FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO KOTA PEKANBARU

Data WHO ( World Health Organization) tahun 2000 menunjukkan sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk dunia mengidap hipertensi. Pada remaja juga dijumpai hipertensi. Data Riskesdas 2007, terdapat prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 8,4% dan 14% di Riau. Dari data Dinkes Kota Pekanbaru tahu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Renny Fitriana, Nur Indrawati Lipoeto, Vivi Triana
Format: Article
Language:English
Published: Andalas University 2012-09-01
Series:JKMA: (Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas) (Andalas Journal of Public Health)
Online Access:http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/101
Description
Summary:Data WHO ( World Health Organization) tahun 2000 menunjukkan sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk dunia mengidap hipertensi. Pada remaja juga dijumpai hipertensi. Data Riskesdas 2007, terdapat prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 8,4% dan 14% di Riau. Dari data Dinkes Kota Pekanbaru tahun 2011 kasus hipertensi pada remaja sebesar 2,98% dan dari 19 Puskesmas, angka kasus hipertensi remaja tertinggi terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo yaitu 136 kasus atau 17,6%. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru tahun 2012. Penelitian dengan desain case control study yang dilakukan pada 128 orang sampel, terdiri dari 64 kasus dan 64 kontrol. Instrumen penelitian adalah kuesioner, tensimeter, timbangan injak, microtoise, FFQ dan kuesioner baecke. Analisis yang dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara riwayat keturunan (OR=7,68, 95%C/=3,5- 16,82), obesitas (OR=12,32, 95%C7=5,27-28,75) dan aktivitas fisik (OR=7,86, 95%C7=3,33-18,58) dengan kejadian hipertensi sedangkan perilaku merokok dan asupan natrium tidak terdapat hubungan yang signifikan. Faktor risiko yang paling dominan adalah riwayat keturunan, obesitas dan aktivitas fisik. Kesimpulandari hasil penelitian adalah riwayat keturunan, obesitas dan aktivitas fisik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna. Disarankan kepada petugas puskesmas agar dapat meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada remaja tentang risiko hipertensi, terutama risiko riwayat keturunan, perilaku merokok, obesitas, aktivitas fisik dan asupan natrium sebagai penyebab hipertensi serta melakukan pencegahan penyakit hipertensi sedini mungkinbagi remaja.
ISSN:1978-3833
2442-6725