Summary: | Gnostisisme terdiri dari bermacam-macam gerakan keagamaan beraliran sinkritisme yang intinya mengajarkan bahwa manusia pada dasarnya adalah jiwa yang terperangkap di dalam alam semesta yang diciptakan oleh tuhan yang tidak sempurna. Pada zaman ketika paham gnostisisme berkembang, Yesus Kristus dianggap sebagai perwujudan dari pandangan gnostis tersebut, yaitu rupa makhluk ilahi yang turun ke dalam dunia untuk membawa gnosis atau pengetahuan ke bumi. Gerakan gnostisisme menjadi salah satu latar belakang Injil Yohanes ditulis dengan memberikan penegasan di awal penulisan akan keliahian Sang Firman. Menarik, karena Injil Yohanes tidak sama seperti Injil sinoptik pada umumnya yang menjelaskan mengenai kepribadian Kristus serta nubuat tentang diri-Nya. Tetapi Yohanes berfokus pada kemuliaan Kristus dan keilahian-Nya untuk melawan pandangan-pandangan dari gerakan-gerakan gnostisisme yang salah serta meyakinkan pembacanya akan siapa Yesus itu. Oleh karena itu, buku ini secara khusus membahas makna dari kemuliaan Kristus yang dimaksud oleh Yohanes dalam Injil yang ia tulis.
|