Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi
<p>Abstrak<br />Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat infeksius, disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral, Treponema pallidum subspesies pallidum. Penyebaran sifilis di dunia telah menjadi masalah kesehatan yang besar dengan jumlah kasus 12 juta pertahun. Infeksi sifilis di...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Andalas
2014-09-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/203 |
id |
doaj-b3b12ace6f34424fbf14f170e38b5f92 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-b3b12ace6f34424fbf14f170e38b5f922020-11-25T01:48:42ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas 2301-74062014-09-0133200Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan SerologiEfrida .Elvinawaty .<p>Abstrak<br />Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat infeksius, disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral, Treponema pallidum subspesies pallidum. Penyebaran sifilis di dunia telah menjadi masalah kesehatan yang besar dengan jumlah kasus 12 juta pertahun. Infeksi sifilis dibagi menjadi sifilis stadium dini dan lanjut. Sifilis stadium dini terbagi menjadi sifilis primer, sekunder, dan laten dini. Sifilis stadium lanjut termasuk sifilis tersier (gumatous, sifilis kardiovaskular dan neurosifilis) serta sifilis laten lanjut. Sifilis primer didiagnosis berdasarkan gejala klinis ditemukannya satu atau lebih chancre (ulser). Sifilis sekunder ditandai dengan ditemukannya lesi mukokutaneus yang terlokalisir atau difus dengan limfadenopati. Sifilis laten tanpa gejala klinis sifilis dengan pemeriksaan nontreponemal dan treponemal reaktif, riwayat terapi sifilis dengan titer uji nontreponemal yang meningkat dibandingkan dengan hasil titer nontreponemal sebelumnya. Sifilis tersier ditemukan guma dengan pemeriksaan treponemal reaktif, sekitar 30% dengan uji nontreponemal yang tidak reaktif<br />Kata kunci: sifilis, Treponema pallidum, serologi</p><p>Abstract<br />Syphilis is a sexually transmitted disease that is highly infectious, caused by a spiral -shaped bacterium, Treponema pallidum subspecies pallidum. The spread of syphilis in the world has become a major health problem and the common, the number of 12 million cases per year. Infectious syphilis is divided into early and late-stage syphilis. Early-stage syphilis is divided into primary, secondary, and early latent. Advanced stage of syphilis include tertiary syphilis (gumatous, cardiovascular syphilis, and neurosyphilis) and late latent syphilis. Primary syphilis is diagnosed by clinical symptoms of the discovery of one or more chancre (ulcer). Secondary syphilis is characterized by the finding of localized mucocutaneous lesions or with diffuse lymphadenopathy. Latent syphilis without clinical symptoms of syphilis with a nontreponemal and treponemal reactive examination, history of syphilis therapy in nontreponemal test titer increased compared with the results of previous nontreponemal titers. Tertiary syphilis is found guma with reactive treponemal examination, approximately 30% of the non- reactive nontreponemal test<br />Keywords: syphilis, Treponema pallidum, serologi</p>http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/203 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Efrida . Elvinawaty . |
spellingShingle |
Efrida . Elvinawaty . Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi Jurnal Kesehatan Andalas |
author_facet |
Efrida . Elvinawaty . |
author_sort |
Efrida . |
title |
Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi |
title_short |
Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi |
title_full |
Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi |
title_fullStr |
Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi |
title_full_unstemmed |
Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi |
title_sort |
imunopatogenesis treponema pallidum dan pemeriksaan serologi |
publisher |
Universitas Andalas |
series |
Jurnal Kesehatan Andalas |
issn |
2301-7406 |
publishDate |
2014-09-01 |
description |
<p>Abstrak<br />Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat infeksius, disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral, Treponema pallidum subspesies pallidum. Penyebaran sifilis di dunia telah menjadi masalah kesehatan yang besar dengan jumlah kasus 12 juta pertahun. Infeksi sifilis dibagi menjadi sifilis stadium dini dan lanjut. Sifilis stadium dini terbagi menjadi sifilis primer, sekunder, dan laten dini. Sifilis stadium lanjut termasuk sifilis tersier (gumatous, sifilis kardiovaskular dan neurosifilis) serta sifilis laten lanjut. Sifilis primer didiagnosis berdasarkan gejala klinis ditemukannya satu atau lebih chancre (ulser). Sifilis sekunder ditandai dengan ditemukannya lesi mukokutaneus yang terlokalisir atau difus dengan limfadenopati. Sifilis laten tanpa gejala klinis sifilis dengan pemeriksaan nontreponemal dan treponemal reaktif, riwayat terapi sifilis dengan titer uji nontreponemal yang meningkat dibandingkan dengan hasil titer nontreponemal sebelumnya. Sifilis tersier ditemukan guma dengan pemeriksaan treponemal reaktif, sekitar 30% dengan uji nontreponemal yang tidak reaktif<br />Kata kunci: sifilis, Treponema pallidum, serologi</p><p>Abstract<br />Syphilis is a sexually transmitted disease that is highly infectious, caused by a spiral -shaped bacterium, Treponema pallidum subspecies pallidum. The spread of syphilis in the world has become a major health problem and the common, the number of 12 million cases per year. Infectious syphilis is divided into early and late-stage syphilis. Early-stage syphilis is divided into primary, secondary, and early latent. Advanced stage of syphilis include tertiary syphilis (gumatous, cardiovascular syphilis, and neurosyphilis) and late latent syphilis. Primary syphilis is diagnosed by clinical symptoms of the discovery of one or more chancre (ulcer). Secondary syphilis is characterized by the finding of localized mucocutaneous lesions or with diffuse lymphadenopathy. Latent syphilis without clinical symptoms of syphilis with a nontreponemal and treponemal reactive examination, history of syphilis therapy in nontreponemal test titer increased compared with the results of previous nontreponemal titers. Tertiary syphilis is found guma with reactive treponemal examination, approximately 30% of the non- reactive nontreponemal test<br />Keywords: syphilis, Treponema pallidum, serologi</p> |
url |
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/203 |
work_keys_str_mv |
AT efrida imunopatogenesistreponemapallidumdanpemeriksaanserologi AT elvinawaty imunopatogenesistreponemapallidumdanpemeriksaanserologi |
_version_ |
1725010581319057408 |