Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu

Budidaya bambu diperlukan untuk menambah populasi bambu yang cenderung berkurang yang disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang digunakan untuk pemukiman atau diganti dengan komoditi tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan. Sementara itu kebutuhan bahan baku bambu terus meningkat sejalan d...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Husnul Khotimah, Sutiono -
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada 2015-12-01
Series:Jurnal Ilmu Kehutanan
Subjects:
Online Access:https://journal.ugm.ac.id/jikfkt/article/view/8548
id doaj-ab2ffc74834e4ec2a393d167a3231fa6
record_format Article
spelling doaj-ab2ffc74834e4ec2a393d167a3231fa62020-11-24T22:43:10ZengUniversitas Gadjah MadaJurnal Ilmu Kehutanan0126-44512477-37512015-12-0181142410.22146/jik.85487106Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya BambuHusnul Khotimah0Sutiono -1Pusat Peningkatan Produktivitas Hutan, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Gunung Batu 5, Bogor, PO Box 331Pusat Peningkatan Produktivitas Hutan, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Gunung Batu 5, Bogor, PO Box 331Budidaya bambu diperlukan untuk menambah populasi bambu yang cenderung berkurang yang disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang digunakan untuk pemukiman atau diganti dengan komoditi tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan. Sementara itu kebutuhan bahan baku bambu terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan. Budidaya bambu bermanfaat selain untuk menjaga ketersediaan suplai juga untuk meningkatkan kualitas bambu untuk memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini mengkaji analisis finansial dari penanaman bambu. Kajian finansial dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa upaya penanaman atau budidaya bambu ini layak atau tidak secara finansial untuk dilakukan. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian di perusahaan perkebunan bambu PT XYZ di Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV (Rp 36.644.364,08) lebih besar dari nol, Net B/C (2,56) lebih besar dari satu, IRR (11 %) lebih besar dari suku bunga 6 %, serta payback period pada tahun ke-9 umur proyek 15 tahun. Berdasarkan kriteria indikator kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya bambu layak secara finansial untuk diusahakan. Katakunci: Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), budidaya bambu, studi kelayakan, analisis finansial   Financial analysis and feasibity study of bamboo cultivation  Abstract Bamboo cultivation is necessary to increase the population of bamboo clumps. The bamboo clumps tend to decrease due to the shift of used lands for residential or replaced by other crop comodities, which are considered more profitable. On the other hand, the need of bamboo for raw materials remain increase in line with population growth and the development of science. The important of the bamboo cultivation are to maintain the availability of its supply and to improve the quality of bamboo, which meet the market demands. This paper examined financial analysis of bamboo cultivation. Financial study was necessary to show whether the effort to cultivate bamboo is financially feasible or not. The data used were colecting from the research on bamboo plantation of PT XYZ company in Lampung. The results showed that the NPV (IDR 36,644,364.08) was greater than zero, the Net B/C ê-2.56 êwas greater than one, the IRR (11 %) was greater than the rate of 6%, and the payback period on the ninth year was less than the project life 15 years. Based on the criteria of financial study, it can be concluded that the cultivation of bamboo is financially feasible to be developed.https://journal.ugm.ac.id/jikfkt/article/view/8548Non-Timber Forest Products (NTFPs)bamboo cultivationprofitability studyfinancial analysis
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Husnul Khotimah
Sutiono -
spellingShingle Husnul Khotimah
Sutiono -
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
Jurnal Ilmu Kehutanan
Non-Timber Forest Products (NTFPs)
bamboo cultivation
profitability study
financial analysis
author_facet Husnul Khotimah
Sutiono -
author_sort Husnul Khotimah
title Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
title_short Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
title_full Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
title_fullStr Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
title_full_unstemmed Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
title_sort analisis kelayakan finansial usaha budidaya bambu
publisher Universitas Gadjah Mada
series Jurnal Ilmu Kehutanan
issn 0126-4451
2477-3751
publishDate 2015-12-01
description Budidaya bambu diperlukan untuk menambah populasi bambu yang cenderung berkurang yang disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang digunakan untuk pemukiman atau diganti dengan komoditi tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan. Sementara itu kebutuhan bahan baku bambu terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan. Budidaya bambu bermanfaat selain untuk menjaga ketersediaan suplai juga untuk meningkatkan kualitas bambu untuk memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini mengkaji analisis finansial dari penanaman bambu. Kajian finansial dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa upaya penanaman atau budidaya bambu ini layak atau tidak secara finansial untuk dilakukan. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian di perusahaan perkebunan bambu PT XYZ di Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV (Rp 36.644.364,08) lebih besar dari nol, Net B/C (2,56) lebih besar dari satu, IRR (11 %) lebih besar dari suku bunga 6 %, serta payback period pada tahun ke-9 umur proyek 15 tahun. Berdasarkan kriteria indikator kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya bambu layak secara finansial untuk diusahakan. Katakunci: Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), budidaya bambu, studi kelayakan, analisis finansial   Financial analysis and feasibity study of bamboo cultivation  Abstract Bamboo cultivation is necessary to increase the population of bamboo clumps. The bamboo clumps tend to decrease due to the shift of used lands for residential or replaced by other crop comodities, which are considered more profitable. On the other hand, the need of bamboo for raw materials remain increase in line with population growth and the development of science. The important of the bamboo cultivation are to maintain the availability of its supply and to improve the quality of bamboo, which meet the market demands. This paper examined financial analysis of bamboo cultivation. Financial study was necessary to show whether the effort to cultivate bamboo is financially feasible or not. The data used were colecting from the research on bamboo plantation of PT XYZ company in Lampung. The results showed that the NPV (IDR 36,644,364.08) was greater than zero, the Net B/C ê-2.56 êwas greater than one, the IRR (11 %) was greater than the rate of 6%, and the payback period on the ninth year was less than the project life 15 years. Based on the criteria of financial study, it can be concluded that the cultivation of bamboo is financially feasible to be developed.
topic Non-Timber Forest Products (NTFPs)
bamboo cultivation
profitability study
financial analysis
url https://journal.ugm.ac.id/jikfkt/article/view/8548
work_keys_str_mv AT husnulkhotimah analisiskelayakanfinansialusahabudidayabambu
AT sutiono analisiskelayakanfinansialusahabudidayabambu
_version_ 1725697229021249536