Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal

<p>The purposes of this research is to describe and set-up the development model for organizing education and training of nutrition, assesst the effectiveness of teaching learning on the model for organizing education and training of nutrition. This research involved sample of 60 mothers from...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Atiek Zahrulianingdyah
Format: Article
Language:English
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016-08-01
Series:Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Subjects:
Online Access:http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/306
id doaj-b51bfb7857dd4b47a8bedb109979c40c
record_format Article
spelling doaj-b51bfb7857dd4b47a8bedb109979c40c2020-11-25T02:45:41ZengBadan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJurnal Pendidikan dan Kebudayaan2460-83002528-43392016-08-0119449951310.24832/jpnk.v19i4.306208Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat MarginalAtiek Zahrulianingdyah0Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang Kemendikbud<p>The purposes of this research is to describe and set-up the development model for organizing education and training of nutrition, assesst the effectiveness of teaching learning on the model for organizing education and training of nutrition. This research involved sample of 60 mothers from 286 mothers by using technique of purposive cluster random sampling. While data analyse used percentage description and the effectiveness of teaching learning model for education and training of nutrition by research design of “One-Group Pre Test – Posttest Design”, which used Paire t test. The research result shown that the factual model was very rarely implemented, since it was delivered incidentally by the women group of Family Welfare Education at the Level of Village as the Instruction of subdistrict level. The development model found 4 (four) steps of conceptual models, are: 1) planning; 2) organising; 3) acting/implementing, and 4) evaluating. Teaching learning shown implementing high effectiveness, as evidenced by the significant difference of result between before and after training, which Tscore is 13,246 while Table is 2,861 (Tscore&gt; ttable). There is a decrease in iron anemia rates between before (40%) and after training in nutrition (20%), and sifnificant difference on tscore&gt;ttable. Researchers suggested that need a post – training assisstances in nutrition and empowerment from the leaders community and team driving the PKK to carry out a balanced diet in everyday family meals.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membangun model pengembangan pengorganisasian pendidikan dan pelatihan gizi, menguji keefektifan pembelajaran pada model pengorganisasian pendidikan dan pelatihan gizi. Sampel berjumlah 60 ibu dari 286 ibu dengan teknik purposive cluster andom sampling. Analisis data menggunakan deskripsi persentase dan keefektifan model pembelajaran pendidikan dan pelatihan gizi dengan desain penelitian “One-Group Pretest-Posttest Design”, menggunakan uji beda (paired t test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model faktual amat jarang dilakukan   dan bersifat insidentil karena diberikan oleh kader PKK atas instruksi dari tingkat Kecamatan. Model pengembangan yang ditemukan adalah model konseptual 4 (empat) langkah, yaitu: 1) perencanaan; 2) pengorganisasian; 3) penggerakan; dan 4) evaluasi. Pembelajaran memiliki efektivitas yang tinggi. Terbukti adanya perbedaan hasil sebelum dan sesudah diklat secara signifikan, dimana terhitung sebesar 13,246 sedangkan t tabel 2,861 (t hitung &gt; t tabel). Ada penurunan angka anemia gizi besi antara sebelum (40%) dan sesudah pelatihan gizi (20%) p&lt; 0,05, diukur selang enam bulan dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan gizi, dan terbukti ada perbedaan secara signifikan. Disarankan agar dilakukan pendampingan pasca pendidikan dan pelatihan gizi dan diperlukan penguatan dari tokoh masyarakat serta perangkat desa.</p>http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/306development model, organizing education and training, nutrition, community based, marginal society, model pengembangan, pengorganisasian diklat, gizi, berbasis masyarakat, dan masyarakat marginal.
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Atiek Zahrulianingdyah
spellingShingle Atiek Zahrulianingdyah
Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
development model, organizing education and training, nutrition, community based, marginal society, model pengembangan, pengorganisasian diklat, gizi, berbasis masyarakat, dan masyarakat marginal.
author_facet Atiek Zahrulianingdyah
author_sort Atiek Zahrulianingdyah
title Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal
title_short Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal
title_full Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal
title_fullStr Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal
title_full_unstemmed Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal
title_sort desain model pengembangan diklat gizi yang efektif untuk masyarakat marginal
publisher Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
series Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
issn 2460-8300
2528-4339
publishDate 2016-08-01
description <p>The purposes of this research is to describe and set-up the development model for organizing education and training of nutrition, assesst the effectiveness of teaching learning on the model for organizing education and training of nutrition. This research involved sample of 60 mothers from 286 mothers by using technique of purposive cluster random sampling. While data analyse used percentage description and the effectiveness of teaching learning model for education and training of nutrition by research design of “One-Group Pre Test – Posttest Design”, which used Paire t test. The research result shown that the factual model was very rarely implemented, since it was delivered incidentally by the women group of Family Welfare Education at the Level of Village as the Instruction of subdistrict level. The development model found 4 (four) steps of conceptual models, are: 1) planning; 2) organising; 3) acting/implementing, and 4) evaluating. Teaching learning shown implementing high effectiveness, as evidenced by the significant difference of result between before and after training, which Tscore is 13,246 while Table is 2,861 (Tscore&gt; ttable). There is a decrease in iron anemia rates between before (40%) and after training in nutrition (20%), and sifnificant difference on tscore&gt;ttable. Researchers suggested that need a post – training assisstances in nutrition and empowerment from the leaders community and team driving the PKK to carry out a balanced diet in everyday family meals.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membangun model pengembangan pengorganisasian pendidikan dan pelatihan gizi, menguji keefektifan pembelajaran pada model pengorganisasian pendidikan dan pelatihan gizi. Sampel berjumlah 60 ibu dari 286 ibu dengan teknik purposive cluster andom sampling. Analisis data menggunakan deskripsi persentase dan keefektifan model pembelajaran pendidikan dan pelatihan gizi dengan desain penelitian “One-Group Pretest-Posttest Design”, menggunakan uji beda (paired t test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model faktual amat jarang dilakukan   dan bersifat insidentil karena diberikan oleh kader PKK atas instruksi dari tingkat Kecamatan. Model pengembangan yang ditemukan adalah model konseptual 4 (empat) langkah, yaitu: 1) perencanaan; 2) pengorganisasian; 3) penggerakan; dan 4) evaluasi. Pembelajaran memiliki efektivitas yang tinggi. Terbukti adanya perbedaan hasil sebelum dan sesudah diklat secara signifikan, dimana terhitung sebesar 13,246 sedangkan t tabel 2,861 (t hitung &gt; t tabel). Ada penurunan angka anemia gizi besi antara sebelum (40%) dan sesudah pelatihan gizi (20%) p&lt; 0,05, diukur selang enam bulan dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan gizi, dan terbukti ada perbedaan secara signifikan. Disarankan agar dilakukan pendampingan pasca pendidikan dan pelatihan gizi dan diperlukan penguatan dari tokoh masyarakat serta perangkat desa.</p>
topic development model, organizing education and training, nutrition, community based, marginal society, model pengembangan, pengorganisasian diklat, gizi, berbasis masyarakat, dan masyarakat marginal.
url http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/306
work_keys_str_mv AT atiekzahrulianingdyah desainmodelpengembangandiklatgiziyangefektifuntukmasyarakatmarginal
_version_ 1724760974120976384