Analysis of Signalized Intersections at the Pekanbaru Governor's Office Roundabout
Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun tundaan bisa di jumpai dengan tingkat kualitas yang rendah maupun besar. Permasalahan tersebut sering kita jumpai di beberapa kota di Indonesia termasuk di Pekanbaru. Beberapa titik k...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
UIR Press
2019-04-01
|
Series: | Jurnal Saintis |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uir.ac.id/index.php/saintis/article/view/2811/1671 |
Summary: | Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun tundaan bisa di jumpai dengan tingkat kualitas yang rendah maupun besar. Permasalahan tersebut sering kita jumpai di beberapa kota di Indonesia termasuk di Pekanbaru. Beberapa titik kemacetan yang terjadi di Kota Pekanbaru saat pagi dan sore atau jam sibuk khususnya pada simpang bersinyal di jalan Sudirman –jalan Gajah Mada yang merupakan intesitas yang besar selalu dilewati lalu lalangnya kendaraan yang melewati dilokasitersebut. Metode perhitungan analisis dan perencanaan yang di gunakan adalah metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) agar dapat mengetahui seberapa besar fungsi dari sistem kendali waktu tetap dalam menghindari kemacetan serta mengurangi resiko kecelakaan pada simpang akibat konflik lalu lintas. Dari hasil analisis menggunakan perhitungan MKJI 1997 di dapat kapasitas terbesar adalah 2375,94 smp/jam pada ruas jalan arah selatan. Panjang antrian maksimum adalah 171,171 m pada ruas jalan arah utara terjadi antrian panjang pada kondisi lalu lintas dan Tunda an rata-rata sebesar 1440,159 det/smp. Sehingga tingkat pelayanan simpang pada kondisi jam puncak masuk dalam katagori F/buruk sekali (>60 detik/smp). Pada kondisi eksisting ketiga simpang sudah mendekati kinerja yang jenuh, dengan hasil derajat kejenuhan 1,00 (DS > 0.85) arah ruas jalan utara. Waktu Siklus Sinyal pada persimpangan tersebut adalah 95 detik, ini termasuk kedalam tipe pengaturan 4 fase 80-130 (MKJI,1997). Dari hasil analisistersebut peneliti menyarankan perlu mengidupkan kembali countdown timer pengendara dapat memulai start berangkat lebih awal, hal ini dapat ini dapat mengurangi waktu hilang dan mengurangi kemacetan.
Transportation problems such as congestion, air pollution, accidents, queues and delays can be found with low or large quality levels. We often experience this problem in several cities in Indonesia, including in Pekanbaru. Some congestion points that occur in the city of Pekanbaru in the morning and evening or rush hour, especially at the signal intersection on Sudirman street –Gajah Mada street which is a large intensity always passing the negligence of vehicles passing through the location. The method of calculation of analysis and planning used is the method of the Indonesian Road Capacity Manual 1997 (MKJI 1997) in order to find out how much the function of the fixed time control system is to avoid congestion and reduce the risk of accidents due to traffic conflicts. From the results of the analysis using the MKJI 1997 calculation, the largest capacity is 2375.94 smp/hour on the southern road segment. The maximum queue length is 171,171 m on the northern road segment, there is a long queue in traffic conditions and the delay is an average of 1440,159 det /smp. So that the levelof service intersection at peak hour conditions is in the category F / very bad (> 60 seconds / junior). In the existing conditions the three intersections are close to saturated performance, with the result of a degree of saturation of 1.00 (DS> 0.85) in the direction of the north road segment. The Signal Cycle time at the junction is 95 seconds, this is included in the 4 phase 80-130 setting type (MKJI, 1997). From the results of the analysis, the researchers suggest that it is necessary to revive the driver's countdown timer to start the start early, this can reduce the lost time and reduce congestion. |
---|---|
ISSN: | 1410-7783 2580-7110 |