ANALISIS STRATEGI BIAYA PENGALOKASIAN BELANJA LANGSUNG PADA APBD PEMERINTAH DAERAH (PENELITIAN PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA CIMAHI DAN KABUPATEN BANDUNG BARAT)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi biaya belanja langsung dengan pendekatan analisis pemicu biaya dalam APBD pemerintah daerah se-Bandung Raya. Penelitian ini di dasarkan pada fenomena tidak seimbangnya belanja langsung dan belanja tidak langsung yang di alokasikan pad...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Program Studi Akuntansi
2017-11-01
|
Series: | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) |
Online Access: | https://ejournal.upi.edu/index.php/aset/article/view/4027 |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi biaya belanja langsung dengan pendekatan analisis pemicu biaya dalam APBD pemerintah daerah se-Bandung Raya. Penelitian ini di dasarkan pada fenomena tidak seimbangnya belanja langsung dan belanja tidak langsung yang di alokasikan pada APBD. Untuk hal itu, diperlukan kajian secara mendalam mengenai penentuan input atau biaya dan diperlukan teknik analisis biaya untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Penelitian ini menggunakan sampel pemerintah daerah se-Bandung Raya dengan dinas – dinas sebagai unit analisis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Cimahi rata – rata APBD tahun anggaran 2012 – 2014 menganggarkan 47% dan Pemerintah Kab. Bandung Barat rata – rata APBD tahun anggaran 2012 – 2014 menganggarkan 41% . Ditemukan beberapa strategi pengalokasian belanja langsung pada kedua pemda, diantaranya pennggunaan sistem dan aplikasi, melakukan efisiensi pegawai dan kepanitian, selain itu adalah ekstensifikasi pajak. Adapun pemicu biaya akun belanja langsung adalah belanja pegawai terdapat jumlah peraturan terbaru, jumlah kegiatan dan jumlah jam lembur sebagai pemicu biaya. Pada belanja barang dan jasa, akun sewa rumah / sewa gedung/ sewa gedung terdapat jumlah arsip, jumlah dokumen, jumlah barang dan jumlah kegiatan koordinasi sebagai pemicu biaya. Adapun pemicu biaya pada belanja jalan diantaranya adalah jumlah fasilitas transportasi |
---|---|
ISSN: | 2086-2563 2541-0342 |