Analisis In Silico Senyawa Aktif Sprirulina platensis sebagai Inhibitor Tirosinase

Hiperpigmentasi merupakan kondisi ketika melanin diproduksi secara berlebih sehingga menimbulkan bercak-bercak pada kulit. Kondisi ini selain menyebabkan masalah estetika juga meningkatkan produksi reactive oxygen species pada kulit. Salah satu cara menangani hiperpigmentasi adalah melalui inhibisi...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Prayoga Pannindriya, Mega Safithri, Kustiariyah Tarman
Format: Article
Language:English
Published: Bogor Agricultural University 2021-04-01
Series:Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Subjects:
Online Access:https://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/33122
Description
Summary:Hiperpigmentasi merupakan kondisi ketika melanin diproduksi secara berlebih sehingga menimbulkan bercak-bercak pada kulit. Kondisi ini selain menyebabkan masalah estetika juga meningkatkan produksi reactive oxygen species pada kulit. Salah satu cara menangani hiperpigmentasi adalah melalui inhibisi enzim kunci sintesis melanin yaitu tirosinase. Spirulina platensis adalah mikroalga yang telah banyak digunakan sebagai suplemen maupun obat karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Ekstrak S. platensis telah terbukti secara in vitro memiliki kemampuan menginhibisi enzim tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mencari senyawa aktif pada S. platensis yang berpotensi sebagai inhibitor enzim tirosinase. Senyawa-senyawa aktif yang terdapat pada S. platensis ditelusuri melalui studi pustaka kemudian diseleksi berdasarkan afinitas, toksisitas, dan aturan Lipinski. Analisis penambatan molekuler dilakukan dengan senyawa yang terpilih terhadap enzim tirosinase dengan asam kojat sebagai ligan kontrol. Hasil penambatan molekuler menunjukkan bahwa kaempferol paling berpotensi sebagai inhibitor tirosinase karena memiliki ΔG paling negatif sehingga memiliki afinitas terbesar terhadap enzim tirosinase.
ISSN:2303-2111
2354-886X