KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM

Latar belakang   Kolonisasi nyamuk  Aedes aegypti  di laboratorium  dapat menggunakan AMF (Artificial Membrane Feeding). Membran artifisial yang sering digunakan seperti parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit.  Penggunaan membran artifisial  mempengaruhi  kemampuan reproduksi nyamuk ...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Novyan Lusiyana, Mira Sagita Tri Cahyani
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine 2015-09-01
Series:JKKI (Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia)
Online Access:https://journal.uii.ac.id/JKKI/article/view/3388
id doaj-afa7d6c2b66346d3b017e1399d645b66
record_format Article
spelling doaj-afa7d6c2b66346d3b017e1399d645b662020-11-24T21:56:36ZengFaculty of MedicineJKKI (Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia)2085-41452527-29502015-09-01631201273090KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUMNovyan Lusiyana0Mira Sagita Tri Cahyani1Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam IndonesiaMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam IndonesiaLatar belakang   Kolonisasi nyamuk  Aedes aegypti  di laboratorium  dapat menggunakan AMF (Artificial Membrane Feeding). Membran artifisial yang sering digunakan seperti parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit.  Penggunaan membran artifisial  mempengaruhi  kemampuan reproduksi nyamuk  Ae. aegypti.      Tujuan   Mengetahui pengaruh penggunaan membran artifisial parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit  terhadap persentase nyamuk dewasa yang mampu menghisap darah, rerata jumlah telur dan persentase daya tetas telur nyamuk  Ae. aegypti di laboratorium.     Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Nyamuk  Ae. aegypti  sebanyak 30 ekor (8 replikasi) dimasukkan ke dalam gelas  rearing  yang telah diberi AMF berisi darah dengan membran yang berbeda  jenisnya yaitu, parafilm M, latek kondom dan kulit mencit. Blood feeding dilaksanakan selama 60 menit, setelah 60 menit kemudian dihitung jumlah nyamuk yang mampu menghisap darah. Nyamuk yang telah menghisap darah kemudian dimasukkan ke dalam gelas rearing secara individu untuk bertelur. Jumlah telur yang diproduksi dihitung setelah 7 hari paska pemberian umpan darah. Telur kemudian direndam dengan air selama 7 hari untuk pengamatan daya tetas. Hasil dianalisis dengan Uji One way ANNOVA.       Hasil Persentase  nyamuk  Ae. aegypti  yang mampu menghisap darah menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,000) antara membran parafilm M (88,33%), latek kondom (45,42%), dan kulit mencit (86,66%).  Jumlah telur  per ekor nyamuk betina  juga menunjukkan beda signifikan (p=0,002) antara membran parafilm M (51,63), latek kondom (50,53), dan kulit mencit (53,65),  sedangkan persentase daya  tetas  telur  juga menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,02) antara membran parafilm M (99,94%), latek kondom (99,91%), dan kulit mencit (99,96%).     Kesimpulan Membran  artifisial  kulit mencit  menunjukkan hasil yang lebih baik sehingga lebih direkomendasikan sebagai metode rearing nyamuk Ae. aegypti di laboratorium.     Kata kunci: Artificial Membrane Feeding (AMF), blood feeding, membran parafilm M,  latek kondom dan kulit mencithttps://journal.uii.ac.id/JKKI/article/view/3388
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Novyan Lusiyana
Mira Sagita Tri Cahyani
spellingShingle Novyan Lusiyana
Mira Sagita Tri Cahyani
KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM
JKKI (Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia)
author_facet Novyan Lusiyana
Mira Sagita Tri Cahyani
author_sort Novyan Lusiyana
title KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM
title_short KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM
title_full KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM
title_fullStr KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM
title_full_unstemmed KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM
title_sort kolonisasi nyamuk aedes aegypti menggunakan tehnik membran artifisial di laboratorium
publisher Faculty of Medicine
series JKKI (Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia)
issn 2085-4145
2527-2950
publishDate 2015-09-01
description Latar belakang   Kolonisasi nyamuk  Aedes aegypti  di laboratorium  dapat menggunakan AMF (Artificial Membrane Feeding). Membran artifisial yang sering digunakan seperti parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit.  Penggunaan membran artifisial  mempengaruhi  kemampuan reproduksi nyamuk  Ae. aegypti.      Tujuan   Mengetahui pengaruh penggunaan membran artifisial parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit  terhadap persentase nyamuk dewasa yang mampu menghisap darah, rerata jumlah telur dan persentase daya tetas telur nyamuk  Ae. aegypti di laboratorium.     Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Nyamuk  Ae. aegypti  sebanyak 30 ekor (8 replikasi) dimasukkan ke dalam gelas  rearing  yang telah diberi AMF berisi darah dengan membran yang berbeda  jenisnya yaitu, parafilm M, latek kondom dan kulit mencit. Blood feeding dilaksanakan selama 60 menit, setelah 60 menit kemudian dihitung jumlah nyamuk yang mampu menghisap darah. Nyamuk yang telah menghisap darah kemudian dimasukkan ke dalam gelas rearing secara individu untuk bertelur. Jumlah telur yang diproduksi dihitung setelah 7 hari paska pemberian umpan darah. Telur kemudian direndam dengan air selama 7 hari untuk pengamatan daya tetas. Hasil dianalisis dengan Uji One way ANNOVA.       Hasil Persentase  nyamuk  Ae. aegypti  yang mampu menghisap darah menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,000) antara membran parafilm M (88,33%), latek kondom (45,42%), dan kulit mencit (86,66%).  Jumlah telur  per ekor nyamuk betina  juga menunjukkan beda signifikan (p=0,002) antara membran parafilm M (51,63), latek kondom (50,53), dan kulit mencit (53,65),  sedangkan persentase daya  tetas  telur  juga menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,02) antara membran parafilm M (99,94%), latek kondom (99,91%), dan kulit mencit (99,96%).     Kesimpulan Membran  artifisial  kulit mencit  menunjukkan hasil yang lebih baik sehingga lebih direkomendasikan sebagai metode rearing nyamuk Ae. aegypti di laboratorium.     Kata kunci: Artificial Membrane Feeding (AMF), blood feeding, membran parafilm M,  latek kondom dan kulit mencit
url https://journal.uii.ac.id/JKKI/article/view/3388
work_keys_str_mv AT novyanlusiyana kolonisasinyamukaedesaegyptimenggunakantehnikmembranartifisialdilaboratorium
AT mirasagitatricahyani kolonisasinyamukaedesaegyptimenggunakantehnikmembranartifisialdilaboratorium
_version_ 1725858103169122304