Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya?
Salah satu tantangan besar bagi dunia medis tanah air adalah kenyataan tingginya animo masyarakat untuk pergi ke pengobatan komplementer (=alternatif ). Sebagai kardiolog, tidak jarang kita bertemu pasien yang menolak tindakan operasi atau pemasangan stent, dan memilih untuk pergi ke pengobatan komp...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Indonesian Heart Association
2013-06-01
|
Series: | Majalah Kardiologi Indonesia |
Online Access: | http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/69 |
id |
doaj-a90a8f8dba6f478ca2576264f8af7218 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-a90a8f8dba6f478ca2576264f8af72182020-11-25T01:37:20ZengIndonesian Heart AssociationMajalah Kardiologi Indonesia0126-37732620-47622013-06-0133510.30701/ijc.v33i5.69Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya?Sunu Budhi Raharjo0Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, jln S Parman Kav 87 Jakarta 11420Salah satu tantangan besar bagi dunia medis tanah air adalah kenyataan tingginya animo masyarakat untuk pergi ke pengobatan komplementer (=alternatif ). Sebagai kardiolog, tidak jarang kita bertemu pasien yang menolak tindakan operasi atau pemasangan stent, dan memilih untuk pergi ke pengobatan komplementer. Fenomena ini tidak hanya ditemui di negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di banyak negara maju. Perancis merupakan salah satu negara maju dengan jumlah warganya yang menggunakan jasa pengobatan komplementer paling besar (75%), disusul Inggris (UK) (50%) dan Kanada (42%). Di Amerika, menurut laporan National Center for Health Statistics, pada tahun 2007, setiap 4 dari 10 orang dewasa adalah konsumen pengobatan komplementer. Yang menarik, jumlah warga kulit putih yang menggunakan jenis terapi ini lebih banyak (43,1%) dibanding warga keturunan Asia (39,9%) dan warga kulit hitam (25,5%). Proporsi terbanyak masih dipegang orang Indian (50,3%). Laporan ini juga menunjukkan bahwa jenis pengobatan komplementer yang paling banyak digunakan adalah pengobatan herbal.http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/69 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sunu Budhi Raharjo |
spellingShingle |
Sunu Budhi Raharjo Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya? Majalah Kardiologi Indonesia |
author_facet |
Sunu Budhi Raharjo |
author_sort |
Sunu Budhi Raharjo |
title |
Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya? |
title_short |
Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya? |
title_full |
Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya? |
title_fullStr |
Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya? |
title_full_unstemmed |
Obat Herbal untuk Aterosklerosis: Bagaimana Menyikapinya? |
title_sort |
obat herbal untuk aterosklerosis: bagaimana menyikapinya? |
publisher |
Indonesian Heart Association |
series |
Majalah Kardiologi Indonesia |
issn |
0126-3773 2620-4762 |
publishDate |
2013-06-01 |
description |
Salah satu tantangan besar bagi dunia medis tanah air adalah kenyataan tingginya animo masyarakat untuk pergi ke pengobatan komplementer (=alternatif ). Sebagai kardiolog, tidak jarang kita bertemu pasien yang menolak tindakan operasi atau pemasangan stent, dan memilih untuk pergi ke pengobatan komplementer. Fenomena ini tidak hanya ditemui di negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di banyak negara maju. Perancis merupakan salah satu negara maju dengan jumlah warganya yang menggunakan jasa pengobatan komplementer paling besar (75%), disusul Inggris (UK) (50%) dan Kanada (42%).
Di Amerika, menurut laporan National Center for Health Statistics, pada tahun 2007, setiap 4 dari 10 orang dewasa adalah konsumen pengobatan komplementer. Yang menarik, jumlah warga kulit putih yang menggunakan jenis terapi ini lebih banyak (43,1%) dibanding warga keturunan Asia (39,9%) dan warga kulit hitam (25,5%). Proporsi terbanyak masih dipegang orang Indian (50,3%). Laporan ini juga menunjukkan bahwa jenis pengobatan komplementer yang paling banyak digunakan adalah pengobatan herbal. |
url |
http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/69 |
work_keys_str_mv |
AT sunubudhiraharjo obatherbaluntukaterosklerosisbagaimanamenyikapinya |
_version_ |
1725058159589982208 |