Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil

<strong>Abstrak</strong><p>Kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes mellitus (DM) menyebabkan pasien ini rentan akan terjadinya infeksi, salah satunya infeksi saluran pernafasan bawah non tuberkulosis (Non TB) yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif dan Gram positif, mak...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Virgi Anggia Lubis, Yusticia Katar, Elizabeth Bahar
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2016-09-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/603
id doaj-afe8aaade7904f128a732ce6bcf91c7a
record_format Article
spelling doaj-afe8aaade7904f128a732ce6bcf91c7a2020-11-25T02:04:59ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas 2301-74062016-09-0153506Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. DjamilVirgi Anggia LubisYusticia KatarElizabeth Bahar<strong>Abstrak</strong><p>Kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes mellitus (DM) menyebabkan pasien ini rentan akan terjadinya infeksi, salah satunya infeksi saluran pernafasan bawah non tuberkulosis (Non TB) yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif dan Gram positif, maka terapi pilihannya antibiotik spektrum luas. Survei awal di Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil didapatkan bahwa terapi yang dilakukan adalah terapi empiris yang  mengakibatkan meningkatnya resistensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi pernafasan bawah non tuberkulosis dan pola resistensinya pada penderita DM di  RSUP M. Djamil. Penelitian deskriptif ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK Unand Padang dan Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil terhadap 16 pasien dengan diagnosis DM disertai infeksi saluran pernafasan bawah dari Januari sampai Februari 2014. Hasil penelitian menunjukkan <em>Klebsiella pneumonia (56,25%) </em>sebagai penyebab terbanyak, diikuti <em>Staphylococcus aureus (18,25%),</em> <em>Pseudomonas aeruginosa (12,50%), </em>dan<em> Streptococcus pneumonia (12.50%).</em> Uji resistensi menunjukkan <em>Klebsiella pneumonia </em>mengalami resistensi yang besar terhadap Ceftriaxone (66,63%), <em>Pseudomonas aeruginosa</em> resisten terhadap Ceftriaxone dan Amoxicilin Clavulanat Acid (50%), <em>Staphylococcus aureus</em> resisten terhadap Ciprofloxacin (33,33), sedangkan <em>Streptococcus pneumonia </em> sensitif terhadap Azitromicin (100%). Dapat disimpulkan bakteri yang ditemukan mengalami resistensi yang cukup besar terhadap beberapa antibiotik yang digunakan.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> diabetes melitus, infeksi saluran pernafasan bawah no TB, bakteri, resistensi</p><p> </p><p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>High concentration of blood glucose in patients with diabetes mellitus cause susceptible to be infected, including lower respiratory infections non tuberculosis caused by Gram negatif and Gram positif. Treatment of these infections are broad spectrum antibiotics. The objective of this study was to indentify the causal bacteria of lower respiratory infection non tuberculous infection and the  bacterial resistance patterns in patients with diabetes mellitus in RSUP M. Djamil. From the primary survey in RSUP M. Djamil Internal Medicine Department, the treatment that usually used is empirical therapy that could increase risk of bacterial resistance. This descriptive study was conducted in Microbiology laboratory Medical Faculty of Andalas University and Inpatient Care of Internal Medicine Department of RSUP M. Djamil to 16 patients with Diabetes Mellitus and lower respiratory infection from January until February 2014. Culture result showed that Klebsiella pneumonia (56,25%)  was the main cause, followed by Staphylococcus aureus (18,25%), Pseudomonas aeruginosa (12,50%), and Streptococcus pneumonia(12,50%). Sensitivity test result shows that Klebsiella pneumonia has great resistance to Ceftriaxone (66,63%), Pseudomonas aeruginosa is resistant to Ceftriaxone and Amoxicilin Clavulanat Acid (50%), Staphylococcus aureus is resistant to Ciprofloxacin (33,33), while Streptococcus pneumonia is sensitive to Azitromicin (100%). It can be concluded that the bacteria found had a appreciable resistance to some antibiotics used.</em><em></em></p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>diabetes mellitus, lower respiratory infection non TB, bacteria, resistance</em>http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/603
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Virgi Anggia Lubis
Yusticia Katar
Elizabeth Bahar
spellingShingle Virgi Anggia Lubis
Yusticia Katar
Elizabeth Bahar
Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil
Jurnal Kesehatan Andalas
author_facet Virgi Anggia Lubis
Yusticia Katar
Elizabeth Bahar
author_sort Virgi Anggia Lubis
title Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil
title_short Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil
title_full Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil
title_fullStr Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil
title_full_unstemmed Identifikasi Bakteri Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Non Tuberkulosis (Non TB) dan Pola Resistensinya pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP M. Djamil
title_sort identifikasi bakteri infeksi saluran pernafasan bawah non tuberkulosis (non tb) dan pola resistensinya pada penderita diabetes melitus di rsup m. djamil
publisher Universitas Andalas
series Jurnal Kesehatan Andalas
issn 2301-7406
publishDate 2016-09-01
description <strong>Abstrak</strong><p>Kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes mellitus (DM) menyebabkan pasien ini rentan akan terjadinya infeksi, salah satunya infeksi saluran pernafasan bawah non tuberkulosis (Non TB) yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif dan Gram positif, maka terapi pilihannya antibiotik spektrum luas. Survei awal di Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil didapatkan bahwa terapi yang dilakukan adalah terapi empiris yang  mengakibatkan meningkatnya resistensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi pernafasan bawah non tuberkulosis dan pola resistensinya pada penderita DM di  RSUP M. Djamil. Penelitian deskriptif ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK Unand Padang dan Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil terhadap 16 pasien dengan diagnosis DM disertai infeksi saluran pernafasan bawah dari Januari sampai Februari 2014. Hasil penelitian menunjukkan <em>Klebsiella pneumonia (56,25%) </em>sebagai penyebab terbanyak, diikuti <em>Staphylococcus aureus (18,25%),</em> <em>Pseudomonas aeruginosa (12,50%), </em>dan<em> Streptococcus pneumonia (12.50%).</em> Uji resistensi menunjukkan <em>Klebsiella pneumonia </em>mengalami resistensi yang besar terhadap Ceftriaxone (66,63%), <em>Pseudomonas aeruginosa</em> resisten terhadap Ceftriaxone dan Amoxicilin Clavulanat Acid (50%), <em>Staphylococcus aureus</em> resisten terhadap Ciprofloxacin (33,33), sedangkan <em>Streptococcus pneumonia </em> sensitif terhadap Azitromicin (100%). Dapat disimpulkan bakteri yang ditemukan mengalami resistensi yang cukup besar terhadap beberapa antibiotik yang digunakan.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> diabetes melitus, infeksi saluran pernafasan bawah no TB, bakteri, resistensi</p><p> </p><p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>High concentration of blood glucose in patients with diabetes mellitus cause susceptible to be infected, including lower respiratory infections non tuberculosis caused by Gram negatif and Gram positif. Treatment of these infections are broad spectrum antibiotics. The objective of this study was to indentify the causal bacteria of lower respiratory infection non tuberculous infection and the  bacterial resistance patterns in patients with diabetes mellitus in RSUP M. Djamil. From the primary survey in RSUP M. Djamil Internal Medicine Department, the treatment that usually used is empirical therapy that could increase risk of bacterial resistance. This descriptive study was conducted in Microbiology laboratory Medical Faculty of Andalas University and Inpatient Care of Internal Medicine Department of RSUP M. Djamil to 16 patients with Diabetes Mellitus and lower respiratory infection from January until February 2014. Culture result showed that Klebsiella pneumonia (56,25%)  was the main cause, followed by Staphylococcus aureus (18,25%), Pseudomonas aeruginosa (12,50%), and Streptococcus pneumonia(12,50%). Sensitivity test result shows that Klebsiella pneumonia has great resistance to Ceftriaxone (66,63%), Pseudomonas aeruginosa is resistant to Ceftriaxone and Amoxicilin Clavulanat Acid (50%), Staphylococcus aureus is resistant to Ciprofloxacin (33,33), while Streptococcus pneumonia is sensitive to Azitromicin (100%). It can be concluded that the bacteria found had a appreciable resistance to some antibiotics used.</em><em></em></p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>diabetes mellitus, lower respiratory infection non TB, bacteria, resistance</em>
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/603
work_keys_str_mv AT virgianggialubis identifikasibakteriinfeksisaluranpernafasanbawahnontuberkulosisnontbdanpolaresistensinyapadapenderitadiabetesmelitusdirsupmdjamil
AT yusticiakatar identifikasibakteriinfeksisaluranpernafasanbawahnontuberkulosisnontbdanpolaresistensinyapadapenderitadiabetesmelitusdirsupmdjamil
AT elizabethbahar identifikasibakteriinfeksisaluranpernafasanbawahnontuberkulosisnontbdanpolaresistensinyapadapenderitadiabetesmelitusdirsupmdjamil
_version_ 1724939864815697920