Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT

Pendahuluan: Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan memiliki khasiat bagi kesehatan. Selain memiliki manfaat, teh juga mengandung kafein yang dapat memberikan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan. Efek samping yang ditimbulkan diantaranya insomnia, ansi...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Febri Annuryanti, Masruratos Zahroh, Djoko Agus Purwanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga 2019-03-01
Series:Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/9697
id doaj-b5ba9e4f52c04f8a8c902b07bb27e13f
record_format Article
spelling doaj-b5ba9e4f52c04f8a8c902b07bb27e13f2021-01-05T07:55:57ZindFaculty of Pharmacy, Universitas AirlanggaJurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia2406-93882580-83032019-03-0151303510.20473/jfiki.v5i12018.30-356011Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKTFebri Annuryanti0Masruratos ZahrohDjoko Agus PurwantoUniversitas AirlanggaPendahuluan: Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan memiliki khasiat bagi kesehatan. Selain memiliki manfaat, teh juga mengandung kafein yang dapat memberikan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan. Efek samping yang ditimbulkan diantaranya insomnia, ansietas, takikardia dan napas yang cepat. Oleh karena itu, saat ini diinginkan teh dengan kandungan kafein yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek suhu dan jumlah penyeduhan terhadap konsentrasi kafein yang terlarut dari sampel kering teh hijau. Metode: Pada studi ini digunakan tiga macam suhu (50°C, 70°C, 100°C) dan tiga kali pengulangan penyeduhan. Kafein terlarut dianalisa dengan menggunakan kondisi KCKT sebagai berikut: kolom C-18-μbondapak, fase gerak metanol : air : asam asetat 2% v/v (30:65:5) dengan laju alir 0,45 mL/menit. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 272 nm. Parameter validasi yang dilakukan meliputi selektifitas, linieritas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ. Seluruh parameter validasi memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Hasil: Kadar kafein tertinggi diperoleh pada penyeduhan pertama pada suhu 100oC dan kadar kafein terendah ditemukan pada penyeduhan ketiga pada suhu yang sama. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa suhu dan jumlah penyeduhan dapat mempengaruhi kadar kafein terlarut pada teh hijau.https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/9697teh hijau, kafein, hplc, penyeduhan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Febri Annuryanti
Masruratos Zahroh
Djoko Agus Purwanto
spellingShingle Febri Annuryanti
Masruratos Zahroh
Djoko Agus Purwanto
Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
teh hijau, kafein, hplc, penyeduhan
author_facet Febri Annuryanti
Masruratos Zahroh
Djoko Agus Purwanto
author_sort Febri Annuryanti
title Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT
title_short Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT
title_full Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT
title_fullStr Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT
title_full_unstemmed Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT
title_sort pengaruh suhu dan jumlah penyeduhan terhadap kadar kafein terlarut dalam produk teh hijau kering dengan metode kckt
publisher Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga
series Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
issn 2406-9388
2580-8303
publishDate 2019-03-01
description Pendahuluan: Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan memiliki khasiat bagi kesehatan. Selain memiliki manfaat, teh juga mengandung kafein yang dapat memberikan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan. Efek samping yang ditimbulkan diantaranya insomnia, ansietas, takikardia dan napas yang cepat. Oleh karena itu, saat ini diinginkan teh dengan kandungan kafein yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek suhu dan jumlah penyeduhan terhadap konsentrasi kafein yang terlarut dari sampel kering teh hijau. Metode: Pada studi ini digunakan tiga macam suhu (50°C, 70°C, 100°C) dan tiga kali pengulangan penyeduhan. Kafein terlarut dianalisa dengan menggunakan kondisi KCKT sebagai berikut: kolom C-18-μbondapak, fase gerak metanol : air : asam asetat 2% v/v (30:65:5) dengan laju alir 0,45 mL/menit. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 272 nm. Parameter validasi yang dilakukan meliputi selektifitas, linieritas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ. Seluruh parameter validasi memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Hasil: Kadar kafein tertinggi diperoleh pada penyeduhan pertama pada suhu 100oC dan kadar kafein terendah ditemukan pada penyeduhan ketiga pada suhu yang sama. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa suhu dan jumlah penyeduhan dapat mempengaruhi kadar kafein terlarut pada teh hijau.
topic teh hijau, kafein, hplc, penyeduhan
url https://e-journal.unair.ac.id/JFIKI/article/view/9697
work_keys_str_mv AT febriannuryanti pengaruhsuhudanjumlahpenyeduhanterhadapkadarkafeinterlarutdalamproduktehhijaukeringdenganmetodekckt
AT masruratoszahroh pengaruhsuhudanjumlahpenyeduhanterhadapkadarkafeinterlarutdalamproduktehhijaukeringdenganmetodekckt
AT djokoaguspurwanto pengaruhsuhudanjumlahpenyeduhanterhadapkadarkafeinterlarutdalamproduktehhijaukeringdenganmetodekckt
_version_ 1724348467617202176