HUBUNGAN STATUS VAKSINASI BCG, RIWAYAT KONTAK DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KUSTA DI KOTA PEKALONGAN

Kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara umumnya negara berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status vaksinasi BCG, riwayat kontak dan personal hygiene dengan kejadian kusta. Penelitian ini merupakan penelitian a...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Kurnia Ningrum Susanti, Mahalul Azam
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2016-04-01
Series:Unnes Journal of Public Health
Subjects:
Online Access:https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/10121
Description
Summary:Kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara umumnya negara berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status vaksinasi BCG, riwayat kontak dan personal hygiene dengan kejadian kusta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol secara retrospektif. Pada penelitian ini menggunakan total sampling pada kelompok kasus dan accidental sampling pada kelompok kontrol, dengan jumlah masing-masing 64 orang. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan berstrata dengan uji chi square (α=0,05) dan menghitung nilai Odds Ratio (OR). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian kusta adalah status vaksinasi BCG (p=0,000;OR=3,621), riwayat kontak (p=0,000;OR=5,800) dan lama kontak (p=0,000; OR=15,815). Sedangkan personal hygiene (p=0,077) tidak berhubungan dengan kejadian kusta. Variabel umur, tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi tidak terbukti sebagai variabel perancu dalam hubungan antara status vaksinasi BCG. Akan tetapi pendidikan merupakan variabel perancu dalam hubungan antara personal hygiene dengan kejadian kusta. Saran bagi petugas bagian P2PL adalah meningkatkan kegiatan surveilans epidemiologi penyakit kusta. Bagi kepala puskesmas diharapkan untuk meningkatkan penemuan penderita secara aktif, meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit kusta dan meningkatkan cakupan vaksinasi BCG. Bagi peneliti selanjutnya untuk menghindari bias recall dan bias seleksi. Leprosy remains a public health problem in many developing countries, including Indonesia. The purpose of this study was to determine the relation between BCG vaccination status, contact with patient, and personal hygiene and leprosy. This study was an observational analytic study with approach case control restropectively. This study used total sampling in case group and accidental sampling in control group, in total 64 peoples each group. Data analysis used univariate, bivariate and stratified by chi square test (α = 0,05) and calculated the odd ratio (OR). The result showed that the factors related with the leprosy were BCG vaccination status (p=0,000;OR=3,621), contact with patient (p=0,000;OR=5,800) and duration of contact (p=0,000; OR=15,815). While personal hygiene was not associated with the leprosy (p=0,077). Variables of age, education and socioeconomic status did not proven as a confounding variable in relation between BCG vaccination status and leprosy. But education was confounding variable in relation between personal hygiene and leprosy. Recommendation for P2PL officer is to improve epidemiological surveillance of leprosy. For the head of the health center is expected to increase active case detection, improving counseling to society about leprosy defect and increasing the coverage of BCG vaccination. For the other researchers to avoid recall bias and selection bias.
ISSN:2252-6781
2548-7604