Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)

Abstrak Diabetes melitus (DM) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Kondisi malnutrisi dapat terjadi pada pasien DM. Malnutrisi menyebabkan kelainan sensorimotor dan pengecilan otot yang bervariasi pada tiap tahapannya. Penilaian penurunan kekuatan genggam disarankan sebagai metode untuk men...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Banun Rohimah, Sugiarto Sugiarto, Ari Probandari, Budiyanti Wiboworini
Format: Article
Language:English
Published: University of Brawijaya 2016-07-01
Series:Indonesian Journal of Human Nutrition
Online Access:https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/139
id doaj-b1332e124fa44aebb3d374cd79a15d69
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Banun Rohimah
Sugiarto Sugiarto
Ari Probandari
Budiyanti Wiboworini
spellingShingle Banun Rohimah
Sugiarto Sugiarto
Ari Probandari
Budiyanti Wiboworini
Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)
Indonesian Journal of Human Nutrition
author_facet Banun Rohimah
Sugiarto Sugiarto
Ari Probandari
Budiyanti Wiboworini
author_sort Banun Rohimah
title Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)
title_short Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)
title_full Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)
title_fullStr Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)
title_full_unstemmed Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)
title_sort perbedaan kekuatan genggam berdasarkan status gizi pada pasien dm tipe 2 (handgrip strength difference based on nutritional status in type 2 diabetic patients)
publisher University of Brawijaya
series Indonesian Journal of Human Nutrition
issn 2442-6636
2355-3987
publishDate 2016-07-01
description Abstrak Diabetes melitus (DM) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Kondisi malnutrisi dapat terjadi pada pasien DM. Malnutrisi menyebabkan kelainan sensorimotor dan pengecilan otot yang bervariasi pada tiap tahapannya. Penilaian penurunan kekuatan genggam disarankan sebagai metode untuk mendeteksi kekurangan gizi di bidang klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan genggam berdasarkan status gizi IMT pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel adalah 153 pasien DM tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam rawat jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Semua sampel diukur kekuatan genggam menggunakan handgrip dynamometer dan untuk Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan penimbangan berat badan menggunakan timbangan digital dan pengukuran tinggi badan menggunaan microtoise kemudian dimasukkan rumus IMT. Analisis yang digunakan yaitu uji t independen untuk mengetahui perbedaan nilai rerata kekuatan genggam, perhitungan koefisien korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan kekuatan genggam dengan IMT, dan model regresi linear untuk prediksi skor dari karakteristik ke variabel kekuatan genggam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 153 subjek memiliki rentang usia 38-68 tahun dengan rata-rata 56±7,13 tahun. Terdapat perbedaan kekuatan genggam berdasar jenis kelamin dan pekerjaan pada status gizi baik dan kurang, sedangkan perbedaan kekuatan genggam berdasar pendidikan hanya pada status gizi baik. Nilai kekuatan genggam antara status gizi kurang vs. status gizi baik = 22,28±9,69 kg vs. 22,98±8,27 kg (p=0,807). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kekuatan genggam antara status gizi kurang dan status gizi baik berdasarkan IMT pada pasien DM tipe 2. Kata kunci : Kekuatan genggam, IMT, DM Tipe 2   Abstract Diabetes mellitus is a major health problem. Malnutrition is common among diabetic patients. Malnutrition may cause sensory motor disorders and muscle wasting in varying degrees. Handgrip strength (HGS) asessment is recommended to detect undernutrition in clinical practice. The aim of this study was to determine the HGS in type 2 diabetic patients. This was an observational study with cross sectional design. 153 type 2 diabetes outpatients of internal medicine clinic in Dr Moewardi Hospital, Surakarta were recruited using purposive sampling technique. HGS level was measured using handgrip dynamometer. The bodyweight and height were measured using digital weight scale and microtoise, respectively. The body mass index (BMI) was determined from body weight in kilograms divided by the square of height in meters. Independent sample t test was used to determine the difference of HGS level based of BMI index; Pearson correlation coefficient  measures the correlation between HGS and BMI while linear regression models were used to predict score from characteristic to HGS variable. Overall, 153 type 2 diabetes patients aged 38-68 year-old were participated in this study. The mean level of age was 56±7,13 year-old. The difference of HGS level was found based on gender and type of jobs, both normoweight and underweight group while HGS difference based on educational level was only found in normoweight group. HGS between underweight vs. normoweight group was 22,28±9,69 vs 22,98±8,27 kgs (p=0,807). There was no significant difference of HGS in type 2 diabetic patients with underweight and normoweight status. Keywords: Handgrip Strength, BMI, Type 2 Diabetes.
url https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/139
work_keys_str_mv AT banunrohimah perbedaankekuatangenggamberdasarkanstatusgizipadapasiendmtipe2handgripstrengthdifferencebasedonnutritionalstatusintype2diabeticpatients
AT sugiartosugiarto perbedaankekuatangenggamberdasarkanstatusgizipadapasiendmtipe2handgripstrengthdifferencebasedonnutritionalstatusintype2diabeticpatients
AT ariprobandari perbedaankekuatangenggamberdasarkanstatusgizipadapasiendmtipe2handgripstrengthdifferencebasedonnutritionalstatusintype2diabeticpatients
AT budiyantiwiboworini perbedaankekuatangenggamberdasarkanstatusgizipadapasiendmtipe2handgripstrengthdifferencebasedonnutritionalstatusintype2diabeticpatients
_version_ 1724462981105844224
spelling doaj-b1332e124fa44aebb3d374cd79a15d692020-11-25T03:56:55ZengUniversity of BrawijayaIndonesian Journal of Human Nutrition2442-66362355-39872016-07-013191910.21776/ub.ijhn.2016.003.Suplemen.2126Perbedaan Kekuatan Genggam Berdasarkan Status Gizi pada Pasien DM Tipe 2 (Handgrip Strength Difference based on Nutritional Status in Type 2 Diabetic Patients)Banun Rohimah0Sugiarto Sugiarto1Ari Probandari2Budiyanti Wiboworini3Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas MaretProgram Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr Moewardi SurakartaProgram Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas MaretProgram Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas MaretAbstrak Diabetes melitus (DM) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Kondisi malnutrisi dapat terjadi pada pasien DM. Malnutrisi menyebabkan kelainan sensorimotor dan pengecilan otot yang bervariasi pada tiap tahapannya. Penilaian penurunan kekuatan genggam disarankan sebagai metode untuk mendeteksi kekurangan gizi di bidang klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan genggam berdasarkan status gizi IMT pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel adalah 153 pasien DM tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam rawat jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Semua sampel diukur kekuatan genggam menggunakan handgrip dynamometer dan untuk Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan penimbangan berat badan menggunakan timbangan digital dan pengukuran tinggi badan menggunaan microtoise kemudian dimasukkan rumus IMT. Analisis yang digunakan yaitu uji t independen untuk mengetahui perbedaan nilai rerata kekuatan genggam, perhitungan koefisien korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan kekuatan genggam dengan IMT, dan model regresi linear untuk prediksi skor dari karakteristik ke variabel kekuatan genggam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 153 subjek memiliki rentang usia 38-68 tahun dengan rata-rata 56±7,13 tahun. Terdapat perbedaan kekuatan genggam berdasar jenis kelamin dan pekerjaan pada status gizi baik dan kurang, sedangkan perbedaan kekuatan genggam berdasar pendidikan hanya pada status gizi baik. Nilai kekuatan genggam antara status gizi kurang vs. status gizi baik = 22,28±9,69 kg vs. 22,98±8,27 kg (p=0,807). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kekuatan genggam antara status gizi kurang dan status gizi baik berdasarkan IMT pada pasien DM tipe 2. Kata kunci : Kekuatan genggam, IMT, DM Tipe 2   Abstract Diabetes mellitus is a major health problem. Malnutrition is common among diabetic patients. Malnutrition may cause sensory motor disorders and muscle wasting in varying degrees. Handgrip strength (HGS) asessment is recommended to detect undernutrition in clinical practice. The aim of this study was to determine the HGS in type 2 diabetic patients. This was an observational study with cross sectional design. 153 type 2 diabetes outpatients of internal medicine clinic in Dr Moewardi Hospital, Surakarta were recruited using purposive sampling technique. HGS level was measured using handgrip dynamometer. The bodyweight and height were measured using digital weight scale and microtoise, respectively. The body mass index (BMI) was determined from body weight in kilograms divided by the square of height in meters. Independent sample t test was used to determine the difference of HGS level based of BMI index; Pearson correlation coefficient  measures the correlation between HGS and BMI while linear regression models were used to predict score from characteristic to HGS variable. Overall, 153 type 2 diabetes patients aged 38-68 year-old were participated in this study. The mean level of age was 56±7,13 year-old. The difference of HGS level was found based on gender and type of jobs, both normoweight and underweight group while HGS difference based on educational level was only found in normoweight group. HGS between underweight vs. normoweight group was 22,28±9,69 vs 22,98±8,27 kgs (p=0,807). There was no significant difference of HGS in type 2 diabetic patients with underweight and normoweight status. Keywords: Handgrip Strength, BMI, Type 2 Diabetes.https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/139