Profil Asupan Minum pada Anak Prasekolah di Daerah Urban dan Rural di Indonesia dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya

Latar belakang. Asupan minum yang kurang akan berdampak terhadap performa fisik dan kognitif serta dapat menimbulkan manifestasi klinis, seperti pusing, lesu, dan gangguan konsentrasi. Anak memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dewasa. Hingga saat ini belum ada data mengenai...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Titis Prawitasari, Bernie Endyarni Medise, Diana Sunardi, Dewi Friska, Erfi Prafiantini, Rizki Yusrini Pohan, Budi Wiweko
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2020-12-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1904
Description
Summary:Latar belakang. Asupan minum yang kurang akan berdampak terhadap performa fisik dan kognitif serta dapat menimbulkan manifestasi klinis, seperti pusing, lesu, dan gangguan konsentrasi. Anak memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dewasa. Hingga saat ini belum ada data mengenai kecukupan asupan minum anak prasekolah di Indonesia. Tujuan. Mengetahui kecukupan asupan minum anak prasekolah di daerah urban dan rural di Indonesia. Metode. Penelitian dengan desain potong lintang dilakukan pada bulan Januari-Maret 2016 di Jakarta dan Maluku pada anak usia 36-72 bulan. Perhitungan jumlah cairan dilakukan dengan mencatat jumlah yang diminum dalam 7 Day-Fluid Diary Record. Asupan minum total ditentukan berdasarkan jumlah yang dikonsumsi dari semua kategori dan sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) 2019. Hasil. Sebanyak 585 anak mengikuti penelitian ini dengan median asupan minum adalah 1133,1 (85-2991,4) mL/hari dan jenis asupan paling tinggi adalah air putih. Subjek yang tinggal di daerah urban mempunyai faktor risiko lebih rendah untuk mengalami asupan minum yang kurang (RR=0,580; 95%IK: 0,418-0,807; p=0,001). Demikian pula semakin muda usia subjek, maka semakin kecil kemungkinan untuk mengalami kejadian asupan minum yang kurang (RR =0,497; 95%IK: 0,356-0,694; p=0,000). Kesimpulan. Rerata asupan minum anak usia prasekolah di Indonesia sedikit lebih rendah dari anjuran AKG. Anak prasekolah berusia ≥54 bulan dan anak yang tinggal di area rural lebih berisiko mengalami kekurangan asupan minum.
ISSN:0854-7823
2338-5030