QIRA’AH MUNTIJAH : TAWARAN MODEL PEMBACAAN AL-QUR’AN ALA NASHR HAMID ABU ZAYD

Setiap populasi masyarakat terdapat tradisi dan budaya masing-masing yang biasa dilakukan dalam peraktek kehidupannya. Pedoman beragama pun sudah sering kali didengar dalam penyesuaiannya dengan budaya setempat itu sendiri, khususnya agama Islam. Dalam hal ini, Nashr Hamid memberikan tawaran model p...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Ulul Albab
Format: Article
Language:Arabic
Published: State Islamic Institute of Ponorogo 2021-06-01
Series:Kodifikasia
Online Access:https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/2556
Description
Summary:Setiap populasi masyarakat terdapat tradisi dan budaya masing-masing yang biasa dilakukan dalam peraktek kehidupannya. Pedoman beragama pun sudah sering kali didengar dalam penyesuaiannya dengan budaya setempat itu sendiri, khususnya agama Islam. Dalam hal ini, Nashr Hamid memberikan tawaran model pembacaan Al-Qur’an yang produktif dalam masyarakat berbudaya. Pemahamannya berawal dari teks Al-Qur’an adalah muatan lokal dalam merespon budaya, tentu ini adalah bukti penyesuaiannya pada budaya setempat. Sehingga pembacaan produktif (Qira’ah Muntijah) pada Al-Qur’an juga dipengaruhi oleh budaya lokal yang mampu memberikan kemudahan bagi setiap masyarakatnya. Pembacaan ini memahami Al-Qur’an sesuai dengan kebutuhan lingkungan sekitar. Dengan tujuan menjadikan teks Al-Alqur’an bisa diterima dari sisi budaya manapun. Berkaitan dengan hal tersebut, kajian ini menggunakan metode analisa diskriptif pada gagasan Nashr Hamid untuk review pemahaman teks. Sehingga review pemikiran Nashr Hamid tersebut mampu memberikan tawaran produktif dalam melihat fenomena masyarakat dalam mempraktikkan pembacaan dan pemahamannya pada teks al-Quran. [Each population has its own traditions and cultures that are commonly practiced in the context of their lives. Religious guidelines have often been heard in their adjustment to the local culture itself, especially Islam In that case, Nashr Hamid gives a model of reading the Qur'an productively in a cultured society. His understanding that the text of the Qur'an is a local content in response to culture, of course it is evidence of his adjustment to the local culture that is able to provide convenience for each society. So that the productive reading (Qira'ah Muntijah) in the Qur'an is also influenced by local culture that is able to provide convenience for each of its people. This reading will understand the Qur'an according to the needs of the surrounding environment. Related to the above, this study uses a method of discrete analysis of the idea of Nashr Hamid in the review of text comprehension. So that the review of Nashr Hamid's thinking is able to provide a productive offer in seeing the phenomenon of society in practicing its reading and understanding on the text of the Quran.]
ISSN:1907-6371
2527-9254