DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941

Tulisan ini bermaksud menunjukkan pemikiran dan peranan Émma Poeradiredja dalam pergerakan politik perempuan Indonesia. Émma Poeradiredja merupakan perempuan Sunda yang terlibat dalam pergerakan perempuan Indonesia sejak tahun 1920-an. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri dan ketua Pasundan Istri,...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Angga Pusaka Hidayat, Widyo Nugrahanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018-11-01
Series:Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Subjects:
Online Access:http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/422
id doaj-a02db587874d4763bedb53fa60c28981
record_format Article
spelling doaj-a02db587874d4763bedb53fa60c289812020-11-25T03:08:11ZindBalai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPatanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya2085-99372598-12422018-11-0110338540210.30959/patanjala.v10i3.422298DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941Angga Pusaka Hidayat0Widyo Nugrahanto1Universitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranTulisan ini bermaksud menunjukkan pemikiran dan peranan Émma Poeradiredja dalam pergerakan politik perempuan Indonesia. Émma Poeradiredja merupakan perempuan Sunda yang terlibat dalam pergerakan perempuan Indonesia sejak tahun 1920-an. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri dan ketua Pasundan Istri, serta merupakan perempuan Sunda pertama yang terpilih sebagai anggota gemeenteraad. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah mencakup tahapan menemukan dan mengumpulkan sumber serta data (heuristic), kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Pendekatan sejarah politik digunakan untuk mengelaborasi pemikiran-pemikiran Émma Poeradiredja. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa menurut Émma Poeradiredja, dalam kehidupan masyarakat, perempuan dapat menjalankan empat peran, yakni sebagai ibu, sebagai pemimpin dalam urusan rumah tangga, sebagai isteri, dan sebagai warga negara. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, dalam rumah tangga; kedua, dalam kehidupan sosial ekonomi yang mana perempuan berada dalam posisi berdampingan dengan laki-laki dalam menjalankan kewajiban dalam  masyarakat; ketiga, dalam politik, perempuan harus turut serta menerima kerja-kerja politik. Pemberdayaan perempuan ini dilakukan pertama-tama melalui pendidikan dan selanjutnya melalui gerakan politik. Émma menekankan bahwa dalam bidang politik ini peran perempuan sebagai warga negara yang berpartisipasi dalam kehidupan pemerintah dapat dijalankan.   This article intends to show the thoughts and roles of Émma Poeradiredja in the Indonesian women's political movement. Émma Poeradiredja is a Sundanese woman who has been involved in Indonesian women's movements since the 1920s. She was known as one of the founders and chairman of the Pasundan Women, and was the first Sundanese woman to be elected as a member of the gemeenteraad. In this study historical methods are used. Historical methods include the stages of finding and collecting sources and data (heuristics), source criticism, interpretation and historiography. The approach to political history was used to elaborate on the thoughts of Émma Poeradiredja. The results of this study indicate that according to Émma Poeradiredja, in people's lives, women can carry out four roles: as mothers, as leaders in household affairs, as wives, and as citizens. Thus, women's empowerment is carried out in three stages. First, in the household; second, in socio-economic life where women are in a position side by side with men in carrying out obligations in society; third, in politics, women must participate in accepting political work. Women's empowerment was carried out first through education and then through political movements. Émma emphasized that in this political field the role of women as citizens who participate in government life can be carried out.http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/422emma poeradiredja, pergerakan perempuan, politik kolonial
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Angga Pusaka Hidayat
Widyo Nugrahanto
spellingShingle Angga Pusaka Hidayat
Widyo Nugrahanto
DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
emma poeradiredja, pergerakan perempuan, politik kolonial
author_facet Angga Pusaka Hidayat
Widyo Nugrahanto
author_sort Angga Pusaka Hidayat
title DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941
title_short DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941
title_full DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941
title_fullStr DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941
title_full_unstemmed DINA MANGSA TAHAPAN KATILU: BIOGRAFI POLITIK EMMA POERADIREDJA, 1935-1941
title_sort dina mangsa tahapan katilu: biografi politik emma poeradiredja, 1935-1941
publisher Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
series Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
issn 2085-9937
2598-1242
publishDate 2018-11-01
description Tulisan ini bermaksud menunjukkan pemikiran dan peranan Émma Poeradiredja dalam pergerakan politik perempuan Indonesia. Émma Poeradiredja merupakan perempuan Sunda yang terlibat dalam pergerakan perempuan Indonesia sejak tahun 1920-an. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri dan ketua Pasundan Istri, serta merupakan perempuan Sunda pertama yang terpilih sebagai anggota gemeenteraad. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah mencakup tahapan menemukan dan mengumpulkan sumber serta data (heuristic), kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Pendekatan sejarah politik digunakan untuk mengelaborasi pemikiran-pemikiran Émma Poeradiredja. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa menurut Émma Poeradiredja, dalam kehidupan masyarakat, perempuan dapat menjalankan empat peran, yakni sebagai ibu, sebagai pemimpin dalam urusan rumah tangga, sebagai isteri, dan sebagai warga negara. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, dalam rumah tangga; kedua, dalam kehidupan sosial ekonomi yang mana perempuan berada dalam posisi berdampingan dengan laki-laki dalam menjalankan kewajiban dalam  masyarakat; ketiga, dalam politik, perempuan harus turut serta menerima kerja-kerja politik. Pemberdayaan perempuan ini dilakukan pertama-tama melalui pendidikan dan selanjutnya melalui gerakan politik. Émma menekankan bahwa dalam bidang politik ini peran perempuan sebagai warga negara yang berpartisipasi dalam kehidupan pemerintah dapat dijalankan.   This article intends to show the thoughts and roles of Émma Poeradiredja in the Indonesian women's political movement. Émma Poeradiredja is a Sundanese woman who has been involved in Indonesian women's movements since the 1920s. She was known as one of the founders and chairman of the Pasundan Women, and was the first Sundanese woman to be elected as a member of the gemeenteraad. In this study historical methods are used. Historical methods include the stages of finding and collecting sources and data (heuristics), source criticism, interpretation and historiography. The approach to political history was used to elaborate on the thoughts of Émma Poeradiredja. The results of this study indicate that according to Émma Poeradiredja, in people's lives, women can carry out four roles: as mothers, as leaders in household affairs, as wives, and as citizens. Thus, women's empowerment is carried out in three stages. First, in the household; second, in socio-economic life where women are in a position side by side with men in carrying out obligations in society; third, in politics, women must participate in accepting political work. Women's empowerment was carried out first through education and then through political movements. Émma emphasized that in this political field the role of women as citizens who participate in government life can be carried out.
topic emma poeradiredja, pergerakan perempuan, politik kolonial
url http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/422
work_keys_str_mv AT anggapusakahidayat dinamangsatahapankatilubiografipolitikemmapoeradiredja19351941
AT widyonugrahanto dinamangsatahapankatilubiografipolitikemmapoeradiredja19351941
_version_ 1724667130844020736