work_keys_str_mv |
AT delladewiratnasari pengaruhvariasikecepatanstiringtemperatursinteringterhadapperubahanstrukturmikrofasematerialsensorgastio2 AT hpurwaningsih pengaruhvariasikecepatanstiringtemperatursinteringterhadapperubahanstrukturmikrofasematerialsensorgastio2 |
_version_ |
1725504895288606720 |