Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam
<p><em>Dental and oral problems in Indonesia mostly experienced by school age children. One of the most fundamental cause is the lack of parents’ awareness who don’t treat their children to brush their teeth at the right time. Whereas, nnhealthy condition of the dental and oral will resu...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
2019-07-01
|
Series: | Jurnal Endurance |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/4078 |
id |
doaj-a5c460906b4d4c7382ce2fd9e179fbf5 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-a5c460906b4d4c7382ce2fd9e179fbf52020-11-25T02:36:04ZengLembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XJurnal Endurance2477-65212019-07-014230331010.22216/jen.v4i2.4078954Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi MalamNopi Nur Khasanah0Panji Satriyo1Sultan Agung Islamic UniversitySultan Agung Islamic University<p><em>Dental and oral problems in Indonesia mostly experienced by school age children. One of the most fundamental cause is the lack of parents’ awareness who don’t treat their children to brush their teeth at the right time. Whereas, nnhealthy condition of the dental and oral will result broad impact and affect the condition of the body. Therefore, night toothbrushing is important to prevent the development of bacteria that damage the teeth. The aim of this research was to determine the effectiveness of health education using storytelling method on night toothbrushing in school age children. The methods of this research used pre-experimental quantitative method with one group pretest-posttest design. The data were collected by giving checklist sheet of night toothbrushing habit. The number of sample in this study were 142 respondents selected by stratified sampling and purposive sampling technique. The data was analyzed by Wilcoxon test. The result of data showed that from 142 respondents most characteristic aged 11 years old were 20,4% respondents and the respondents in grade 6 were 22,5% respondents. The study showed that 35,9% respondents didn’t doing night toothbrushing before giving treatment, and 20,4% respondents were did night tootbrushing after intervention. Wilcoxon test showed p-value of 0,000 (p-value <0,05). Researcher conclude that<strong> </strong>health education with storytelling method was effective to build up the night toothbrushing habit in school age children.</em></p><p> </p><p><em>Permasalahan gigi dan mulut di Indonesia paling banyak dialami oleh anak usia sekolah. Salah satu penyebab paling mendasar adalah kurangnya kesadaran dari orang tua dalam membiasakan anak untuk menyikat gigi pada waktu yang tepat. Padahal, kondisi gigi dan mulut yang tidak sehat akan berdampak luas dan mempengaruhi kondisi tubuh. Oleh karena itu, gosok gigi malam penting untuk mencegah perkembangan bakteri yang merusak gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan dengan metode storytelling terhadap kepatuhan gosok gigi malam pada anak usia sekolah. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar checklist tindakan gosok gigi malam. Jumlah responden sebanyak 142 siswa yang diambil dengan teknik stratified sampling kemudian dilanjutkan dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisa diperoleh bahwa dari 142 siswa sebagian besar memiliki karakteristik usia 11 tahun sebanyak 20,4% dengan tingkat pendidikan sebagian besar kelas 6 yaitu 22.5%. Hasil penelitian menunjukkan 35,9% responden tidak pernah melakukan gosok gigi malam sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dan 20,4% responden melakukan gosok gigi malam setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil Uji Wilcoxon diperoleh nilai p atau p-value 0,000 (p-value <0,05). Peneliti menyimpulkan bahwa edukasi dengan metode storytelling efektif untuk menumbuhkan perilaku gosok gigi malam pada anak</em><em>.</em></p>http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/4078school age childreneducationnight toothbrushingadherencestorytelling |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Nopi Nur Khasanah Panji Satriyo |
spellingShingle |
Nopi Nur Khasanah Panji Satriyo Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam Jurnal Endurance school age children education night toothbrushing adherence storytelling |
author_facet |
Nopi Nur Khasanah Panji Satriyo |
author_sort |
Nopi Nur Khasanah |
title |
Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam |
title_short |
Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam |
title_full |
Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam |
title_fullStr |
Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam |
title_full_unstemmed |
Metode Storytelling Efektif Sebagai Media Edukasi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Gosok Gigi Malam |
title_sort |
metode storytelling efektif sebagai media edukasi untuk meningkatkan kepatuhan gosok gigi malam |
publisher |
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X |
series |
Jurnal Endurance |
issn |
2477-6521 |
publishDate |
2019-07-01 |
description |
<p><em>Dental and oral problems in Indonesia mostly experienced by school age children. One of the most fundamental cause is the lack of parents’ awareness who don’t treat their children to brush their teeth at the right time. Whereas, nnhealthy condition of the dental and oral will result broad impact and affect the condition of the body. Therefore, night toothbrushing is important to prevent the development of bacteria that damage the teeth. The aim of this research was to determine the effectiveness of health education using storytelling method on night toothbrushing in school age children. The methods of this research used pre-experimental quantitative method with one group pretest-posttest design. The data were collected by giving checklist sheet of night toothbrushing habit. The number of sample in this study were 142 respondents selected by stratified sampling and purposive sampling technique. The data was analyzed by Wilcoxon test. The result of data showed that from 142 respondents most characteristic aged 11 years old were 20,4% respondents and the respondents in grade 6 were 22,5% respondents. The study showed that 35,9% respondents didn’t doing night toothbrushing before giving treatment, and 20,4% respondents were did night tootbrushing after intervention. Wilcoxon test showed p-value of 0,000 (p-value <0,05). Researcher conclude that<strong> </strong>health education with storytelling method was effective to build up the night toothbrushing habit in school age children.</em></p><p> </p><p><em>Permasalahan gigi dan mulut di Indonesia paling banyak dialami oleh anak usia sekolah. Salah satu penyebab paling mendasar adalah kurangnya kesadaran dari orang tua dalam membiasakan anak untuk menyikat gigi pada waktu yang tepat. Padahal, kondisi gigi dan mulut yang tidak sehat akan berdampak luas dan mempengaruhi kondisi tubuh. Oleh karena itu, gosok gigi malam penting untuk mencegah perkembangan bakteri yang merusak gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan dengan metode storytelling terhadap kepatuhan gosok gigi malam pada anak usia sekolah. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar checklist tindakan gosok gigi malam. Jumlah responden sebanyak 142 siswa yang diambil dengan teknik stratified sampling kemudian dilanjutkan dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisa diperoleh bahwa dari 142 siswa sebagian besar memiliki karakteristik usia 11 tahun sebanyak 20,4% dengan tingkat pendidikan sebagian besar kelas 6 yaitu 22.5%. Hasil penelitian menunjukkan 35,9% responden tidak pernah melakukan gosok gigi malam sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dan 20,4% responden melakukan gosok gigi malam setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil Uji Wilcoxon diperoleh nilai p atau p-value 0,000 (p-value <0,05). Peneliti menyimpulkan bahwa edukasi dengan metode storytelling efektif untuk menumbuhkan perilaku gosok gigi malam pada anak</em><em>.</em></p> |
topic |
school age children education night toothbrushing adherence storytelling |
url |
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/4078 |
work_keys_str_mv |
AT nopinurkhasanah metodestorytellingefektifsebagaimediaedukasiuntukmeningkatkankepatuhangosokgigimalam AT panjisatriyo metodestorytellingefektifsebagaimediaedukasiuntukmeningkatkankepatuhangosokgigimalam |
_version_ |
1724801544580235264 |