Kemenangan Faksi Militan; Jejak Kelam Elit Nahdlatul Ulama’ akhir September-Oktober 1965

Tulisan ini mencoba memaparkan pergumulan faksi militan dan moderat di tubuh elit Nahdlatul ‘Ulama (NU) Jakarta menjelang dan awal Peristiwa G30S. Peristiwa 65 merupakan lorong paling gelap dalam sejarah Indonesia modern yang menempatkan NU sebagai salah satu aktor dominan, terutama di Jawa. Keterli...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Aan Anshari
Format: Article
Language:English
Published: UIN Antasari Banjarmasin 2016-06-01
Series:Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Online Access:http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/khazanah/article/view/1046
Description
Summary:Tulisan ini mencoba memaparkan pergumulan faksi militan dan moderat di tubuh elit Nahdlatul ‘Ulama (NU) Jakarta menjelang dan awal Peristiwa G30S. Peristiwa 65 merupakan lorong paling gelap dalam sejarah Indonesia modern yang menempatkan NU sebagai salah satu aktor dominan, terutama di Jawa. Keterlibatan NU secara institusi tidak bisa dipisahkan dari aktifnya beberapa elit NU yang berlatar belakang militer, ditambah peran akseleratif sosok seperti Subchan ZE. Dengan dukungan penuh militer saat itu, mereka membangun konsolidasi dengan partai politik maupun organisasi masyarakat sipil yang antiPKI. Di internal NU, bisa dikatakan mem-bypass kiai-kiai senior yang memang selama ini menjadi pendukung Soekarno dan moderat terhadap PKI. Kemenangan faksi militan ini menyebabkan proses penghancuran PKI di Pulau Jawa berjalan sangat massif dengan restu otoritas militer setempat
ISSN:0215-837X
2460-7606