Terapi Inhalasi pada Asma Anak

Pemberian obat pada asma dapat berbagai macamn cara yaitu parenteral, per oral, atau perinhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pernberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas melalui penghisapan. Pernberian obat secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu obat bekerja langsung pada s...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Bambang Supriyatno, Heda Melinda D Nataprawira
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-12-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/964
id doaj-b3b5e490699e4dd88fb609e9701fe2f8
record_format Article
spelling doaj-b3b5e490699e4dd88fb609e9701fe2f82020-11-24T21:25:18ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-0142677310.14238/sp4.2.2002.67-73909Terapi Inhalasi pada Asma AnakBambang Supriyatno0Heda Melinda D Nataprawira1Subbagian Pulmonologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCMSubbagian Pulmonologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK Unpad-RSHS Bandung.Pemberian obat pada asma dapat berbagai macamn cara yaitu parenteral, per oral, atau perinhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pernberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas melalui penghisapan. Pernberian obat secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu obat bekerja langsung pada saluran nafas, onset kerjanya cepat, dosis obat yang digunakan kecil, serta efek samping yang minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah. Pemberian aerosol yang ideal adalah dengan alat yang sederhana, mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai saluran nafas bawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran nafas atas serta dapat digunakan oleh anak, orang cacat atau orang tua. Namun keadaan ideal tersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai dengan adanya beberapa keuntungan dan kerugian masing-masing jenis alat terapi inhalasi. Terapi inhalasi dapat diberikan dengan inhaler dosis terukur (metered dose inhaler=MDI), MDI dengan bantuan spacer, nebulizer, intermitten positive pressure breathing, rotahaler, atau diskhaler. Jenis terapi inhalasi di atas mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Keberhasilan terapi inhalasi ditentukan oleh indikasi, cara pemilihan obat, jenis obat, dan cara pemberiannya. Pada asma anak, baik tatalaksana serangan (Pereda, reliever) maupun tatalaksana jangka panjang (pengendali, controller) sangat dianjurkan penggunaan secara inhalasi. Penggunaan terapi inhalasi merupakan pilihan tepat pada asma karena banyak manfaat yang didapat seperti onset kerjanya cepat, dosis obat kecil, efek samping minimal, dan langsung mencapai target. Namun demikian, terapi inhalasi ini mempunyai beberapa kendala yaitu tehnik dan cara pemberian yang kurang tepat sehingga masih banyak yang tidak menggunakannya. Dengan mengetahui hal di atas diharapkan pengobatan asma mencapai kemajuan yang cukup berarti.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/964terapi inhalasiasma anak
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Bambang Supriyatno
Heda Melinda D Nataprawira
spellingShingle Bambang Supriyatno
Heda Melinda D Nataprawira
Terapi Inhalasi pada Asma Anak
Sari Pediatri
terapi inhalasi
asma anak
author_facet Bambang Supriyatno
Heda Melinda D Nataprawira
author_sort Bambang Supriyatno
title Terapi Inhalasi pada Asma Anak
title_short Terapi Inhalasi pada Asma Anak
title_full Terapi Inhalasi pada Asma Anak
title_fullStr Terapi Inhalasi pada Asma Anak
title_full_unstemmed Terapi Inhalasi pada Asma Anak
title_sort terapi inhalasi pada asma anak
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
series Sari Pediatri
issn 0854-7823
2338-5030
publishDate 2016-12-01
description Pemberian obat pada asma dapat berbagai macamn cara yaitu parenteral, per oral, atau perinhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pernberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas melalui penghisapan. Pernberian obat secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu obat bekerja langsung pada saluran nafas, onset kerjanya cepat, dosis obat yang digunakan kecil, serta efek samping yang minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah. Pemberian aerosol yang ideal adalah dengan alat yang sederhana, mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai saluran nafas bawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran nafas atas serta dapat digunakan oleh anak, orang cacat atau orang tua. Namun keadaan ideal tersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai dengan adanya beberapa keuntungan dan kerugian masing-masing jenis alat terapi inhalasi. Terapi inhalasi dapat diberikan dengan inhaler dosis terukur (metered dose inhaler=MDI), MDI dengan bantuan spacer, nebulizer, intermitten positive pressure breathing, rotahaler, atau diskhaler. Jenis terapi inhalasi di atas mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Keberhasilan terapi inhalasi ditentukan oleh indikasi, cara pemilihan obat, jenis obat, dan cara pemberiannya. Pada asma anak, baik tatalaksana serangan (Pereda, reliever) maupun tatalaksana jangka panjang (pengendali, controller) sangat dianjurkan penggunaan secara inhalasi. Penggunaan terapi inhalasi merupakan pilihan tepat pada asma karena banyak manfaat yang didapat seperti onset kerjanya cepat, dosis obat kecil, efek samping minimal, dan langsung mencapai target. Namun demikian, terapi inhalasi ini mempunyai beberapa kendala yaitu tehnik dan cara pemberian yang kurang tepat sehingga masih banyak yang tidak menggunakannya. Dengan mengetahui hal di atas diharapkan pengobatan asma mencapai kemajuan yang cukup berarti.
topic terapi inhalasi
asma anak
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/964
work_keys_str_mv AT bambangsupriyatno terapiinhalasipadaasmaanak
AT hedamelindadnataprawira terapiinhalasipadaasmaanak
_version_ 1725983671046897664