Kesetimbangan Energi dan Manfaat dalam Aplikasi Produksi Bersih di Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Nanas Kaleng
Industri pengolahan buah umumnya memiliki kadar organik yang tinggi, Salah satunya adalah industri pengolahan nanas. PT Great Giant Pineapple, Lampung, (PT GGP) merupakan produsen nanas kaleng ekspor yang menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Sa...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Diponegoro University
2017-11-01
|
Series: | Jurnal Presipitasi |
Subjects: | |
Online Access: | https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/view/16015 |
Summary: | Industri pengolahan buah umumnya memiliki kadar organik yang tinggi, Salah satunya adalah industri pengolahan nanas. PT Great Giant Pineapple, Lampung, (PT GGP) merupakan produsen nanas kaleng ekspor yang menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satu upaya pengelolaan lingkungan dan perbaikan berkelanjutan, PT GGP berupaya melaksanakan sistem produksi bersih. Produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan megurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesetimbangan energi dan manfaat secara kuantitatif dalam penerapan sistem produksi bersih di sistem pengolahan limbah cair PT GGP. Kesetimbangan energi dianalisis dengan menggunakan indikator NER (Net Energy Ratio) dan NEP (Net Energy Production). Manfaat finansial dari penggunaan kembali sludge juga dievaluasi secara kuantitatif. Dalam produksi biogas jumlah energi input yang dibutuhkan sebesar 1,002 MJ/hari/m3 air limbah, menghasilkan jumlah energi output sebesar 108,587 MJ/hari/m3 air limbah. Sehingga Nilai NER = 108,37 dan NEP = 17,585 MJ/hari/m3 air limbah. Sementara itu, dengan pemanfaatan Sludge atas perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 3.326.687.65/hari dan pemanfaatan sludge bawah memperoleh keuntungan sebesar Rp 19.054.592 /hari pada tahun 2015. |
---|---|
ISSN: | 1907-817X 2550-0023 |