Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama

Abstraks Konselor membutuhkan keterampilan komunikasi konseling dalam menjalankan layanan konseling agar tercipta hubungan baik antara konselor dan konseli dalam lingkup budaya dan agamanya masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk menilik kelekatan aspek budaya dan agama dalam komunikasi konselin...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Andar Ifazatul Nurlatifah
Format: Article
Language:English
Published: Institut Agama Islam Negeri Kudus 2016-12-01
Series:Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
Subjects:
Online Access:http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1849
id doaj-ac6d38285a194dda901bb39447055990
record_format Article
spelling doaj-ac6d38285a194dda901bb394470559902020-11-25T01:54:56ZengInstitut Agama Islam Negeri KudusKonseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam1907-72382477-21002016-12-017123125810.21043/kr.v7i1.18491580Komunikasi Konseling Peka Budaya dan AgamaAndar Ifazatul Nurlatifah0IAIN Salatiga Jawa Tengah IndonesiaAbstraks Konselor membutuhkan keterampilan komunikasi konseling dalam menjalankan layanan konseling agar tercipta hubungan baik antara konselor dan konseli dalam lingkup budaya dan agamanya masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk menilik kelekatan aspek budaya dan agama dalam komunikasi konseling, meliputi (1) urgensi komunikasi konseling yang peka budaya dan agama ditinjau dari teori komunikasi, (2) faktor dan hambatan yang muncul akibat aspek budaya dan agama, (3) dan implementasi kepekaan aspek budaya dan  agama dalam komunikasi konseling yang tercermin melalui keterampilan pengamatan dan mendengarkan secara aktif. Tulisan disusun melalui studi literatur terkait tema tersebut. Hasilnya nampak bahwa komunikasi konseling yang peka terhadap aspek budaya dan agama menjadi suatu keniscayaan mengingat konselor dan konseli tidak dapat dilepaskan dari latar budaya dan agama yang melingkupinya. Melalui kepekaan terhadap aspek budaya dan agama, konselor mampu mewaspadai bias dan hambatan yang mungkin ditimbulkan aspek tersebut. Dengan demikian, konselor mampu menyelami, memahami, dan berempati kepada konseli dalam rangka menyelenggarakan konseling secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan, prinsip, dan azaz bimbingan dan konseling. Abstract SENSITIVE COUNSELLING COMMUNICATION CULTURE AND RELIGION. Counselors need counseling communication skills in order to build rapport between the counselor and counselee. This article is a literature study to discuss the importance of cultural and religious sensitivity in counseling communication through communication theories, kinds of factors and barriers that may occur due to cultural and religious aspects, and the implementation of cultural and religious sensitivity through observation skills and active listening skills in counseling communication. The result is apparent that cultural and religious sensitivity become a necessity in communication counseling. Counselors’ cultural and religious-sensitiveness through counselee’s verbal and nonverbal signs help counselors in gathering accurate information about counselee’s internal frame of references, worldviews, and values. Furthermore, counselors would be aware of the biases that may occur due to cultural and religious differences. Thus, the counselor will be able to held counseling effectively and efficiently in accordance with the purposes, principles, and values in guidance and counseling. .http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1849bimbingan dan konseling, bimbingan dan konseling islam, komunikasi konseling, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, konseling multibudaya.
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Andar Ifazatul Nurlatifah
spellingShingle Andar Ifazatul Nurlatifah
Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama
Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
bimbingan dan konseling, bimbingan dan konseling islam, komunikasi konseling, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, konseling multibudaya.
author_facet Andar Ifazatul Nurlatifah
author_sort Andar Ifazatul Nurlatifah
title Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama
title_short Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama
title_full Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama
title_fullStr Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama
title_full_unstemmed Komunikasi Konseling Peka Budaya dan Agama
title_sort komunikasi konseling peka budaya dan agama
publisher Institut Agama Islam Negeri Kudus
series Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
issn 1907-7238
2477-2100
publishDate 2016-12-01
description Abstraks Konselor membutuhkan keterampilan komunikasi konseling dalam menjalankan layanan konseling agar tercipta hubungan baik antara konselor dan konseli dalam lingkup budaya dan agamanya masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk menilik kelekatan aspek budaya dan agama dalam komunikasi konseling, meliputi (1) urgensi komunikasi konseling yang peka budaya dan agama ditinjau dari teori komunikasi, (2) faktor dan hambatan yang muncul akibat aspek budaya dan agama, (3) dan implementasi kepekaan aspek budaya dan  agama dalam komunikasi konseling yang tercermin melalui keterampilan pengamatan dan mendengarkan secara aktif. Tulisan disusun melalui studi literatur terkait tema tersebut. Hasilnya nampak bahwa komunikasi konseling yang peka terhadap aspek budaya dan agama menjadi suatu keniscayaan mengingat konselor dan konseli tidak dapat dilepaskan dari latar budaya dan agama yang melingkupinya. Melalui kepekaan terhadap aspek budaya dan agama, konselor mampu mewaspadai bias dan hambatan yang mungkin ditimbulkan aspek tersebut. Dengan demikian, konselor mampu menyelami, memahami, dan berempati kepada konseli dalam rangka menyelenggarakan konseling secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan, prinsip, dan azaz bimbingan dan konseling. Abstract SENSITIVE COUNSELLING COMMUNICATION CULTURE AND RELIGION. Counselors need counseling communication skills in order to build rapport between the counselor and counselee. This article is a literature study to discuss the importance of cultural and religious sensitivity in counseling communication through communication theories, kinds of factors and barriers that may occur due to cultural and religious aspects, and the implementation of cultural and religious sensitivity through observation skills and active listening skills in counseling communication. The result is apparent that cultural and religious sensitivity become a necessity in communication counseling. Counselors’ cultural and religious-sensitiveness through counselee’s verbal and nonverbal signs help counselors in gathering accurate information about counselee’s internal frame of references, worldviews, and values. Furthermore, counselors would be aware of the biases that may occur due to cultural and religious differences. Thus, the counselor will be able to held counseling effectively and efficiently in accordance with the purposes, principles, and values in guidance and counseling. .
topic bimbingan dan konseling, bimbingan dan konseling islam, komunikasi konseling, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, konseling multibudaya.
url http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1849
work_keys_str_mv AT andarifazatulnurlatifah komunikasikonselingpekabudayadanagama
_version_ 1724986178315223040