The Effectiveness of Peer-led Technology on HIV Prevention Among Adolescent in Bandung

ABSTRACT The prevalence of HIV infection in aged 15-19 years old was increased significantly every year. Adolescent is a high-risk groups for HIV infection due to high chance to try something new and having big influenced by their peer in school. There is limited intervention utilizing technology c...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Linlin Lindayani, Heni Purnama, Irma Darmawati, Vita Lucya
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Pendidikan Indonesia 2018-12-01
Series:Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia
Subjects:
hiv
Online Access:https://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/view/13629
Description
Summary:ABSTRACT The prevalence of HIV infection in aged 15-19 years old was increased significantly every year. Adolescent is a high-risk groups for HIV infection due to high chance to try something new and having big influenced by their peer in school. There is limited intervention utilizing technology conducted in Indonesia to reduce the risk of HIV among adolescents. This study aimed to test the effectiveness of peer-led technology on knowledge and attitude towards HIV prevention among adolescent in Bandung. This research was a queasy experiment with one group conducted in a one of private senior high school in Indonesia from April to August 2018. The sample in this study was a student in one of private high school in Bandung. The inclusion criteria in this study were high school students in grade 1, 2; three sample technique used simple random sampling. The Bahasa version of knowledge and  attitude towards HIV prevention were used to measure the outcome. Paired t test used to test the mean sore of knowledge and attitude the intervention before and after. A total of 28 senior high school students agreed to join in this study. This study found that peer-led technology was useful to improve the knowledge and attitudes of high school students towards HIV prevention, mainly through sexual transmission (p-value 0.001, with a mean difference between pre-test and post-test, was 5.2 for knowledge and 3.19 for attitude). In conclusion, utilizing technology to provide health education in adolescent effectively to improve knowledge and attitude towards HIV prevention.  ABSTRAK Prevalensi HIV infeksi pada umur 15-19 tahun meningkat secara signifikan setiap tahun. Remaja adalah kelompok berisiko tinggi untuk infeksi HIV, pada masa ini mereka senang mencoba sesuatu yang baru dan juga faktor tingginya pengaruh teman sebaya di sekolah. Masih sedikit intervensi pencegahan HIV  yang memanfaatkan teknologi untuk mengurangi risiko HIV kalangan remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas peer lead teknologi terhadap pengetahuan dan sikap dalam pencegahan HIV di antara remaja di Bandung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen pada satu kelompok perlakuan yang dilakukan di salah satu SMA swasta di Indonesia dari bulan April hingga Agustus 2018. Kriteria inklusi dalam studi ini adalah siswa SMA kelas 1 dan 2. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan simple random sampling. Instrumen versi bahasa indonesia digunakan sebagai instrumen untuk mengukur pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV. Analisa data menggunakan paired T test untuk mebandingkan hasil sebelum dan sesudah intervensi. Total sejumlah  28 siswa SMA setuju untuk bergabung dalam studi ini. Studi ini menemukan bahwa peer lead technology berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa SMA terhadap pencegahan HIV, terutama melalui transmisi seksual (p-nilai 0.001, dengan perbedaan yang berarti antara sebelum dan sesudah intervensi  adalah 5.2 untuk pengetahuan dan 3.19 untuk sikap). Kesimpulannya, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan kesehatan pada remaja terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV.
ISSN:2541-0024
2477-3743