Regresi Spasial untuk Menentuan Faktorfaktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

Dalam menentukan suatu wilayah kabupaten tergolong miskin umumnya masih digunakan analisis regresi. Padahal kemiskinan sangat mungkin terpengaruh oleh ruang dan daerah sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan data antar pengamatan sulit memenuhi asumsi saling bebas sebagai salah satu asumsi pada analisis...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Anik Djuraidah, Aji Hamim Wigena
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2012-10-01
Series:Statistika
Online Access:http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/statistika/article/view/1055
Description
Summary:Dalam menentukan suatu wilayah kabupaten tergolong miskin umumnya masih digunakan analisis regresi. Padahal kemiskinan sangat mungkin terpengaruh oleh ruang dan daerah sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan data antar pengamatan sulit memenuhi asumsi saling bebas sebagai salah satu asumsi pada analisis regresi. Analisis yang dapat mengakomodir masalah spasial ini adalah model otoregresif spasial (spatial autoregressive models, SAR), model galat spasial galat (spatial error models, SEM), dan model spasial umum (spatial general models, SGM). Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan dengan model regresi spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahawa model terbaik adalah SAR dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan adalah persentase penduduk yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) atau tidak bersekolah, persentase penduduk yang menggunakan air minum yang tidak berasal dari air mineral, air PAM, pompa air, sumur atau mata air terlindung, dan persentase penduduk yang menempati rumah dengan kategori sehat yaitu dengan luas lantai lebih dari 8 m2.
ISSN:1411-5891