Summary: | Realizing that all of their activities cannot be carried out indoors,people consider that dwelling is a must or tradition for them.The dwelling-house is represented in the forms of space visualizing the dwellers' culture.The indoor spaces reflect the social-structure closely related to the role of the members of the family and to their relation with their relatives.Initially,the space arrangement of traditional society clearly showed the role of man and women but then feminism claimed that women's roles has been discriminating and marginal.We need to prove this point of view in details by always observing the cases of house-designs in genealogical way. Abstract in Bahasa Indonesia : Tradisi berhuni merupakan tradisi yang dilakukan oleh manusia karena sadar bahwa tidak semua kegiatannya dapat dilakukan diudara terbuka.Tempat berhuni yang direpresentasikan dalam wujud ruang mencerminkan kebudayaan yang dianut penghuninya. Ruang-ruang di rumah tinggal menampung struktur sosial yang berkaitan dengan peran suami dan saudaranya,istri dan saudaranya serta anak-anak mereka. Pada awalnya,dalam penataan ruang rumah tinggal masyarakat tradisional terlihat secara jelas adanya ruang-ruang yang mengakomodir kegiatan wanita dan lelaki.Tetapi akhir-akhir ini sejalan dengan lahirnya gerakan feminisme,ada gugatan bahwa telah terjadi diskriminasi dan marjinalisasi terhadap peran wanita dalam rumah tinggal.Kebenaran gugatan memang perlu dibahas lebih mendalam dengan meninjau secara genealogi pada kasus-kasus desain rumah tinggal dari masa ke masa. Kata kunci: lelaki-wanita,rumah tinggal dan genealogi.
|