Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya

LDK (Lembaga Dakwah Kampus) merupakan organisasi yang dibentuk secara formal di kampus yang berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa belajar nilai-nilai Islam sekaligus berorganisasi. Anggota mayoritas LDK adalah mahasiswa yang berafiliasi dengan Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) atau memiliki latar kel...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Yopinovali Fherastama S, Titi Fitrianita, Arief Budi Nugroho
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2019-03-01
Series:Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya
Online Access:https://jkrsb.ub.ac.id/index.php/jkrsb/article/view/59
id doaj-b9dfab13f5934d17ab0883ec2d23d367
record_format Article
spelling doaj-b9dfab13f5934d17ab0883ec2d23d3672020-11-24T22:00:50ZindUniversity of BrawijayaJurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya2597-73262597-73262019-03-0112709138Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas BrawijayaYopinovali Fherastama S0Titi Fitrianita1Arief Budi Nugroho2Brawijaya UniversityBrawijaya UniversityBrawijaya UniversityLDK (Lembaga Dakwah Kampus) merupakan organisasi yang dibentuk secara formal di kampus yang berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa belajar nilai-nilai Islam sekaligus berorganisasi. Anggota mayoritas LDK adalah mahasiswa yang berafiliasi dengan Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) atau memiliki latar kelompok agama yang berbeda. Kehadiran mahasiswa yang berasal dari berbagai kelompok Islam ini mewarnai aktivitas berorganisasi di LDK. Perbedaan latar belakang kelompok Islam tersebut menimbulkan persaingan di dalam LDK karena cara dan tafsiran agama yang mereka miliki berbeda sehingga menimbulkan upaya berebut pengaruh. Menggunakan kerangka analisis Piere Bourdieau tentang modal dan metode kualitatif deskriptif tulisan ini berupaya melacak kontestasi kelompok Islam di dalam LDK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan cara dan tafsiran agama mengantarkan masing-masing kelompok Islam menawarkan konsep Islam yang “paling benar‟ sehingga muncul persaingan dan berebut pengaruh di dalam LDK. Kelompok seperti KAMMI, HMI, IMM, PMII, NU, Muhammadiyah, HTI dan Salafi bersaing dan berebut menempati posisi strategis di LDK untuk menciptakan perilaku dan praktek keagamaan sesuai dengan ideologi beragama yang mereka miliki. Persaingan ini melibatkan 4 modal Pierre Bourdieau yaitu modal simbolik, modal budaya, modal sosial, dan modal ekonomi. Dalam persaingan tersebut KAMMI menjadi kelompok dominan karena berhasil mengakumulasikan modal sehingga menciptakan kekerasan simbolik terhadap kelompok lainnya. Dominasi ini kemudian mulai menimbulkan perlawanan dari kelompok Islam lainnya.https://jkrsb.ub.ac.id/index.php/jkrsb/article/view/59
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Yopinovali Fherastama S
Titi Fitrianita
Arief Budi Nugroho
spellingShingle Yopinovali Fherastama S
Titi Fitrianita
Arief Budi Nugroho
Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya
author_facet Yopinovali Fherastama S
Titi Fitrianita
Arief Budi Nugroho
author_sort Yopinovali Fherastama S
title Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
title_short Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
title_full Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
title_fullStr Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
title_full_unstemmed Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
title_sort kontestasi organisasi mahasiswa ekstra kampus di lembaga dakwah kampus universitas brawijaya
publisher University of Brawijaya
series Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya
issn 2597-7326
2597-7326
publishDate 2019-03-01
description LDK (Lembaga Dakwah Kampus) merupakan organisasi yang dibentuk secara formal di kampus yang berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa belajar nilai-nilai Islam sekaligus berorganisasi. Anggota mayoritas LDK adalah mahasiswa yang berafiliasi dengan Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) atau memiliki latar kelompok agama yang berbeda. Kehadiran mahasiswa yang berasal dari berbagai kelompok Islam ini mewarnai aktivitas berorganisasi di LDK. Perbedaan latar belakang kelompok Islam tersebut menimbulkan persaingan di dalam LDK karena cara dan tafsiran agama yang mereka miliki berbeda sehingga menimbulkan upaya berebut pengaruh. Menggunakan kerangka analisis Piere Bourdieau tentang modal dan metode kualitatif deskriptif tulisan ini berupaya melacak kontestasi kelompok Islam di dalam LDK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan cara dan tafsiran agama mengantarkan masing-masing kelompok Islam menawarkan konsep Islam yang “paling benar‟ sehingga muncul persaingan dan berebut pengaruh di dalam LDK. Kelompok seperti KAMMI, HMI, IMM, PMII, NU, Muhammadiyah, HTI dan Salafi bersaing dan berebut menempati posisi strategis di LDK untuk menciptakan perilaku dan praktek keagamaan sesuai dengan ideologi beragama yang mereka miliki. Persaingan ini melibatkan 4 modal Pierre Bourdieau yaitu modal simbolik, modal budaya, modal sosial, dan modal ekonomi. Dalam persaingan tersebut KAMMI menjadi kelompok dominan karena berhasil mengakumulasikan modal sehingga menciptakan kekerasan simbolik terhadap kelompok lainnya. Dominasi ini kemudian mulai menimbulkan perlawanan dari kelompok Islam lainnya.
url https://jkrsb.ub.ac.id/index.php/jkrsb/article/view/59
work_keys_str_mv AT yopinovalifherastamas kontestasiorganisasimahasiswaekstrakampusdilembagadakwahkampusuniversitasbrawijaya
AT titifitrianita kontestasiorganisasimahasiswaekstrakampusdilembagadakwahkampusuniversitasbrawijaya
AT ariefbudinugroho kontestasiorganisasimahasiswaekstrakampusdilembagadakwahkampusuniversitasbrawijaya
_version_ 1725842541996146688