Pedoman Teori Pedagogis untuk Membaca Teks-teks Kekerasan di dalam Perjanjian Lama
Abstract. This article proposes a guideline of pedagogical theory for reading, understanding, and dealing with violent texts in the Old Testament. This guideline is a collaborative construction of readers being able to place themselves as friends of violent texts in the Old Testament. This study was...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
2021-04-01
|
Series: | Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani |
Subjects: | |
Online Access: | https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/355 |
Summary: | Abstract. This article proposes a guideline of pedagogical theory for reading, understanding, and dealing with violent texts in the Old Testament. This guideline is a collaborative construction of readers being able to place themselves as friends of violent texts in the Old Testament. This study was conducted by elaborating Eric Seibert, Jerome Creach, Leo Perdue, and Matthew Schlimm thoughts in Deuteronomy 7:1-11 reading. The result was this guideline encouraged the readers to critically interpret the text with a sense of responsibility, interpret it constructively and ethically, and to reject the violent justification of the text that has the potential to inspire and motivate violence as well.
Abstrak. Artikel ini menawarkan suatu pedoman teori pedagogis untuk membaca, memahami, dan menghadapi teks-teks kekerasan di dalam Perjanjian Lama. Pedoman ini merupakan sebuah rancang bangun kolaboratif dari para pembaca Alkitab yang mampu memposisikan diri mereka sebagai sahabat bagi teks-teks kekerasan di dalam Perjanjian Lama. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan mengelaborasikan pemikiran-pemikiran Eric Seibert, Jerome Creach, Leo Perdue, dan Matthew Schlimm untuk membaca teks Ulangan 7:1-11. Hasilnya, pedoman ini memampukan pembaca untuk menginterpretasi teks secara kritis dan bertanggung jawab, secara konstruktif dan etis, sekaligus menolak pembenaran kekerasan dari teks-teks yang berpotensi untuk menginspirasi dan memotivasi kekerasan. |
---|---|
ISSN: | 2541-3937 2541-3945 |