Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika
<p class="4Intisari">Telah dilakukan kajian mengenai pemanfaatan siter, kendang, kenong, saron, dan gender dalam gamelan sebgai media pembelajaran fisika. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui konsep apa saja yang bisa diajarkan menggunakan media pembelajaran gamelan dan bag...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Ahmad Dahlan
2019-06-01
|
Series: | Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika |
Online Access: | http://journal.uad.ac.id/index.php/JRKPF/article/view/13393 |
id |
doaj-b520b8ff862b4461a2f3d0149c1e69f0 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-b520b8ff862b4461a2f3d0149c1e69f02021-07-09T08:03:11ZindUniversitas Ahmad DahlanJurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika2355-620X2019-06-01615910.12928/jrkpf.v6i1.133935919Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisikaEko Nursulistiyo0Scopus ID: 57201665029 | Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta<p class="4Intisari">Telah dilakukan kajian mengenai pemanfaatan siter, kendang, kenong, saron, dan gender dalam gamelan sebgai media pembelajaran fisika. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui konsep apa saja yang bisa diajarkan menggunakan media pembelajaran gamelan dan bagaimana caranya. Metode yang digunakan adalah dengan studi pustaka dan pandalaman. Hasilnya adalah a) Siter dapat digunakan untuk menjelaskan konsep getaran, tinggi rendah bunyi dan hubungan panjang tali dengan frekuensi bunyi. Frekuensi bunyi diukur menggunakan aplikasi <em>sound analyser free</em>, b) Kendang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep bunyi berasal dari getaran melalui eksperimen dengan menaburkan beras diatasnya, c) Saron dan kenong dapt digunakan untuk menjelaskan tinggi-rendah dan kuat lemah bunyi dengan memukul pada nada berbeda untuk mengajarkan tinggi rendah bunyi dan mengatur tinggi rendahnya pemukul untuk mengajarkan kuat lemah bunyi, d) Gender dapat digunakan untuk menjelaskan resonansi bunyi pada pipa organa tertutup dengan mengukur kedalaman dari kolom di bawah bilah logam dan mencatat frekuensinya.</p>Studies have been carried out regarding the use of siter, kendang, kenong, saron, and gender in gamelan as a medium for learning physics. The purpose of this study is to find out what concepts can be taught using gamelan learning media and how. The method used is by literature study. The result is a). “Siter” can be used to explain the concept of vibration, high low sound and the relationship of the length of the rope to the sound frequency. Sound frequency is measured using the sound analyzer free application, b). “Kendang” can be used to explain the concept of sound originating from vibrations through experiments with sprinkling rice on it, c). “Saron” and “kenong” can be used to explain the high and low weak sound by hitting on a different tone to teach high low sound and set the height of the paddle to teach strong weak sound, d). “Gender” can be used to explain sound resonance in a closed organ pipe by measuring the depth of the column under the metal blade and recording its frequency.http://journal.uad.ac.id/index.php/JRKPF/article/view/13393 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Eko Nursulistiyo |
spellingShingle |
Eko Nursulistiyo Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika |
author_facet |
Eko Nursulistiyo |
author_sort |
Eko Nursulistiyo |
title |
Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika |
title_short |
Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika |
title_full |
Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika |
title_fullStr |
Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika |
title_full_unstemmed |
Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika |
title_sort |
pemanfaatan siter, kendang, saron, kenong, dan gender sebagai media pembelajaran fisika |
publisher |
Universitas Ahmad Dahlan |
series |
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika |
issn |
2355-620X |
publishDate |
2019-06-01 |
description |
<p class="4Intisari">Telah dilakukan kajian mengenai pemanfaatan siter, kendang, kenong, saron, dan gender dalam gamelan sebgai media pembelajaran fisika. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui konsep apa saja yang bisa diajarkan menggunakan media pembelajaran gamelan dan bagaimana caranya. Metode yang digunakan adalah dengan studi pustaka dan pandalaman. Hasilnya adalah a) Siter dapat digunakan untuk menjelaskan konsep getaran, tinggi rendah bunyi dan hubungan panjang tali dengan frekuensi bunyi. Frekuensi bunyi diukur menggunakan aplikasi <em>sound analyser free</em>, b) Kendang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep bunyi berasal dari getaran melalui eksperimen dengan menaburkan beras diatasnya, c) Saron dan kenong dapt digunakan untuk menjelaskan tinggi-rendah dan kuat lemah bunyi dengan memukul pada nada berbeda untuk mengajarkan tinggi rendah bunyi dan mengatur tinggi rendahnya pemukul untuk mengajarkan kuat lemah bunyi, d) Gender dapat digunakan untuk menjelaskan resonansi bunyi pada pipa organa tertutup dengan mengukur kedalaman dari kolom di bawah bilah logam dan mencatat frekuensinya.</p>Studies have been carried out regarding the use of siter, kendang, kenong, saron, and gender in gamelan as a medium for learning physics. The purpose of this study is to find out what concepts can be taught using gamelan learning media and how. The method used is by literature study. The result is a). “Siter” can be used to explain the concept of vibration, high low sound and the relationship of the length of the rope to the sound frequency. Sound frequency is measured using the sound analyzer free application, b). “Kendang” can be used to explain the concept of sound originating from vibrations through experiments with sprinkling rice on it, c). “Saron” and “kenong” can be used to explain the high and low weak sound by hitting on a different tone to teach high low sound and set the height of the paddle to teach strong weak sound, d). “Gender” can be used to explain sound resonance in a closed organ pipe by measuring the depth of the column under the metal blade and recording its frequency. |
url |
http://journal.uad.ac.id/index.php/JRKPF/article/view/13393 |
work_keys_str_mv |
AT ekonursulistiyo pemanfaatansiterkendangsaronkenongdangendersebagaimediapembelajaranfisika |
_version_ |
1721311439031894016 |