SEKUJANG DI AMBANG HILANG: USAHA PELESTARIAN SASTRA LISAN MELALUI FILM DOKUMENTER
Sekujang merupakan tradisi tahunan yang diadakan oleh masyarakat Serawai di Kabupaten Seluma untuk mendoakan jemo putus (orang yang putus silislahnya, orang yang mati karena kecelakaan, orang yang mati namun tidak ditemukan mayatnya, dan lain-lain). Tradisi ini dulunya dilaksanakan tidak kurang dari...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
2017-08-01
|
Series: | Jentera: Jurnal Kajian Sastra |
Subjects: | |
Online Access: | http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jentera/article/view/383 |
Summary: | Sekujang merupakan tradisi tahunan yang diadakan oleh masyarakat Serawai di Kabupaten Seluma untuk mendoakan jemo putus (orang yang putus silislahnya, orang yang mati karena kecelakaan, orang yang mati namun tidak ditemukan mayatnya, dan lain-lain). Tradisi ini dulunya dilaksanakan tidak kurang dari tujuh desa di Kabupaten Seluma dan Kepahiang, namun saat ini hanya desa Talang Benuang saja yang melestarikannya. Penelitian ini merupakan usaha dokumentasi Sekujang sebagai sastra lisan yang terancam punah. Data mengenai sejarah, asalusul, tata cara Sekujang, dan pergeseran nilai yang terjadi dalam sekujang diperoleh melalui wawancara dengan teknik simak cakap. Selain itu juga dilakukan observasi dan dokumentasi untuk merekam dan menunjukkan kondisi sebenarnya dalam ritual Sekujang. Hasil penelitian ini berhasil menggali bahwa hilangnya adat Sekujang di beberapa desa utamanya diakibatkan oleh meninggalnya tetuo Sekujang yang membawa pengetahuan tentang tradisi ini mati bersamanya.
Beberapa faktor lain seperti adanya tekanan dari pihak yang mengklaim Sekujang sebagai tindakan syirik, tidak adanya dukungan dari pemerintah, keterbatasan dana, dan persaingan dengan kebudayaan modern makin memberi dorongan bagi Sekujang menuju kepunahannya.
Mengingat kondisinya yang sangat kritis, maka pelestarian melalui film dokumenter menjadi jalan keluar terbaik yang memberikan manfaat ganda. Pertama, film dokumenter menjadi upaya dokumentasi visual dan kedua film dokumenter menjadi bagian dalam upaya advokasi dan promosi pelestarian tradisi ini. |
---|---|
ISSN: | 2089-2926 2579-8138 |