Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali
The interaction between algae and coral is one of the most important of ecological processes in coral reef ecosystems. They are one of the main food sources in a large number of herbivorous animals in coral reef ecosystems. Makroalgae is also a major competitor in degrading coral reefs at a time whe...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Syiah Kuala University
2018-05-01
|
Series: | Depik Jurnal |
Online Access: | http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/8864 |
id |
doaj-a1f6b0fee421430b9f936bff1c89faf4 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-a1f6b0fee421430b9f936bff1c89faf42020-11-25T01:22:37ZengSyiah Kuala UniversityDepik Jurnal2089-77902502-61942018-05-0171697510.13170/depik.7.1.88648157Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, BaliMuhammad Akhyar Maududi0Oktiyas Muzaky Luthfi1University of BrawijayaUniversity of BrawijayaThe interaction between algae and coral is one of the most important of ecological processes in coral reef ecosystems. They are one of the main food sources in a large number of herbivorous animals in coral reef ecosystems. Makroalgae is also a major competitor in degrading coral reefs at a time when macroalgae gains dominate the coral reefs. Algae growth is relatively very fast, so it can be used as an indicator in the initial study to determine the processes that affect populations and coral reef communities. The purpose of this study is to determine the distribution of macroalgae cover on coral reefs in the Nusa Penida, Bali using the transect quadrant (1x1m2)x 100m method. This study shows that the lowest macroalgae cover at Crystal Bay and the highest in Buyuk can be concluded that the high macroalgae cover is made possible by the large supply of nutrients from the land which becomes the supplier of organic materials that increases the fertility of waters, meanwhile in the waters close to the high seas obtain additional nutrients derived from the lifting of the water mass (upwelling). Data and information are needed for the interest of regional planning towards the future related to the management and utilization of marine resources potential in the coastal area in Nusa Penida, Bali. Interaksi antara alga dan karang merupakan hal terpenting dari proses ekologi pada ekosistem terumbu karang. Mereka merupakan salah satu sumber produsen primer pada sejumlah besar hewan herbivora pada ekosistem terumbu karang. Makroalga juga menjadi pesaing utama dalam mendegradasi terumbu karang pada saat kelimpahaan makroalga mendominasi terhadap terumbu karang. Pertumbuhan alga tergolong sangat cepat, sehingga dapat digunakan sebagai indikator dalam studi awal untuk mengetahui proses yang mempengaruhi populasi dan komunitas terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sebaran tutupan makroalga pada terumbu karang di daerah utama wisata penyelaman Nusa Penida, Bali dengan menggunakan metode transek kuadran dengan ukuran (1x1m2) x 100 m. Penelitian ini menunjukan bahwa tutupan makroalga terendah pada Crystal Bay dan tertinggi di Buyuk dapat ditarik kesimpulan jika tingginya tutupan makroalga dimungkinkan oleh besarnya suplai nutrien daratan yang menjadi pensuplai bahan organik yang meningkatkan kesuburan perairan. Sedangkan pada perairan yang dekat dengan laut lepas mendapat tambahan nutrien yang berasal dari pengangkatan massa air (upwelling). Data dan informasi ini diperlukan untuk kepentingan perencanaan pengembangan wilayah ke depannya yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya laut di wilayah pesisir di Nusa Penida, Bali.http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/8864 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Muhammad Akhyar Maududi Oktiyas Muzaky Luthfi |
spellingShingle |
Muhammad Akhyar Maududi Oktiyas Muzaky Luthfi Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali Depik Jurnal |
author_facet |
Muhammad Akhyar Maududi Oktiyas Muzaky Luthfi |
author_sort |
Muhammad Akhyar Maududi |
title |
Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali |
title_short |
Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali |
title_full |
Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali |
title_fullStr |
Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali |
title_full_unstemmed |
Tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida, Bali |
title_sort |
tutupan makroalga pada terumbu karang di kawasan konservasi perairan (kkp) nusa penida, bali |
publisher |
Syiah Kuala University |
series |
Depik Jurnal |
issn |
2089-7790 2502-6194 |
publishDate |
2018-05-01 |
description |
The interaction between algae and coral is one of the most important of ecological processes in coral reef ecosystems. They are one of the main food sources in a large number of herbivorous animals in coral reef ecosystems. Makroalgae is also a major competitor in degrading coral reefs at a time when macroalgae gains dominate the coral reefs. Algae growth is relatively very fast, so it can be used as an indicator in the initial study to determine the processes that affect populations and coral reef communities. The purpose of this study is to determine the distribution of macroalgae cover on coral reefs in the Nusa Penida, Bali using the transect quadrant (1x1m2)x 100m method. This study shows that the lowest macroalgae cover at Crystal Bay and the highest in Buyuk can be concluded that the high macroalgae cover is made possible by the large supply of nutrients from the land which becomes the supplier of organic materials that increases the fertility of waters, meanwhile in the waters close to the high seas obtain additional nutrients derived from the lifting of the water mass (upwelling). Data and information are needed for the interest of regional planning towards the future related to the management and utilization of marine resources potential in the coastal area in Nusa Penida, Bali.
Interaksi antara alga dan karang merupakan hal terpenting dari proses ekologi pada ekosistem terumbu karang. Mereka merupakan salah satu sumber produsen primer pada sejumlah besar hewan herbivora pada ekosistem terumbu karang. Makroalga juga menjadi pesaing utama dalam mendegradasi terumbu karang pada saat kelimpahaan makroalga mendominasi terhadap terumbu karang. Pertumbuhan alga tergolong sangat cepat, sehingga dapat digunakan sebagai indikator dalam studi awal untuk mengetahui proses yang mempengaruhi populasi dan komunitas terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sebaran tutupan makroalga pada terumbu karang di daerah utama wisata penyelaman Nusa Penida, Bali dengan menggunakan metode transek kuadran dengan ukuran (1x1m2) x 100 m. Penelitian ini menunjukan bahwa tutupan makroalga terendah pada Crystal Bay dan tertinggi di Buyuk dapat ditarik kesimpulan jika tingginya tutupan makroalga dimungkinkan oleh besarnya suplai nutrien daratan yang menjadi pensuplai bahan organik yang meningkatkan kesuburan perairan. Sedangkan pada perairan yang dekat dengan laut lepas mendapat tambahan nutrien yang berasal dari pengangkatan massa air (upwelling). Data dan informasi ini diperlukan untuk kepentingan perencanaan pengembangan wilayah ke depannya yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya laut di wilayah pesisir di Nusa Penida, Bali. |
url |
http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/8864 |
work_keys_str_mv |
AT muhammadakhyarmaududi tutupanmakroalgapadaterumbukarangdikawasankonservasiperairankkpnusapenidabali AT oktiyasmuzakyluthfi tutupanmakroalgapadaterumbukarangdikawasankonservasiperairankkpnusapenidabali |
_version_ |
1725126313623158784 |