Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories
Tulisan ini secara spesifik bermaksud mengeksplorasi bentuk-bentuk cerita dalam al-Qur’an dan makna pedagogisnya. Kajian ini penting karena hingga sekarang ini para pemikir muslim saling silang pendapat tentang hakikat dari cerita-cerita yang tertulis di dalam al-Qur’an. Pokok pangkal perbedaan mere...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
2015-10-01
|
Series: | INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/article/view/302 |
id |
doaj-b309f9cefa7049679bf4292d318ce3a1 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-b309f9cefa7049679bf4292d318ce3a12020-11-25T01:57:13ZengFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN PurwokertoINSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan1410-00532598-30912015-10-0113233936010.24090/insania.v13i2.302302Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic StoriesSuparjo suparjo0STAIN PurwokertoTulisan ini secara spesifik bermaksud mengeksplorasi bentuk-bentuk cerita dalam al-Qur’an dan makna pedagogisnya. Kajian ini penting karena hingga sekarang ini para pemikir muslim saling silang pendapat tentang hakikat dari cerita-cerita yang tertulis di dalam al-Qur’an. Pokok pangkal perbedaan mereka sebenarnya sangat terkait dengan pandangannya tentang kedudukan al-Qur’an dalam sistem epistemologi Islam. Mereka yang memandang al-Qur’an sebagai kitab suci dan sekaligus kitab sains akan menganggap cerita-cerita di dalam al-Qur’an sebagai sejarah atau kisah nyata. Sebaliknya, mereka yang menganggap al-Qur’an sekadar kitab suci dan bukan kitab sains maka akan menganggap cerita-cerita tersebut sebagai ekspresi simbolis untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan kehidupan. Hanya saja, semua pemikir muslim menganggap cerita-cerita tersebut benar-benar bagian otentik dari al-Quran dan mempunyai relevansi makna sepanjang masa seiring dengan perkembangan kemampuan manusia untuk menerjemahkannya dalam keragaman budaya dan peradaban. Bahkan secara pedagogis, mereka mengakui bahwa menyampaikan nilai-nilai-nilai moral dan kehidupan melalui cerita dengan ekspresi yang sastrawi merupakan metode yang sangat efektif.http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/article/view/302the qur’anic storiesesthetic expressioncontextual meaningimpressive impactand moral values. |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Suparjo suparjo |
spellingShingle |
Suparjo suparjo Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan the qur’anic stories esthetic expression contextual meaning impressive impact and moral values. |
author_facet |
Suparjo suparjo |
author_sort |
Suparjo suparjo |
title |
Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories |
title_short |
Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories |
title_full |
Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories |
title_fullStr |
Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories |
title_full_unstemmed |
Exploring Pedagogic Implication of the Qur’anic Stories |
title_sort |
exploring pedagogic implication of the qur’anic stories |
publisher |
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto |
series |
INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan |
issn |
1410-0053 2598-3091 |
publishDate |
2015-10-01 |
description |
Tulisan ini secara spesifik bermaksud mengeksplorasi bentuk-bentuk cerita dalam al-Qur’an dan makna pedagogisnya. Kajian ini penting karena hingga sekarang ini para pemikir muslim saling silang pendapat tentang hakikat dari cerita-cerita yang tertulis di dalam al-Qur’an. Pokok pangkal perbedaan mereka sebenarnya sangat terkait dengan pandangannya tentang kedudukan al-Qur’an dalam sistem epistemologi Islam. Mereka yang memandang al-Qur’an sebagai kitab suci dan sekaligus kitab sains akan menganggap cerita-cerita di dalam al-Qur’an sebagai sejarah atau kisah nyata. Sebaliknya, mereka yang menganggap al-Qur’an sekadar kitab suci dan bukan kitab sains maka akan menganggap cerita-cerita tersebut sebagai ekspresi simbolis untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan kehidupan. Hanya saja, semua pemikir muslim menganggap cerita-cerita tersebut benar-benar bagian otentik dari al-Quran dan mempunyai relevansi makna sepanjang masa seiring dengan perkembangan kemampuan manusia untuk menerjemahkannya dalam keragaman budaya dan peradaban. Bahkan secara pedagogis, mereka mengakui bahwa menyampaikan nilai-nilai-nilai moral dan kehidupan melalui cerita dengan ekspresi yang sastrawi merupakan metode yang sangat efektif. |
topic |
the qur’anic stories esthetic expression contextual meaning impressive impact and moral values. |
url |
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/article/view/302 |
work_keys_str_mv |
AT suparjosuparjo exploringpedagogicimplicationofthequranicstories |
_version_ |
1724975537803231232 |